Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih
Lucas Point of view
Pulau Ereca ternyata property keluarga Dominico yang berarti milikku juga karena sekarang aku Dominico. Aku bisa kaya raya dengan menumpang nama Elthan hahaha.
Pulau yang kutaksir memiliki panjang dan lebar mendekati dua kilometer ini terdiri dari beberapa villa keluarga Dominico. Arsitektur minimalis dan ramah lingkungan tetapi juga mewah dan khas Mediterania.
Pelayan dan penjaga pantai mengurusi pulau ini dengan baik sehingga ketika aku dan Elthan memasuki Villa kami keadaan sangat terawat.
Aku menghempaskan badan ke ranjang merasa lelah. Hampir lima jam berdiam diri menatap laut dan langit disertai godaan-godaan setan (maksudku Elthan) membuatku- aku tidak lelah sih sebenarnya haha. Liburan ini menyenangkan.
"Mandi dulu Luc," panggil Elthan memasuki kamar
Aku menggeleng lalu berguling memeluk bantal dengan nyaman mulai memejamkan mata. Rasanya malas sekali mandi lagipula sudah malam aku malas basah-basahan.
"Ayo mandi dulu, badanmu kotor," Elthan menarik kakiku turun dari ranjang tetapi aku menolak dan merayap naik lagi.
Maksud dari Elthan aku kotor adalah aku tercebur ke laut saat mendekati pantai. Pelakunya adalah dia sendiri. Selain touchy dia juga jahil. Aku berjuang dengan berenang ke pantai sementara dia tertawa-tawa santai merapatkan kapal ke dermaga.
"Mandi atau aku memandikanmu," ancam Elthan
Aku membalik badan terlentang menatap Elthan yang berdiri di sana. Dia menatapku seakan 'cepat mandi atau kucukil matamu,' malas sekali trik nya sudah kebiasaan.
Tapi aku punya ide lain.
"Ayo mandi bersama," aku menyeringai menantangnya
🦴
Di sinilah kami sekarang: kamar mandi. Dia sudah berendam di dalam bathtub menungguku bergabung. Sialan, aku termakan umpanku sendiri.
"Ayo lepas pakaianmu, kemari," kata Elthan
Aku meremas handuk di pinggangku lebih kuat karena menahan kesal. Dia pasti kesenangan di balik wajah datarnya. Baiklah ayo kita ikuti permainannya.
Selanjutnya aku melorotkan handuk dan dengan cepat bergabung ke dalam bathtub.
"What the fuck Elthan, you naked!" Aku menjerit karena kaget airnya bening tanpa sabun dan aku bersumpah melihat sesuatu yang lebat dan besar menggantung di sela paha Elthan.
Tuhan ampuni Aku, mataku ternoda.
"Kamu yang curang, kenapa masih pakai brief?" Hah? Dia masih tanya, ya agar 'itunya' aku tidak kelihatan lah. Aku kan manusia yang masih punya malu.
"Tidak perlu malu aku kan suamimu," aku masih menutup mata dengan tangan sementara Elthan menarikku duduk dalam bathtub membelakanginya.
"Jangan berbicara kasar pada suamimu Luc. Tidak baik," bisikan Elthan di telingaku membuat merinding aku mengangguk patah.
Lalu Elthan memelukku dari belakang. Aku merinding lagi begitu merasakan gundukan Elthan menusuk pinggang. Jangan sampai dia horny aku tidak mau tanggungjawab.
"Aku mau pakai sabun, mana sabun," aku mencari-cari sabun agar air yang bening ini bisa meresap rasa maluku.
"Tidak ada sabun, kita harus ramah lingkungan," apa tema cerita ini berubah menjadi peduli lingkungan hidup?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucas (END)
General FictionNamaku Lucas. Aku menikahi seorang laki-laki di usiaku yang ke-19. Such a beautiful age right? Tapi aku harus menikahinya untuk menutupi hutang perusahaan, membiayai pengobatan orangtuaku, dan menjadi gay untuknya. Menjadi gay untuk Elthan. Sialan...