Author PoV
Kita kembali lagi ke kamar ini, kamar Lucas. Dimana mereka dulu juga pernah bertengkar. Sudah menjadi saksi berkali-kali murkanya Lucas.
BLAMM!
"KENAPA KAMU TIDAK MEMBERITAHUKU!"tuding Lucas pada Elthan. Dari pintu yang dibanting keras bisa menunjukkan seberapa krisis emosi Lucas.
"Jika aku memberitahumu, kamu akan pulang," Elthan berjalan ke depan jendela. Santai sekali, malah membuat semakin panas di dada.
"Tentu aku akan pulang jerk, mereka orangtuaku!"
"Orangtuamu sudah menitipkanmu padaku Luc. Sejak janji di altar, kamu adalah tanggungjawabku,"
"Tapi kamu berbohong! Kamu memanfaatkanku. Mereka sedang sakit dan aku anak macam apa tinggal bahagia di fucking Santorini sana!"
"Kamu memanfaatkanku, membuatku tidak berguna, dan tidak berdaya. Hahaha, kamu memang merencanakan ini ya?" tawa itu penuh ironi dengan lelehan liquid berderai di pipi.
"Kamu tahu El, jika bukan karena paksaan orangtuaku, jika bukan karena orangtuaku sakit, aku tidak mau menikahimu!" nafas Lucas berkejaran dengan emosi meluap-luap. Ingin saja dia menjorokkan Elthan ke bawah sana atau memecahkan vas bunga ke kepalanya. Perasaan ini begitu sesak karena Elthan menyembunyikan semuanya.
"Aku tahu."
Hening.
Angin yang masuk dari jendela menerbangkan gorden, membawa dingin dan pilu.
Elthan berbalik dan dapat dilihatnya Lucas - yang hancur. Wajah yang kusut dan pucat berceceran airmata melampiaskan rasa bersalah dan kemurkaan yang selama ini tertahan. Elthan tahu, dia paham hari ini akan terjadi. Sama seperti Mario Wijaya dan Tania Wijaya Lucas katakan dulu.
Eltham paham, semuanya - segala kebersamaan mereka hanyalah paksaan bagi Lucas.
"Aku tau kamu terpaksa, aku tau kamu straight, aku juga sudah merebut masa depanmu. Tapi aku tidak bisa mengelak permintaan orangtuamu. Dan bahkan aku tidak bisa menolak lagi untuk menikahimu setelah pertemuan pertama kita. Sejak sore itu, dimana kamu menyapaku. Aku sudah memutuskan untuk menerima permintaan orangtuamu Luc."
"PERMINTAAN AGAR KAMU MENJAUHKAN AKU DARI MEREKA HAH?! Lambat laun aku pikir kamu pria yang baik. Tapi ternyata kamu memang brengsek," Lucas berkata jahat di depan Elthan.
"Aku penjahat dan aku mencintaimu Luc,"
Juga anak kita nanti
Elthan benar-benar gila. Segala macam kebersamaan mereka terasa seperti permen yang berujung pahit. Kenapa dia menikahi orang gila macam ini? Elthan menjauhkan Lucas dari orangtuanya karena cinta?
"Sebelum pertemuan kita yang pertama, ada pasangan tua sakit-sakitan yang hampir bankrut- itu orangtuamu, bertemu denganku. Mereka menceritakan kamu anak satu-satunya yang katanya bandel tapi spesial. Kata mereka, kamu carrier-"
"Fuck of, aku laki-laki El tidak mungkin hamil. Mereka hanya membual padamu agar menyelamatkan perusahaan dan kamu mau menampungku,"jelas Lucas keras kepala. Dia tahu pembicaraan carrier ini sejak dulu, orangtuanya bersikeras Lucas bisa hamil. Namun, rasanya itu omong kosong dan mana mungkin laki-laki bisa hamil. Itu diluar nalar.
Mata Elthan menelisik Lucas.
"But you do."
Mata itu, tatapan Elthan, Lucas mundur selangkah karena gentar. Tidak mungkin, mustahil laki-laki bisa hamil. Pemuda itu menarik nafas dalam dengan mata memerah dan menatap Elthan dengan keputusan terbaik di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucas (END)
General FictionNamaku Lucas. Aku menikahi seorang laki-laki di usiaku yang ke-19. Such a beautiful age right? Tapi aku harus menikahinya untuk menutupi hutang perusahaan, membiayai pengobatan orangtuaku, dan menjadi gay untuknya. Menjadi gay untuk Elthan. Sialan...