68

881 132 9
                                    

Aku kaget tau, liat cerita gadara masuk tag taehyung di nomor satu^^ walaupun cuma sehari tapi bakal jadi kenangan parah!

Aku kaget tau, liat cerita gadara masuk tag taehyung di nomor satu^^ walaupun cuma sehari tapi bakal jadi kenangan parah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siap untuk penuhin komen dipart ini?

**

Putra mengerti mengapa Attala menyuruhnya untuk menuju alamat yang dia bagikan melalui pesan pribadi. Di pukul yang sama dia menerima pesan, langkah kakinya beranjak kearah kamar dan keluar dalam keadaan sudah rapi.

Beruntungnya Jero tidak menanyai macam-macam sebab pemuda itu tengah terkantuk-kantuk di ruang TV.

Kini lihat dimana dia sekarang, mengamati seseorang yang tengah menegak minuman dan kepala yang bergerak tak karuan.

"Wah mabok nih orang."

Putra mengeratkan jaket hitamnya, serius sepertinya Yogyakarta sedang berganti perubahan iklim.

"Bang."

Yudha mengangkat kepalanya melihat dia sekilas lalu kembali menunduk. Putra merogoh ponselnya, menghubungi saksi yang pertama kali menemukan korban.

"Heh, nih orang mabok?"

"Hah? Siapa?"

Putra melirik orang disampingnya, tidak terusik ketika tubuhnya ditegakkan saat hampir limbung.

"Bang Yudha lah, lo apain bego Ta?"

"Anjing nggak gue apa-apain. Tadi masih biasa aja, nggak ada megang botol."

"Lah ini dia dapet botol dari mana anjir?"

"Lu jagain aja dah, seret kalo perlu."

"Aduh bangsat, gue kaku bawa itu motor."

"Ya coba ajalah, kasian abang lo."

"Yodah lah, untung gue naik ojek tadi."

Putra ingin sekali mengusak wajah pemuda itu, wajahnya sudah memerah sekali dan jangan lupa dengan mata yang bengkak itu.

"Bang, halooo masih sadar tidak?"

"Putra ya?"

Putra menghela napas lega, kalau Yudha tidak sadar gawat sudah perjalanan pulang nanti.

"Lo tuh aduh, ngapain sih anjir pake mabok?"

"Ya capek Put, mau tenang sebentar."

Mendengar penuturannya, Putra langsung memfokuskan diri pada Yudha.

"Tadi ada yang jual minuman, nawarin yaudah gue beli."

"Gila ya lo?"

"Belum, kayaknya nanti."

Putra mengambil botol minuman itu dan menghirup bibir botolnya, aroma keras langsung menyergap indra penciumannya.

"Anjing, bisa-bisanya nyoba ginian nggak pingsan."

GADARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang