HAPPY READING!!
***
Cinque Terre, Riviera, Italia adalah tempat yang saat ini sedang Alexa kunjungi bersama dengan Ethan, saat pagi-pagi tadi, Alexa sudah berjalan mengelilingi desa Monterosso al Mare yang sebagian besar rumah mereka bercat warna-warni.
Bahkan Alexa takjub sendiri melihat Cinque Terre ini, serta laut yang terhampar dengan air biru beningnya sungguh membuat Alexa ingin berada di dalam sana.
"Sudah bangun?" tanya Ethan, Alexa mengangguk. "Kalau begitu bersiaplah, kita akan pergi ke Sisilia."
"Untuk apa?"
"Breakfast," jawab Ethan santai. "Sekarang ini Rafael sudah tahu kita sedang berada disini."
"Dan aku merasa kalau saat ini kita sedang lari-karena ketahuan selingkuh," kekeh Alexa.
Ethan hanya tersenyum, dan kembali lagi ke kamarnya untuk bersiap-siap.
Al Tramonto, tempat yang dikunjungi Alexa dan Ethan untuk sarapan. Sebenarnya restoran ini buka saat senja dan bukannya pagi hari tapi karena Ethan yang memiliki restoran ini, jadi koki yang ada disini harus melayani Ethan untuk sarapan.
"Kalau sedang sunset, pasti terlihat lebih bagus," komentar Alexa sambil memandangi laut.
"Kau bisa pergi dengan Rafael, dia tahu tempat ini."
Alexa hanya tersenyun tipis, kemudian dia langsung mengalihkan tatapannya kepada Ethan. "Kenapa kau menculikku?"
"Tidak ada alasan apapun untuk itu," jawab Ethan, menyenderkan punggungnya ke kursi dan menatap Alexa. "Aku hanya mau bermain-main dengan Rafael."
"Tidak ada kerjaan," Alexa terkekeh.
"Begitulah," Ethan mengangangkat bahunya. "Setelah ini masih ada Luke dan William-wanita-nya harus aku culik."
"Dan dirimu?"
"Mereka tidak akan menculik wanita-ku, Lexa. Karena aku tidak akan mempunyai pikiran seperti itu."
"Seperti apa?" tanya Alexa.
"Yeah ... seperti mencintai, dicintai, menikah, memiliki anak, dan yang lain seperti itu," jawab Ethan. "Tapi, kalau hanya batas berhubungan di ranjang, aku tidak apa. Tapi, tidak ada untuk hubungan spesial."
Alexa menggelengkan kepalanya, laki-laki di depannya ini belum tahu saja rasanya mencintai dan dicintai. Dia hanya tahu bermain-main di atas ranjang.
Ponsel Ethan berbunyi, dan Alexa tahu yang meneleponnya adalah Rafael. Alexa tidak sempat membawa ponsel karena Ethan-orang suruhan Ethan sudah menculiknya duluan.
"What's wrong, Darling?"
"Sialan!" umpat Rafael. "Kalian dimana? Aku sudah ada Cinque Terre, tapi kalian tidak ada disini."
Ethan terkekeh, "kami baru saja selesai sarapan di Sisilia, Raf. Dan rencana kami selanjutnya mau pergi ke Roma atau Milan."
"Roma saja," ucap Rafael langsung. "Aku akan ada di Roma."
"Tidak semudah itu, Rafael," Ethan tertawa. "Kau harus mencari dan bukannya menunggu."
"Apa rencana busukmu, Ethan?"
"Aku hanya ingin kau mencari, kalau kau tidak menemukan kami, berarti kau tidak sungguh-sungguh mencari kami, Raf."
"Aku bukan mencarimu, Ethan. Aku mencari Alexa," jawab Rafael tegas. "Kalau kau mati sekalipun tidak apa, asalkan jangan Alexa."
"Kau menyakiti hatiku, Darling."
"Terserah, Ethan!" Rafael langsung mematikan sambungan teleponnya.
Ethan tersenyum setelah Rafael mematikan sambungan teleponnya, Ethan menatap ke Alexa, dan menarik tangan Alexa untuk pergi dari situ.
***
"Kita benar mau ke Roma atau Milan, Ethan?"
"Kita akan ke Roma," jawab Ethan. "Ke tempat Juliet?"
Benar kata Ethan, Juliet yang dimaksud oleh Ethan adalah kisah antara Romeo dan Juliet karya William Shakespare yang dijadikan film, settingnya berada di Verona, Italia.
Alexa berdecak kagum melihat seluruh penjuru di tempat itu. Ethan juga mengajak Alexa ke Casa di Giuletta yang katanya merupakan rumah Juliet.
"Well, aku rasa kau Rafael sudah menemukan kita," ucap Ethan saat melihat Rafael yang sudah berdiri di depan Alexa dan Ethan.
"Bagaimana, Raf? Apakah kau lelah mencari kami?"
"Aku rasa aku harus membunuhmu saat ini juga, Ethan!" kesal Rafael menatap Ethan, dan matanya sekarang tertuju pada tangan Ethan yang sedang menggandeng tangan Alexa.
Rafael menatap Ethan dengan kesal, "lepaskan tanganmu!" Alexa yang tidak tahu ucapan itu tertuju pada siapa langsung saja melepaskan genggamannya dari tangan Ethan.
"Slowly, Raf," ucap Ethan sambil terkekeh. "Aku kembalikan padamu, kami sudah menghabiskan waktu semalaman kemarin."
Setelah itu Ethan pergi meninggalkan Alexa yang melihat Rafael dengan tatapan matanya.
Menghela napasnya, Rafael mencoba untuk tersenyum. "Aku tidak tahu harus melakukan apa padamu, Lexa."
Alexa hanya diam di tempatnya, dia tidak tahu harus mengatakan apa, hingga akhirnya Rafael langsung menarik tangan Alexa untuk mengikutinya.
Masih di tempat Juliet, Rafael mengajak Alexa ke tempat yang banyak memiliki gembok warna-warni, dan tidak jauh dari sana juga terdapat sebuah patung yang menyerupai Juliet.
"Aku akan menempelkan ini," kata Rafael sambil menunjukkan sebuah gembok di depan Alexa.
Mitosnya apabila sepasang kekasih menuliskan nama mereka di gembok dan menempelkannya disana, maka cinta mereka akan terkunci untuk selamanya-tidak akan terpisahkan dan akan selalu setia selamanya.
Itu hanya mitos, Alexa dan Rafael bukanlah sepasang kekasih. Jadi, untuk apa Rafael harus memasang gembok itu?
"Aku percaya mitos itu," ucap Rafael saat sudah memasangkan gembok disana. Rafael bebalik menatap Alexa. "Apa yang kalian lakukan di Cinque Terre?"
"Tidak ada, kami tidur di tempat yang berbeda," jawab Alexa. "Dan setelah itu kami pergi ke Sisilia untuk sarapan."
"Tidak ada yang spesial?" tanya Rafael penasaran.
"Tidak ada."
Rafael hanya menganggukkan kepalanya, "kau mau pergi ke Trevi Fountain?"
Alexa tidak tahu itu tempat apa, tapi Alexa hanya mengangguk menerima saja ajakan dari Rafael.
Bukan kah ini menyenangkan berkeliling Italia?
[TBC]
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect CEO
Romance[Mature Romance] follow dulu baru baca. -cerita ini di publish ulang- Rafael Alexander-The perfect CEO. Tampang, harta, muda, dan berbakat, bisa membuat setiap orang jatuh hati dengan lirikannya, membuat Rafael digila-gilai seluruh wanita di penjuru...