37. BORN LAND 2

3.9K 320 28
                                    

Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih

Lucas Point of view

"Lucas!"

Aku segera menengok ke belakang. Akhirnya dia datang, di sana ada Elthan dengan dua minuman di tangan dan wajah.. marah.

Aku segera berdiri diikuti Dellos. Firasatku tidak enak. Elthan dengan cepat mendekati kami. Selanjutnya kalian tau apa yang terjadi.

Bugh!

Elthan menonjok Dellos tepat di wajah. Pria itu langsung tersungkur ke belakang saking kerasnya tinjuan Elthan. Orang-orang di sekitar kami mulai berseru-seru.

"Watch your eyes dude, he's not alone!"geram Elthan.

"Yes he is, you leave him,"

Bugh!

Bugh!

Belum bisa berdiri dengan benar Dellos kembali terkena tinjuan Elthan. Kali ini di wajah dan perut. Kenapa dia tidak diam saja sih.

Aku menarik lengan Elthan menjauh. Aku tidak mau menjadi pusat kerumunan. Namun tenaga beruang marah ini begitu besar. Dia berkali-kali ingin memukul Dellos lagi.

"El enough, he is nothing,"

Aku menggenggam jemari Elthan,"I'm with you."

Setelah mengatakan itu baru Elthan menatapku. Memandangku dengan sorot tajam. Aku meringis meneguk ludah. Dia lalu menarik tanganku berjalan menjauhi kerumunan.

Aku sempat menoleh ke belakang mengecek Dellos yang tengah.. ya ampun menatap dendam pada Elthan. Jika lain kali bertemu aku akan meminta maaf dengan tulus.

"El, it's hurt.."aku mengadu.

Elthan dengan erat menarik pergelangan tanganku sampai rasanya sakit sekali. Dia hanya diam tidak berbicara apapun namun sukses membuatku ngeri.

Dia membawaku ke toilet menarikku masuk ke dalam salah satu bilik kemudian mendudukkan aku di closet yang tertutup. Jantungku berdetak bertalu-talu. Kenapa di closet? Kenapa pintunya dikunci? Kenapa Elthan sangat marah?

Hening dan aku tidak suka ketika Elthan diam. Aku lebih suka dia yang rese dan suka menggangguku.

"You are not allowed, don't you?"suaranya penuh penekanan.

"Lucas?"

Aku diam semakin menggigit bibir. Serba salah mau menjawab apa.

"Elthaaan sorry.."aku langsung memeluk pinggang Elthan menempatkan wajahku di perutnya. Dia yang kesal mencoba melepaskan pelukanku namun aku bersikukuh memeluk perutnya.

Aku tidak mau Elthan marah.

"I told you to silent with stranger! Why don't you hear me? Kalian juga terlihat sangat akrab, dia selingkuhanmu yang lain kah?!" Elthan menggeram frustasi.

Aku menggeleng cepat di depan perutnya. "Aku tidak punya selingkuhan lagi El. Just you my husband," kataku jujur.

"You make me trust issue bout cheating Luc. People always like you.. dan kamu terlihat menyukai itu. How could you," jadi kesimpulannya Elthan memarahiku karena aku menarik perhatian. Susah El, aku ganteng dari sananya.

"Sorry I'm sorry El. Aku tidak akan selingkuh lagi kok," Aku mendongak menatap wajah Elthan di atasku. Wajahnya masih kesal dengan alis bertaut. Jemarinya yang pajang menelusuri leherku jadi agak merinding. Tatapan mata Elthan..

"Berdiri Luc,"katanya tiba tiba. "Kamu harus dihukum,"

Elthan meremat pinggang dan aku segera bangun. Dia lalu menggantikan posisiku duduk di closet. Aku menatapnya takut ketika dia menyeringai. "Sit on my lap,"

Lucas (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang