Chapter 29 - Punishment II

4.2K 243 8
                                    

Happy Reading!!

* * *

Rafael mendekat dengan senyuman khasnya yang membuat Alexa tahu apa yang akan terjadi. C'mon, Alexa sudah sangat mengenal Rafael, hukuman apapun yang dimaksudkan oleh Rafael itu sama, menerkamnya disaat ini juga.

"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, Lexa," ucap Rafael sambil mengelus pipi Alexa dengan jarinya, kemudian mengusap bibir Alexa. "Disini tempat yang nikmat," kata Rafael sambil tersenyum dan masih mengusap bibir Alexa, seperdetik kemudian Rafael langsung mencium Alexa, menggigit bibir bawah Alexa agar Alexa cepat membuka mulutnya dan segera bermain-main di mulut Alexa.

Rafael melepaskan ciumannya dan memperhatikan Alexa yang terlihat sangat cantik. Rafael tersenyum kemudian dia mendorong bahu Alexa hingga Alexa tercebur ke dalam kolam.

"What are you fucking doing to me?!" teriak Alexa kesal saat dirinya sudah berada di dalam kolam dan menatap Rafael kesal.

Rafael hanya menampilkan senyuman manisnya sambil membuka pakaiannya hingga tidak satupun sehelai benang tersisa di badannya membuat Alexa melongo bahwa becana akan segera tiba.

"Kenapa kau membuka semua pakaianmu?" tanya Alexa pura-pura tidak mengetahui apa yang ingin Rafael lakukan. Rafael mengangkat sebelah alsinya dan segera masuk ke dalam kolam menghampiri Alexa.

"Remember, punishment," jawab Rafael dan masih berjalan di dalam air menghampiri Alexa. Alexa hanya tersenyum miring dan dia segera berenang menjauh dari Rafael, ini menyenangkan, bukan?

"Alexa ...," panggil Rafael saat Alexa sudah sampai di ujung kolam membuat Rafael berdecak. "Hukumanmu bertambah."

Alexa mengangkat kedua bahunya merasa kalau Rafael akan main-main saja soal hukuman. Oh, c'mon hukuman yang dimaksudkan oleh Rafael adalah bercinta dan itu sangat memuakkan kalau dilakukan berulang-ulang.

"Alexa, berhenti!" teriak Rafael saat Alexa hendak keluar dari kolam. Alexa mngernyitkan keningnya membuat Rafael menyunggingkan senyumnya dan berenang menghampiri Alexa. Setelah sampai di dekat Alexa, Rafael langsung memeluk pinggang Alexa dan membawanya ke tengah kolam. "Kau sangat mudah ditipu, baby."

Alexa berdecak kesal. "Seharusnya aku tahu maksud senyumanmu itu," gerutu Alexa membuat Rafael terkekeh. "And, now what?"

Rafael mengangkat kedua bahunya, kemudian dia langsung mencium Alexa membuat Alexa tersentak kaget dengan ciumanan Rafael yang tiba-tiba. Alexa terasa melayang saat Rafael mencecap dan menggigit bibir bawah Alexa membuat Alexa menggeram di ciuman mereka.

Tangan Rafael sudah meraba tali bra yang digunakan oleh Alexa dan melepaskannya begitu saja, kemudian tangannya menurun ke bawah membuka kedua sisi tali celana dalam yang dikenalan oleh Alexa dan segera membukanya dan Alexa bahkan tidak tahu kalau dirinya saat ini sudah tidak mengenakan apapun.

Kaki Alexa sudah melingkar di pinggang Rafael setelah Rafael membuka celana dalam milik Alexa.

"Raf, ayolah," ucap Alexa disaat Alexa melepaskan ciumannya.

"Apa, baby?"

Alexa berdecak kesal dan disaat itu pula Rafael segera memasukkan miliknya ke dalam milik Alexa membuat Alexa menggeram. Sebelah tangan Alexa melingkar di leher Rafael dan sebelahnya lagi menyelipkan tangannya di rambut basah Rafael.

Rafael segera menarik tangan Alexa saat Rafael menurunkan Alexa, berenang cepat untuk sampai di tepi kolam dan keluar dari kolam, Rafael melihat ada kursi malas disana, dan dengan segera Rafael menarik tubuh Alexa dan membaringkannya disana.

"Apa lagi ini?"

"Masih tetap hukuman, Lexa," ucap Rafael dengan kilatan gairah yang besar di matanya membuat Alexa meneguk salivanya kasar. Rafael benar-benar gila.

Rafael mendekat dan mencium bibir Alexa, kemudian menjalar ke leher Alexa dan menggigitnya pelan, berjalan ke bawah hingga sampai di puncaknya Alexa. Rafael mencium dada Alexa dan mengigit puncak Alexa hingga membuat Alexa menggelinjang dan melingakarkan kakinya di pingga Rafael serta menyelipkan tangannya di rambut Rafael yang masih basah.

"Rafael ...," ucap Alexa serak, menutup matanya dan mendesah pelan saat Rafael masih tetap menjalankan aksinya disana.

Setelah itu Rafael menciumi perut datar Alexa dan segera menatap Alexa. "Disini, kita akan punya baby, Lexa," ucap Rafael membuat Alexa membuka matanya dan tersenyum tipis.

Sesudah mengatakan itu Rafael masih melanjutkan ciumannya hingga di selangkangan Alexa, dan dengan segera Rafael menciumi titik sensitifnya.

"Shit! Rafael!" geram Alexa saat Rafael memainkan lidahnya di kemaluan Alexa membuat Alexa menggelinjang.

Rafael tersenyum miring, setelah itu dia langsung kembali menciumi bibir Alexa dan memasukkan miliknya ke dalam milik Alexa, beregerak dengan tempo yang cepat membuat Alexa mendesah begitu juga dengan Rafael.

"Aku mencintaimu, Rafael," ucap Alexa di telinga Rafael.

***

Rafael tersenyum senang, ucapan Alexa tadi masih tetap terdengar di telinga Rafael dan permainan mereka dia kolam renang tadi adalah permainan yang hebat, sangat hebat!

"Kita akan kemana, Raf?" tanya Alexa sambil merapikan pakaiannya, Alexa langsung mendongakkan kepalanya saat Rafael tidak menjawab pertanyaan Alexa. Rafael duduk di ujung ranjang sambil tersenyum lebar membuat Alexa mengernyitkan keningnya. "Ada apa? Apa aku tidak cocok pakai baju ini?"

Rafael menggeleng dan makin tersenyum lebar, berdiri dari ranjang, Rafael berjalan menghampiri Alexa dan segera memeluk Alexa dengan erat. "Aku sangat bahagia, Lexa," ucap Rafael mesih medekap Alexa dengan erat seperti tidak mau kehilangan Alexa.

Alexa hanya tersenyum dan menepuk punggung Rafael dengan penuh kasih sayang. "Aku tahu."

Rafael melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu Alexa dengan erat serta menatap manik mata Alexa dengan intens.

"Kita harus menikah secepatnya, Alexa."

"Apa?"

TBC

My Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang