Chapter 45 - Pregnant

301 43 0
                                    

HAPPY READING!!

* * *

Setelah menyiapkan setelan, sarapan, dan mengantar Rafael untuk berangkat bekerja, Alexa merasa benar-benar lelah dan mengantuk, Tetapi dia urungkan dan menyuruh Robert untuk menyiapkan mobil, Alexa ingin ke kantor Rafael!

Walaupun wanita itu tahu yang pastinya Rafael benar-benar sibuk.

Jam menunjukkan pukul sebelas siang, Alexa telah siap dengan setelan santai miliknya dan masuk ke dalam mobil. Bersenandung kecil, Alexa melihat Olivia yang sedang bersama Ryan di sebuah cafe. Ah, apakah Alexa pernah mengatakan kalau Olivia adalah sahabatnya ketika kuliah dahulu?

Olivia yang dulunya adalah kekasih Rafael dan sekarang kembali bersama Ryan, Alexa benar-benar tidak percaya akan hal tersebut. Ketika di Seoul dan melihat foto Olivia diatas nakas, Alexa benar-benar tidak percaya dan menggubris pikiran bahwa itu adalah Olivia yang dia kenal.

Well, meskipun awalnya mereka harus bertengkar karena Alexa benar-benar tidak percaya akan fakta tersebut.

Mengirimkan pesan kepada Olivia, Alexa mengatakan kalau dirinya ingin bertemu dengan Olivia dan adik Rafael.

Alexa memasuki cafe setelah menyuruh Robert untuk menunggunya sebentar. Alexa tersenyum tipis saat Olivia melambaikan tangannya dengan memberi kode kalau mereka berada di meja berbeda saat Alexa melihat Olivia dan Ryan saat berada di dalam mobil.

Olivia langsung memeluk Alexa. "Lama tidak berjumpa, aku merindukanmu."

Alexa membalas memeluk Olivia dan tersenyum hangat. "Aku juga."

Kemudian kedua wanita itu duduk setelah berpelukan melepaskan rindu mereka, Ryan telah memesan kue dan minuman untuk Alexa.

"Apa kabarmu, Ryan?" tanya Alexa yang sedikit canggung, karena memang mereka berdua jarang sekali berbicara.

"I am okay," ucap Ryan singkat dan tersenyum tipis, tipikal Rafael kalau berbicara dengan orang yang belum dekat dengannya secara singkat.

"Kau terlihat berbeda, huh," ejek Olivia saat melihat Alexa.

Alexa mengangkat alisnya dan terkekeh. "Well, aku terlihat gemuk, bukan? Aku banyak makan sekarang."

"Do you pregnant?"

Alexa diam dengan pertanyaan dari Olivia, wanita itu menggeleng sebagai tanda dia bingung dan tidak tahu. Alexa seperti tidak merasakan mual-mual seperti kebanyakan wanita hamil lainnya, dan Alexa pikir mungkin dia sedang tidak hamil.

Ryan hanya diam saja, dia masih sedikit canggung dengan Alexa sebab Rafael selalu menghindarinya karena takut Alexa akan diambil oleh Ryan, Rafael yang kekanakan!

Alexa berdeham dan meminum minuman yang telah dipesan Ryan untuknya.

"Kapan kalian akan menikah?" tanya Alexa yang mencoba untuk mengalihkan topik dan mencoba untuk tidak memikirkan pertanyaan dari Olivia.

Olivia tersenyum lebar dan mengeluarkan sebuah kartu undangan. Alexa mengambilnya dan membacanya, tersenyum lebar, merasa bahagia dengan pernikahan Olivia dan Ryan yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat dan tentunya berada di Prancis.

"Selamat," ucap Alexa sambil memeluk Olivia. "Aku sungguh bahagia melihatnya."

Olivia hanya terkekeh dan memeluk Alexa erat. Ryan hanya tersenyum tipis saat melihat keduanya.

Setelah berbincang panjang dan mencoba untuk mengakrabkan diri dengan Ryan, akhirnya Alexa kembali ke tujuan utamanya adalah ke kantor Rafael. Tetapi pikirannya saat ini sedang berpusat pada pertanyaan dari Olivia.

"Kita ke apotek dahulu," perintah Alexa yang diberikan ucapan siap oleh Robert.

Setelah sampai di depan apotek, Alexa menatap Robert dari kaca tengah yang ada dimobil. "Robert, bisakah kau merahasiakan kalau aku pergi ke apotek?"

