Happy reading ❤
Plis klik ⭐***
"Dan aku berharap kau mencintaiku," Rafael langsung bangkit, memakai sepatunya dan pergi keluar dari kamar Alexa.
Alexa bergeming ditempatnya, Alexa tidak aka mencintai Rafael. Dan pengakuan Rafael tadi hanyalah sebuah obsesinya.
"Aku yang berharap, kalau aku tidak akan mencintaimu."
***
Sebuah ketukan pintu di kamarnya membuat Alexa harus bangun dan membuka pintu dan itu pasti adalah Mia.
"Ada apa, Mia?" tanya Alexa dengan mata yang setengah tertutup dan menahan rasa kantuknya.
"Ada orang yang mencarimu dibawah," ucap Mia dan Mia langsung berlari pergi ke kamarnya.
Dengan enggan Alexa turun kebawah sambil sesekali menguap karena rasa kantuknya.
"Siapa?" tanya Alexa yang melihat dua orang lelaki dengan pakaian serba hitam di depan pintu.
"Ms. Alexa McBride?"
"Iya, saya sen-" ucapan Alexa langsung terpotong saat salah satu dari orang itu langsung menggendong Alexa dan memasukkan Alexa kedalam mobil.
Seketika Alexa langsung kehilangan rasa kantuknya, pikirannya tidak jernih dan sekarang dia hanya diam, karena lelah menjerit sekuat tenaganya.
Alexa tahu mereka terasa terganggu, tapi kenapa mereka tidak memberikan obat bius yang ditaruh di sapu tangan seperti yang di film biasa Alexa tonton bersama dengan Mia?
"Kalian disuruh oleh siapa?" pekik Alexa, bahkan tangannya pun tidak diikat. Ini penculikan jenis apa? Yang membiarkan sanderanya secara bebas seperti Alexa.
"Kau akan tahu Ms. McBride. Yang kau lakukan tetap diam dan ikut saja kemana kami akan membawamu," ucap salah satu orang itu dan Alexa diam mengikuti apa yang dikatakan oleh orang itu.
Mobil yang Alexa tumpangi-serta dua orang yang tidak dikenali Alexa-sudah ada di bandara. Alexa bahkan tidak tahu harus ikut kemana dengan dua orang itu.
Alexa melihat di pesawat itu memiliki tulisan H A R I S S O N, dan Alexa tidak mengetahui siapa dia. Kedua orang yang menculik Alexa tadi masih tetap berjalan di belakang Alexa hingga Alexa masuk kedalam pesawat barulah kedua orang itu pergi entah kemana.
Tidak tahu harus apa, Alexa berjalan terus hingga dia melihat seseorang yang sedang memegang gelas wine dengan senyum di wajahnya. Well, Alexa rasa Alexa kenal orang itu.
"Bagaimana cara penculikanku, Ms. McBride? Apa mereka kasar kepadamu?"
Ethan tersenyum sambil memandang Alexa, Ethan sudah menghubungi Rafael kalau Alexa akan dia culik malam ini dan akan membawanya pergi-bahkan Ethan tidak tahu harus membawa Alexa pergi kemana.
"Hmm ... Mr. Harisson?"
"Panggil saja Ethan," jawab Ethan. "Rafael sudah marah-marah kepadaku karena aku menculik wanitanya."
Diam, bergeming ditempatnya saat Ethan menyebut wanitanya dengan penekanan. Alexa tidak tahu apa yang membuatnya merasa aneh dengan kata-kata yang baru saja diucapkan oleh Ethan.
"Aku akan menelepon, Rafael. Kau boleh duduk Alexa."
Duduk di samping Ethan, Alexa merasa tidak nyaman. Ya ... sama seperti Rafael, mereka tidak saling mengenal satu sama lain, dan sekarang Ethan merasa sudah sangat dekat dengan Alexa. Karena itu, Alexa tidak suka dengan keduanya.
Alexa diam tanpa bergerak sedikitpun, memandangi jendela yang ada disebelahnya, hingga pandangannya teralih saat Ethan meloudspeaker panggilan Rafael.
"Ethan, dasar bajingan!"
Ethan terkekeh, "wait, Raf. Apa yang membuatmu marah seperti ini? Apakah meetingmu sudah selesai?"
Rafael menghela napasnya, "kemana kau membawanya pergi?" tanya Rafael geram. "Jangan berani kau menyentuhkan tangan kotormu kepadanya, Ethan!"
"Apakah aku harus keliling dunia dengannya hari ini?" tanya Ethan sambil melirik Alexa yang ternganga tidak mengerti pembicaraan kedua orang itu. "Apakah aku harus ke Italia, Raf?"
"Ya ... bawa dia ke Italia saja, jangan kemana-mana. Meetingku sebentar lagi selesai."
"Ahh ... aku lupa, Raf. Pesawatku saat ini terbang menuju Korea Selatan, Alexa-mu ingin menonton konser."
"Jangan bercanda, Ethan!" geram Rafael penuh dengan emosi. "Putar balik peswatmu, terbang menuju Italia."
"Kau pikir bisa?"
"Karena kau adalah Ethan Harisson, apa yang tidak bisa oleh dirimu, Ethan!"
"Baiklah, aku akan membawa Alexa-mu ke Italia, cari kami di Italia. Kami tidak akan pergi ke kantormu."
"Dasar bajingan, Ethan!" Ethan langsung mematikan sambungan teleponnya dengan Rafael, dan menaruh kembali ponselnya di saku jasnya.
"So ... where we go now?"
"Just see later."
Alexa tidak tahu berada dimana tapi yang jelas diantara perjalannya yang panjang itu, Alexa sudah ada di Italia-karena dia memperhatikan tulisannya saat dia sampai di bandara tadi.
Dan sekarang, dia sedang ada di kapal yang entah menuju kemana bersama dengan Ethan, Alexa sama sekali belum berbicara dengan Ethan saat saat ini. Terakhir pembicaraan mereka di pesawat tadi.
Ethan menuntun Alexa turun dari kapal dan membawa Alexa ke sebuah rumah dengan gaya Italia asli, Alexa terus berjalan dengan tangannya yang digenggam oleh Ethan.
"Kau istirahat dulu, karena besok kita harus pergi ke suatu tempat."
Alexa hanya mengangguk, masuk kedalam kamarnya, dan dia langsung melihat kearah jendela. Sungguh, dia sangat suka dengan pemandangan yang ada disini, meskipun gelap tapi masih terlihat indah laut yang terhampar luas yang terlihat dari jendelanya.
Bebaring di tempat tidurnya, Alexa memikirkan kalau ini adalah pertama kalinya di pergi ke Italia, dan dia berharap dia bisa pergi kesini bersama dengan Mia.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect CEO
Romance[Mature Romance] follow dulu baru baca. -cerita ini di publish ulang- Rafael Alexander-The perfect CEO. Tampang, harta, muda, dan berbakat, bisa membuat setiap orang jatuh hati dengan lirikannya, membuat Rafael digila-gilai seluruh wanita di penjuru...