39

1K 153 33
                                    

Siap untuk penuhin komen di part ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siap untuk penuhin komen di part ini?

**

"Hah gimana-gimana?"

"Nggak ada yang gimana-gimana kok! Dia emang cinta pertama gue, tapi soal saudara bukan-"

"Ngaco lo!" Attala hampir terjungkal saat Putra dorong bahu dia pake tenaga dalam. Kurus-kurus gitu tenaganya kuat juga ya Put?

"Pernah pacaran nggak tuh?" Tanya Hosea merasa tertarik dengan pembicaraan ini.

"Pdkt-an doang, nggak cocok." Miris. Dia mengasihani diri sendiri pas ingat waktu itu.

"Gosip saudara angkat dari mana dah? Jauh bener." Sekarang ditanya Biru, kan. Attala nih emang ya, sekalinya berbacot suka bikin anak orang panas dingin.

"Nah! Itu gue nggak tau. Coba Attala yang jawab, kan dia yang ngomong." Lempar batu sembunyi tangan. Sesama sahabat pernasiban harus saling bantu-membantu.

"G..gue nggak sengaja denger sih, kayaknya nggak valid karna gue dengernya dari orang yang pernah ngebully Gia."

Putra tepuk jidat, kasih tatapan tajam ke orangnya seakan bilang. 'Lo salah ngomong goblok!'

"Gia pernah di bully?"

"Awalan jadi anak baru dikira sombong, padahal emang susah berbaur." Namu menyimak baik ucapan Putra, Attala ternyata berhasil mengalihkan perhatian mereka.

Tapi rasanya, ada yang lagi mandang dia lurus kagak pake kedip. Yudha lagi liatin dia sambil senyum ala-ala psiko gitu. Kayak curiga gitu, duh. Gawat lho iki Put.

"Gia siapa lo Bang Nam?" tanya Jero yang dari tadi nguap tak tertolong.

"Gebetannya Jer, nelpon gue tengah malem cuma buat ceritain kebucinan dia." Hosea tak berbohong, di hari yang sama saat kejebak macet pukul dini hari, Namu benar-benar ngabisin waktu tidur dia buat teleponan doang. Definisi bulol, bucin tolol.

"PJ-nya ya Bang." Ngantuk berat, dia berbaring di kasur pojok sambil tarik tangan Attala buat usapin kepala dia.

"Nanti makanannya dateng lo tidur gimana, Dek?"

"Bangunin, ini ngantuk banget. Nggak bohong."

"Iya-iya sini." Perlahan kantuk mulai membawanya ke alam sadar. Membiarkan Attala usap rambut dia yang tambah panjang. Katanya biarin nggak usah di potong, biar bisa diikat.

"Gila yang satu bucin mantan gebetan teman, yang satu bucin adek gemas. Circle apa ini ya gusti?"

"Lo bucin apa Bang?" Tanya Hosea pada Biru yang lagi mantau pesanannya.

"Bucin diri sendiri." Sangat positif ya kawan.

"Nyesal bertanya."

Putra lirik-lirik takut ke arah Namu. Dia tuh ngeri-ngeri sedap kalo nanti dimusuhin, apalagi ini ketua BEM tercinta. Gawat sudah hidup perkuliahannya.

GADARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang