Filosofi sederhana dari sebuah titik temu. Awalnya tak ada alasan untuk mengenal, namun semakin hari sebab tuk saling merangkul semakin tak tertahan.
Puncak memang menjadi akhir dari perjalanan, tetapi bukan berarti ini menjadi sebuah akhiran. Tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
Orang-orang biasanya memanggil dia Fathir, terkadang panggilan dekatnya Namu, ugh menggemaskan. Sudah diakui Namu memiliki pesona itu, dua lesung pipi yang manis, mata yang menyipit saat tertawa dan tahi lalat tepat di bawah bibir tipisnya.
Namu memang tidak setampan teman-temannya yang lain, tetapi diantara mereka dia yang paling dewasa dalam menyelesaikan masalah, ntah masalah pribadi atau masalah bersama. Tapi yang masih Namu ingat, dia sedikit mewaspadai satu hal ini.
Disaat dia menyukai perempuan, Namu akan menjadi bucin. Ah, Namu ingin melupakan itu.
Jadi, sewaktu Sekolah Menengah Atas. Namu ini murid pindahan dari Jakarta ke Yogyakarta, mengikuti pekerjaan ayahnya yang seorang tentara angkatan darat. Ia bergabung bersama penghuni kelas XI-MIPA 1. Namu ini pintar untuk bersosialisasi walaupun tidak se-aktif teman baru dikelasnya, Hosea.
Namu pertama kali dikenal sebagai murid dengan IQ lebih dari 200, dan memperoleh skor TOEFL yang tinggi. Namanya dipanggil saat mengetahui jika cowok itu mendapat skor yang tidak bisa dimiliki oleh yang lain. Seluruh warga sekolah bahkan guru-guru mengenal Namu dengan sebutan. "Sexy Brain."
Not 18+ guys.
Disebut seperti itu karna otaknya Namu ini sungguh cair macam butter. Setiap perdebatan yang harus menggunakan ekstra pikiran dijawab tuntas olehnya.
Hingga satu kejadian ada siswi angkatannya yang menyatakan rasa sukanya pada Namu di depan ruang guru, mengikuti Namu yang habis berbincang dengan wali kelasnya.
Sungguh patut dicoba caranya.
"Emm, Fathir. Aku suka kamu, mau jadi pacar aku nggak?" ucapnya dengan menunduk malu.
Namu yang saat itu awam dengan hubungan pacaran dan tidak ingin menyakiti mantannya itu–
CIE MANTAN
"Thor, diem ya author."
–mengiyakan ajakan cewek itu. Namanya Hani, cantik kata Namu abis bisik-bisik sama author.
"Thoooorr.."
Hubungan keduanya lancar jaya mulus kayak jalan tol, Namu yang sebelumnya tidak memiliki rasa suka jadi akhirnya menaruh hati pada Hani si cewek anggun dari kelas sebelah.
Namu benar-benar bucin tingkat kubik. Dia mengiyakan semua permintaan Hani, mengantar jemput dengan sepeda– katanya biar romantis:> mengajaknya kencan, membayar makan, membeli baju, memakaikan baju–
"AUTHOR SUMPAH LO JAHAT BGT."
Intinya Namu benar-benar cowok idaman semua cewek. Abaikan yang tadi nanti Namu ngambek nggak mau bisik-bisik lagi sama author.
