Elthan menatap ponselnya, sedetik kemudian menekan marah sampai ke dasar. Lucas benar-benar keras kepala, tidak mau menurut, dan suka melanggar perintahnya. Kali ini, ternyata Lucas nekat.
Terpampang di layar ponsel Elthan sebuah tiket pesawat dengan tujuan Bali atas nama Lucas. Bocah nakal itu ternyata ingin kabur darinya.
Darimana Elthan tahu? Oh jangan ditanya. Sejak pertama kali dia tertarik dengannya, Elthan sudah tau semua tentang Lucas.
🎄
Elthan tau ada yang sedang dipikirkan Lucasnya. Tatapannya menyelidik lalu membingkai wajah manis itu dan mendekatkan pinggangnya dalam jarak intim.
Lucas tidak menolak.
''Jangan kemana-mana, jika ingin bepergian atau butuh sesuatu telepon aku,''pesan Elthan saat hendak pergi bekerja.
''Jangan nakal.''
Lucas hanya membalas tersenyum manis. Seolah hanya dengan tersenyum dia bisa menjawab semua petuah suaminya.
Lucas mengantar Elthan memasuki mobil masih dengan senyum semanis gula yang sejujurnya membuatnya pegal. Begitu mobil itu keluar dari gerbang rumah, senyumnya langsung turun.
Dia bergegas masuk ke dalam rumah dan tidak sampai lima menit keluar lagi dengan tas ransel, topi hitam, dan masker di tangan. Pemuda itu berlari tergesa menuju gerbang rumah.
Ok, kita tahu rencana Lucas.
Dia kabur.
🦴
Suasana bandara ramai dengan hiruk pikuk kegiatan manusia yang datang dan pergi. Bandara adalah tempat dimana orang bertemu dan berpisah. Banyak pesawat terparkir rapih di landasan.
Lucas menggenggam tiketnya dengan gemetar, dia berkali-kali menghembuskan nafas gugup. Tentu saja, tidak ada orang yang tenang setelah berhasil kabur dari suaminya sendiri.
Sekali lagi dia menengok ke belakang menatapi hiruk pikuk entah apa, berdoa agar Elthan tidak muncul dengan wajah murka dari sana. Sungguh, dia pasti berhasil kabur kan?
Lucas kembali maju selangkah menyodorkan data check in kepada petugas bandara. Kali ini dia bertambah gugup begitu petugas wanita itu menyernyit membolak-balik tiketnya.
Apa ada kesalahan?
''Sorry sir, komputer kami agak macet,''petugas perempuan itu tersenyum sungkan. Lucas berhasil check in dengan susah payah karena eror tadi, membuatnya mules saja.
Pemuda itu kini duduk di ruang tunggu menatapi ponselnya yang mati total. Dia meremati tangan, sungguh dia pengen banget pulang ke Bali, tapi Elthan yang cemburuan tidak jelas malah mengurungnya dirumah.
Bagaimana Elthan sekarang? Apa dia masih di kantor? Apa dia sudah tahu Lucas menghilang? Apa Elthan marah? Apa Elthan.. Apa Elthan..
Merasa akan gila memikirkan Elthan terus menerus, Lucas memutuskan beranjak mendekat ke jendela menatapi pesawat yang berjejer seolah mengejeknya jadi pergi atau tidak?
Tentu saja jadi!
Pengumunan boarding pesawat Lucas mengudara membuatnya lega. Tapi lega itu hanya sedetik begitu dia melihat di kejauhan Elthan yang bersedekap dada memandangnya datar.
Dia bisa langsung mengenali itu Elthan, tubuh tinggi besar dan jas yang dipakainya pagi ini sama. Itu Elthan!
Jantung Lucas rasanya merosot ke kaki. Buruk. Semuanya kacau.
Pemuda itu berlari keluar dari ruang tunggu. Dia batal terbang, yang penting sekarang sembunyi dulu menghindari Elthan lalu diam diam pulang ke rumah and voila! aku tidak kabur kok.
Ya begitu saja.
Tapi Elthan lebih pintar dari kamu baby boy.
Elthan memerintahkan pengawalnya mengejar Lucas. Jadilah mereka kejar-kejaran sementara pria itu dengan jas keren dan kaca mata hitam berjalan pelan sambil menyedot minuman masa kini, apa namanya? Xi Boba? Iya benar, dia tampil menawan seperti bintang hollywood shooting di bandara.
WOW.
''Aduh anjritlah anjrit anjrit anjrit kok gue ketahuan!'' Lucas terus berlari sepanjang bandara menghindari kejaran pengawal Elthan.
Namun berhasil tertangkap juga. Pengawal Elthan meringkus pemuda itu, membawanya mendekat kepada bosnya.
''Lepas!'' Lucas menyentak pegangan para pengawal itu dengan alis menukik menatap Elthan yang berjalan ke arahnya.
Mereka berhadapan dengan aura permusuhan. Elthan melepas kacamatanya menatap langsung Lucas kemudian mendekat mempersempit jarak mereka.
Dia menunduk agar wajah mereka berhadapan.
''You'll learn baby Luc.''suaranya husky.
Elthan tersenyum lebar mengusap pipi Lucas semakin membuat pemuda itu kesal.
Pria itu kembali menegakkan kembali tubuhnya kali ini mengambil tangan kanan Lucas untuk digenggam. Namun senyum itu langsung turun, berubah menjadi wajah dingin yang kaku.
''Kamu tidak akan bisa kabur dariku Luc,''
Hari itu, Lucas tidak bisa bermimpi lagi kabur dari Elthan.
9 November 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucas (END)
General FictionNamaku Lucas. Aku menikahi seorang laki-laki di usiaku yang ke-19. Such a beautiful age right? Tapi aku harus menikahinya untuk menutupi hutang perusahaan, membiayai pengobatan orangtuaku, dan menjadi gay untuknya. Menjadi gay untuk Elthan. Sialan...