Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih
Author Point of view
"Haduuuh ini apaan sih arti kalimatnya? Pusing banget,"
Lucas sedang di perpustakaan membaca buku Geologi dasar. Dosennya menganjurkan mahasiswa membaca buku ini jika ingin mengikuti kuliahnya dengan lulus A. Beruntungnya Lucas, buku yang dimaksud berbahasa Yunani.
Di sinilah Lucas sekarang, sudah dua jam. Pusing dan mengacak-acak rambut. Sesekali membuka kamus Yunani, Italia, dan Inggris.
"Need help?"
Aries datang dan duduk di samping Lucas.
"Beruntung sekali aku melihatmu membaca Luc,"
Lucas tidak menjawab, itu sindiran.
"Kamu salah menerjemahkan ini. Kalimat ini artinya 'palung di kedalaman bumi sampai 500 meter bukan goa di dalam perut bumi yang dalam hingga 500 meter' maknanya jauh sekali,"
Lucas melongo untuk dua alasan. Pertama, karena terjemahannya salah yang kemungkinan terjemahan lainnya sama hancurnya. Kedua, karena Aries dengan seenak udelnya mencoret-coret buku tulis Lucas memperbaiki kesalahannya.
"Aku menyerah, I'm final! And done! Yeah bye Geologi! Kita bertemu tahun depan!" Lucas sudah menggeletakkan kepalanya di atas meja dia sudah out.
Angin sore menerbangkan rambutnya terlihat lembut. Aries mengulum senyum, tertarik mengelus di sana.
"Jangan begitu, tidak ada mahasiswa yang mau mengulang. Akan aku bantu sini, itu gunanya aku di sini,"
Demi mendengar itu, Lucas langsung menatapnya berbinar. Seperti menemukan kerang paling bersinar selautan.
"Kami mau menerjemahkannya ke bahasa Inggris? Untukku?" Dan Aries bersumpah jika perpustakaan sepi, ingin sekali memasukkan Lucas ke dalam kantong bajunya. Geez dia manis sekali.
"Of course Luc,"
"Kamu memang teman paling hebat" Lucas langsung menubruk memeluknya erat yang malah membuat ekspresi Aries datar.
Hanya teman ya?
Selanjutnya merek berdua berkutat dengan terjemahan dan makna kata. Terjemahan Lucas sangat ngaco ketika di koreksi.
Aries sangat membantu. Dia juga memberikan makna tiap bab kepada Lucas. Cara itu sangat-sangat menghemat waktu. Lucas bersyukur bertemu Aries dalam hal ini.
"Aku mau hadiah," kata Aries setelah mereka selesai menerjemahkan satu buku. Sebenarnya hanya Aries yang menerjemahkan, Lucas hanya mengangguk dan mendengarkan yes, ow yaa, wow, great idea saja.
"Hadiah?"
"Ya, tentu saja aku mau hadiah. "
"Cium aku," Aries menunjuk pipinya
Lucas menghadiahkan tempelengan di pipi itu. Enak saja.
"Hehe bercanda,"
"Aku mau ditraktir makan, ayo!" Aries tidak menghiraukan wajah malas Lucas segera menyeret pemuda itu keluar gerbang.
Namun, begitu keluar gerbang sudah ada mobil milik Elthan yang terparkir. Lucas melepaskan gandengan tangan Aries di lengannya, dia merasa ada sepasang mata yang melotot pada mereka dari kaca hitam mobil itu.
"Aries aku pikir... Hadiahnya lain kali saja ya? Bagaimana? Akan aku belikan makanan paling mahal" Lucas tersenyum tidak enak.
Menerjemahkan satu buku dengan halaman 400 lebih dalam tiga jam tidak mudah jujur saja.
"Oh kamu sudah di jemput? Dia pacar pura-puramu? Yang waktu itu?" Tanya Aries penasaran. Pemuda itu malah melingkarkan lengannya ke pinggang Lucas, seperti sengaja.
"Jangan begini, sudah ya. Sampai besok Aries," Lucas melepaskan lengan itu tersenyum tidak enak lalu menyebrang menuju mobil Elthan.
Lucas membuka pintu dan menemukan Elthan hanya diam memandang ke depan. Jemari pria itu mengetuk-ngetuk kaca jendela.
"Maaf," entah untuk alasan apa, Lucas juga tidak tahu. Dia meminta maaf.
Lucas hanya merasa, dia harus meminta maaf.
Mobil melaju tanpa kata.
🦴
Apakah Lucas pernah memberitahu bahwa Elthan mengoleksi tali-temali di rumah mereka? Banyak kursi malas, hammock, rak dinding, hiasan rumah, terbuat dari tali. Di ruang tengah rumah mereka ada satu lemari khusus Elthan juara pionering. Dia senang sekali bereksplorasi dengan tali.
Intinya, tali temali, pria itu ahlinya.
Mereka berada di toko tali-temali sekarang. Elthan sedang membeli perlengkapan tali untuk persediaan terbarunya. Banyak jenis tali ternyata.
"Sekarang kamu kembali membawa seseorang, baru pertama kali ini," sapa pria tua pemilik toko dia Mr. Benigno
"Dia suamiku," kata Elthan
"Wah dia suamimu? Kalian menikah? selamat kamu kalau begitu. Sekarang aku tahu seleramu hahahaha" pria tua pemilik toko tertawa
Lucas yang sedang duduk hanya tersenyum bingung ketika pria tua yang kata Elthan bernama Mr. Benigno menunjuknya dengan tertawa disusul senyuman Elthan melirik singkat padanya.
"Yah begitulah, dia masih baru di sini belum belajar bahasa jadi masih bingung," kata Elthan
Mereka berbincang-bincang satu-dua kata kemudian. Setelah itu Elthan membayar dan pamit. Mereka keluar dari toko.
"Kalian membicarakanku? Dia bilang apa? Kenapa menunjuk-nunjuk aku?"tanya Lucas tidak sabar sambil mengekori pria itu menuju parkiran
Namun Elthan hanya diam.
"Masuk," Kata pria itu membuka sisi mobil kursi penumpang, Lucas menurut dan masuk ke sana.
Pemuda itu menatap Elthan yang mengitari kap mobil. Dia menggigit bibir, sesuatu yang salah sedang terjadi diantara mereka.
"Kamu membeli banyak tali, untuk apa?" Tanya Lucas setelah Elthan masuk ke mobil dan memasang seat belt.
Elthan tetap tidak menanggapi, dia melihat ke belakang untuk memundurkan mobil. Lucas bisa mencium parfum Elthan yang tersisa di jasnya. Menghirup wangi itu terpejam.
"Hey aku bertanya!" Lucas memandang Elthan kesal.
Saat itulah Elthan baru memandangnya dengan benar. Datar dan tanpa baca. Jenis tatapan kecewa dan lelah.
Pria itu bergerak memangkas jarak membuat punggung Lucas mundur sampai pintu mobil. Lucas menunduk, dia bisa menghirup parfum Elthan dengan rakus.
Pria itu hanya memandang matanya dengan lurus. Elthan ingin sekali mengigit leher bocah nakal ini. Suka sekali mengumbar daya tariknya, tersenyum, menyapa, tertawa.
Baik pria dan wanita susah sekali tidak terpesona pada pemuda ini.
Kenapa Elthan harus membiarkannya keluar jika bisa menyimpan Lucas untuk diri sendiri?
"Jangan lupa seat belt mu," Elthan memasang safety dan bergerak mundur kembali di belakang kemudia.
Lucas kehilangan wangi Elthan.
Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih
27 Desember 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucas (END)
General FictionNamaku Lucas. Aku menikahi seorang laki-laki di usiaku yang ke-19. Such a beautiful age right? Tapi aku harus menikahinya untuk menutupi hutang perusahaan, membiayai pengobatan orangtuaku, dan menjadi gay untuknya. Menjadi gay untuk Elthan. Sialan...