Robert diam sejenak dan mungkin saja Alexa akan mengatakannya kepada Rafael dengan sendirinya jika wanita itu pergi ke apotek saat ini.

"Baik, nyonya."

Alexa mengangguk pelan dan berjalan menuju apotek, wanita itu membeli testpack dengan berbagai macam merk. Alexa sungguh penasaran dengan pertanyaan Olivia.

* * *

Alexa melangkah anggun di perusahaan Rafael, sebagian karyawan di perusahaan Rafael telah mengenal kalau Alexa merupakan istri Rafael.

"Surprise!" ujar Alexa sambil merentangkan tangannya dan tersenyum lebar.

Rafael tersenyum lebar saat melihat Alexa yang merentangkan tangannya. Melepaskan kacamatanya dan meletakkan pulpen di atas meja, Rafael berlari kecil untuk menghampiri Alexa dan memeluknya. Sungguh, Rafael merindukan Alexa padahal hanya beberapa jam Rafael tidak melihat Alexa.

"Sudah makan siang?" tanya Alexa bergelanyut manja digendongan Rafael.

"Tentu saja belum."

Rafael menurunkan Alexa dengan lembut di atas sofa, wanita itu juga sudah menyiapkan makan siang untuk Rafael yang pastinya pria itu selalu saja telat makan.

"Aku membawakanmu makanan," ujar Alexa sambil meletakkan berbagai macam masakan yang telah dia buat di atas meja. "Hari ini aku tidak memasak banyak."

Rafael mencium kening Alexa dengan lembut. "Apapun masakanmu aku suka, Lexa. Sungguh, kau tidak perlu repot-repot untuk memasak. Kita bisa mencari koki."

Alexa tersenyum tipis dan membelai pipi Rafael. "Kalau aku mampu, kenapa harus mencari koki."

Rafael terkekeh dan duduk di bawah karpet. Pria itu sungguh sangat suka duduk di bawah dengan Alexa yang memainkan rambutnya, mengacak-acak rambutnya.

Sungguh, Alexa sangat bahagia saat melihat Rafael yang memakan makanannya dengan lahap dan habis tidak tersisa seperti, rasanya sungguh menyenangkan dan membuat Alexa merasa bahagia.

"Masakanmu sungguh-sungguh sangat enak," ujar Rafael yang masih duduk di bawah dan membelai lutut Alexa yang berada di sampingnya.

Alexa hanya terkekeh, kemudian Alexa berdiri setelah menaruh beberapa testpack di kantung pakaiannya dan mengatakan kepada Rafael kalau dia ingin ke kamar mandi.

Dengan jantung yang berdegub kencang, Alexa menunggu untuk melihat hasilnya setelah wanita itu baca petunjuk dan mencobanya. Wanit itu mencoba tiga testpack untuk membandingkan akurat atau tidaknya hasilnya nanti.

Wanita itu mengambil salah satu testpack setelah menunggu beberapa menit, dan terkejut saat melihat hasilnya. Kemudian mengambil testpack lainnya dengan hasil yang sama. Alexa menutup mulutnya seperti tidak mempercayai hal yang sedang terjadi sekarang.

Positif.

"Apakah semuanya baik-baik saja?" tanya Rafael sembari mengetuk pintu kamar mandi, karena Alexa tidak keluar selama beberapa menit dan membuat Rafael khawatir.

"Ya, semuanya baik-baik saja," ujar Alexa setelah mencoba untuk menutupi suaranya yang bergetar, dia merasa bahagia!

Sekarang, bagaimana caranya untuk mengatakan kepada Rafael kalau dia sedang mengandung saat ini!

Setelah memikirkannya, Alexa ingat bahwa ulang tahun Rafael tidak lama lagi, dan beberapa testpack adalah hadiah yang sangat berharga dan sangat membuat Rafael merasa senang!

Alexa mengangguk dan menyimpan testpack di kantung pakaiannya dan segera keluar dari kamar mandi. Rafael yang sedang berdiri menunggu Alexa keluar dari kamar mandi langsung memperhatikan Alexa dan mengernyit.

"Apakah aku membuat kesalahan hari ini?" tanya Rafael khawatir karena Alexa terlihat sehabis menangis dan wanita itu selalu saja menyembunyikan diri jika sedang menangis.

Alexa menggeleng dan memeluk Rafael erat. "Aku sedang bahagia."

TBC

My Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang