Hehe sakitnya hilang, banyak yang doain, terima kasih..
2 part lagi menjelang konflik baru^^
Siap untuk penuhin komen di part ini?
**
"Dikabarkan pemain utama wanita film layar lebar Yuni, berinisial A sedang ramai diperbincangkan dikalangan netizen mengenai skandalnya dengan lelaki beristri..."
"Berita nggak bermutu." Layar televisi dimatikan sepihak oleh Yudha menimbulkan ketidaksetujuan dua orang yang baru saja datang membawa kacang rebus.
45 menit yang lalu, setelah sibuk dengan pesanan, mengantar makanan sekaligus jadi penyedia jasa layanan sosial dadakan. Keempatnya baru bisa duduk santai saat keadaan kafe sudah sepi dan rapi menyisakan mereka yang kini sibuk berbincang disalah satu meja favorit.
Hanya Xabiru yang membawa temannya untuk dijadikan pelayan dadakan, terlebih lagi ketiganya adalah orang yang banyak kegiatan akhiran ini.
Kita lirik Mahesa Ayudha yang tengah menguap lalu memecahkan kulit kacang dan mengunyah isinya dengan raut datar serta mata kantuk khasnya. Seharusnya jadwal sore ini diisi dengan tangan bermandikan oli di bengkel namun sepanjang diseret tadi jemarinya hanya sibuk memetik gitar dan sesekali mengantar makanan.
Disebelahnya ada Namuj Fathir Beehan yang kembali sibuk dengan organisasinya selepas dari istirahat penuhnya. Maka dengan kekuasaan kakak tertua yakni Biru yang meminta tolong untuk menjadi MC dadakan. Awalannya terlihat kikuk harus berdiri dihadapan 30 remaja, namun 10 menit berikutmya sudah jadi tipe idaman anak zaman now.
Bergeser pada Hosea El Rumi, salah satu pelayan setia Xabiru di kafe. Sedari tadi mondar-mandir dari arah dapur ke meja para pelanggan, pastinya juga meninggalkan kesan manis dan hangat yang terasa berbekas dalam memori para remaja tadi, sebab siapa kuasa yang bisa menolak senyuman seorang Hosea?
Lalu ada bos kita disini, Sagara Xabiru. Yang tampaknya sudah kucel dan bau akan asap, namun katanya tidak menghilangkan aura ketampanan sedikit pun. Ya whatever.
Biru yang sempat melayangkan ketidaksetujuan pada Yudha yang mematikan siaran gosip meraih remote TV dan menyalakannya lagi.
"Dih masih ada ya selingkah-selingkuh."
"Cerai aja masih ada, apalagi selingkuh bang?" Sahut Namu, cowok itu tengah sibuk dengan laptopnya dan yang lain tidak tahu menahu untuk ikut campur dalam kegiatan ketua BEM satu ini.
"Lah istrinya cantik anjir, modelan gitar spanyol gitu." Tutur Hosea, sempat menstalk akun yang dikabarkan menjadi korban.
"Mana? Coba gue liat." Biru menarik ponsel Hosea mendekat.
"Ini namanya emang suaminya yang brengsek. Gue jadi dia dipastikan betah dirumah."
Kok jadi lo yang kesel?
"Dibanding hujat pelakornya, gue lebih tertarik hujat suaminya sih. Nggak tau diri, muka kayak anjing laut aja belagu."
Biru, Hosea, dan Namu melirik diam Yudha. Saling berbisik, dan diintrupsi oleh Yudha.
"Kenapa kalian?"
"Kok galakan lo sih Ay?"
Yudha memutar bola mata malas. "Gue benci perselingkuhan, membunuh aja sekalian kenapa setengah-setengah kalo mau nyakitin orang?"
Ketiganya menelan ludah bersamaan. Sumpah serius, aura sekitaran Yudha nggak baik buat kedamaian mental.
"HELLO EPRIBADIH!"
Tipikal remaja baru keluar kandang, senangnya sampai tumpah-tumpah, siapakah itu? Putra Jeyren Mikaela pastinya.
"Lah kemari juga lo, itu Attala ngapain lo bawa? Masih layu gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
GADARA (END)
FanfictionFilosofi sederhana dari sebuah titik temu. Awalnya tak ada alasan untuk mengenal, namun semakin hari sebab tuk saling merangkul semakin tak tertahan. Puncak memang menjadi akhir dari perjalanan, tetapi bukan berarti ini menjadi sebuah akhiran. Tidak...