Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih
Author Point of view
Sudah beberapa hari tetapi kedua harimau itu masih marah dengan diam-diam saja. Mereka masih satu ranjang, masih makan bersama, Elthan masih mengantar jemput Luc, tetapi tidak ada percakapan berarti. Hubungan mereka stuck.
Elthan bukannya lelah menarik-narik Lucas tetapi dia memberikan Lucas waktu untuk memikirkan mereka.
Itu juga kalau Lucas berfikir.
🦴
Lucas melirik jam di sampingnya yang menunjukkan pukul dua pagi. Dia terbangun karena merasa lapar, makan malamnya sedikit. Selain itu tempat di sebelahnya kosong, terasa dingin. Pergi kemana Elthan?
Kamarnya hening.
Remaja itu tiba-tiba tersenyum lalu mengambil tas ranselnya. Mengeluarkan satu bungkus mie instan dari sana. Mie sadab goreng rasa ayam bawang yang tadi siang dia beli di Toko Asia. Terakhir kali dia makan mie goreng adalah 6 bulan lalu itu juga di luar bersama teman kampus. Orangtuanya juga kontra makanan instan. Padahal, Lucas suka sekali mie goreng.
Lampu utama yang dimatikan membuat rumah gelap. Hanya beberapa lampu kecil yang ditempatkan berjauhan menjadi penerang.
Lucas tiba-tiba takut melintasi ruang tengah yang gelap. Bagaimana jika ada sesuatu yang menunggunya di sana, dalam gelap? Menyeretnya ke gudang lalu mencabik-cabik. Suasana yang hening dan remang membuatnya ragu ke dapur.
Masalahnya perut rewel ini minta di isi.
"Tuhan! Tuhan! Tuhan! Lindungi aku Tuhaaaan!" Lucas sambil berdoa lari secepat kilat melintasi ruang tengah yang gelap. Akhirnya dia sampai di dapur dengan tubuh lengkap.
"Fuuh~ bikin deg deg an aja hahaha Lo pikir gue takut? Ya kagaklah, acting doang tadi mah," Kata Lucas jumawa pada ruang tengah yang gelap di belakangnya.
Tetapi dia terdiam lagi begitu merasakan ada sesuatu yang menatapnya dalam gelap. Bergidik ngeri.
Lucas menyalakan lampu dapur agar lebih terang.
"Yes! mari kita masak mie! Hehehehe. Kangen banget aku sama kamu deh ummuaach! " remaja gila bernama Lucas itu kesenangan sampai menciumi bungkus mie, bahkan suaminya saja tidak pernah dia cium.
Lucas sambil bersenandung kecil menyiapkan panci, piring, sayuran, sosis dan kompor keramiknya tidak lupa bintang utama mie goreng ayam bawang.
Sama seperti orangtuanya, Elthan juga hater mie instan. Jika Elthan tahu dia membawa atau melihat bungkus mie, pria itu akan langsung membuangnya. Tanpa ampun.
Hal itu pernah terjadi ketika dia baru dua hari di sini memesan satu kardus mie instan pada pelayan. Begitu pulang kerja, pria itu marah menghukum Lucas sampai bibirnya bengkak. Mie instan? Dia membuangnya. Maka, sekarang saat yang tepat untuk melanggar kan? Hehehe Lucas menyeringai.
Byuur
Byurr
Byurr
Lucas langsung merunduk berjongkok mendengar suara kecipak air. Selanjutnya dia melihat Elthan di sana sedang berenang di kolam yang menghadap dapur dan ruang keluarga.
Kenapa orang itu berenang malam-malam? Aneh sekali.
Lucas tetap merunduk menyembunyikan tubuhnya. Dia mengintip dari balik counter bar. Sementara itu, tangannya yang panjang bergerak perlahan mematikan saklar lampu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucas (END)
General FictionNamaku Lucas. Aku menikahi seorang laki-laki di usiaku yang ke-19. Such a beautiful age right? Tapi aku harus menikahinya untuk menutupi hutang perusahaan, membiayai pengobatan orangtuaku, dan menjadi gay untuknya. Menjadi gay untuk Elthan. Sialan...