Happy Reading !!
* * *
Rafael segera berdiri dan merapikan pakaian dan juga penampilannya, sedangkan Alexa langsung masuk ke dalam kamar mandi, enggan untuk melihat Rafael saat ini.
Sungguh, meskipun Rafael dan Alexa pernah melakukannya, hanya saja Alexa masih malu mengingat hal-hal itu. Sangat.
"Lexa, kau masih di dalam?" Rafael mengetuk pintu kamar mandi, memeriksa keadaan Alexa karena daritadi tidak kunjung keluar dari kamar mandi.
"Iya, sebentar lagi," Alexa menatap cermin yang ada di depannya. Menghembuskan napasnya, Alexa membuka pintu dan menatap Rafael yang berdiri di depan pintu.
"Kau sakit?" tanya Rafael.
Alexa menggeleng, dan mengambil lipstik di meja rias, kemudian memakainya tipis.
"I'm okay," ucap Alexa singkat kemudian membuka pintu kamar dan pergi meninggalkan Rafael yang masih di dalam kamar.
Ethan, dan kedua teman lainnya menatap Rafael penuh semangat, well ... mereka semua melihat kejadian di dance floor tadi, dan jangan lupakan mereka juga yang memperhatikan mereka masuk ke dalam kamar.
"Bagaimana permainan saat pesta, Raf?" tanya Ethan, membuat Rafael menatapnya tajam dan kesal, Luke dan William hanya terkekeh mendengarnya.
"Tidak ada permainan saat pesta, Ethan," ucap Rafael malas. "Kami hanya berdebat."
"Soal?" Luke berbicara, menaikkan sebelah alisnya.
"Kau tahu, Luke. Dia berdansa dengan ... ah, memikirkannya saja membuatku sangat kesal."
"Kau masih saja begitu, Raf. Kau sudah memiliki Alexa, tapi kenapa kau sangat marah dengan Ryan," William meneguk koktail yang dipegangnya.
"Aku hanya tidak ingin kejadian itu terulang lagi," jawab Rafael lesu.
"Itu tidak akan terjadi lagi, percayalah."
"Aku hanya ingin mengingatkan kau, Raf," ucap Ethan serius, hingga membuat Rafael dan lainnya segera menatap Ethan. "Kapan kita berangkat? Aku tidak sabar pergi ke resort-mu."
William tercengang, Luke berdecak kesal karena percaya saja kalau Ethan akan berbicara serius. Dan Rafael mengerjapkan matanya, memikirkan sesuatu.
"Luangkan waktu kalian minggu depan, kita akan berangkat."
***
Rafael menatap Alexa yang sedang tertidur pulas, dia sebenarnya ingin membangunkan Alexa saat ini, karena Rafael ingin segera mengajak Alexa lergi sebelum semua temannya itu datang.
Biarlah, semua teman Rafael kesini, dan Rafael tidak ada, sehingga mereka semua langsung menuju Porto das Dunas, Aquiras, Brazil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect CEO
Romance[Mature Romance] follow dulu baru baca. -cerita ini di publish ulang- Rafael Alexander-The perfect CEO. Tampang, harta, muda, dan berbakat, bisa membuat setiap orang jatuh hati dengan lirikannya, membuat Rafael digila-gilai seluruh wanita di penjuru...