Happy Reading !!
* * *
Mengangguk paham dengan ucapan Rafael barusan Alexa tersenyum, bukannya kembali ke vila, Alexa malah berlari menuju pantai, membuat Rafael menggeram dan belari untuk mengejar Alexa untuk membawanya masuk ke dalam vila serta menyurunya untuk mengenakan pakaiannya.
Rafael dengan sigap menarik pinggang Alexa, dan membuat tubuh Alexa hampir mambuat Rafael jatuh kedalam air. "Sudah kubilang, pakai baju saja."
"Aku sedang tidak ingin."
"Ini bukan keinginan, Alexa. Aku hanya—," ucapan Rafael terpotong saat Alexa dengan segera menjawabnya.
"Baiklah," ucap Alexa sambil melepaskan tangan Rafael yang melingkar di pinggangnya. Alexa berjalan sangat lambat menuju vilanya, dan membuat Rafael menjadi geram.
"Alexa cepat," teriak Rafael, kemudian dia mengalihkan pandangannya dan melihat teman-temannya yang sudah turun dari kapal yang mereka tumpangi.
"Alexa ..," teriak Rafael lagi dan dia langsung berlari menghampiri Alexa.
Alexa membalikkan tubuhya, menatap kesal Rafael yang sedang berlari kerahnya. Ada apa? Alexa pikir, dia tidak melakukan apapun hingga membuat mengernyit tidak mengerti apa yang ingin Rafael lakukan.
Saat sudah sampai di depan Alexa, Rafael segera berjongkok. "Naik ke punggungku," perintah Rafael sambil memperhatikan teman-temannya yang sedikit lagi sampai ke tempat mereka saat ini.
"Untuk apa?"
"Naik saja, Alexa," Alexa mendengus kesal, tapi dia masih tetap naik ke punggung Rafael, setelah itu Alexa baru sadar kalau semua teman-teman Rafael sudah ada disini—dan juga Mia. What? Sejak kapan Mia bergaul dengan seluruh teman Rafael?
"Mia?" Alexa menatap Mia bingung kenapa sahabatnya itu ada disini.
"Ya, Alexa?" Mia terkekeh melihat kerutan di dahi Alexa saat melihat Mia yang ada diantara para billionere itu.
"Jangan mendekat," kata Rafael, dia langsung mundur satu langkah, Alexa dan semua teman Rafael menatap Rafael bingung. What's wrong again, Raf?
Ethan tidak bisa bahkan sangat tidak bisa menaati ucapan Rafael barusan. Dirinya langsung melangkah maju dengan pelan-pelan untuk sampai di tempat Rafael, dan Rafael sangat geram melihat Ethan yang sama sekali tidak perduli ucapan Rafael dengan segera Rafael bergerak mundur agar menjauh dari Ethan.
"Sial ... kubilang menjauh, Ethan," Rafael masih tetap mundur kebelakang dengan hati-hati, karena dia tidak melihat dan dia malah melihat Ethan yang tersenyum miring.
"Aku sangat penasaran apa yang kau sembunyikan, darling."
"Tidak ada," jawab Rafael, kemudian matanya menatap kearah Mia. "Mia, boleh aku minta tolong kau ambilkan handuk atau apapun untuk Alexa?"
Mia bingung, tapi dia membuka kopornya dan mengambil kimono miliknya dan memberikannya kepada Rafael.
Ethan tersenyum mengerti, "apa barusan kalian ingin bersenang-senang, tetapi kami sudah datang dan kau lupa menyiapkan handuk untuknya?"
Rafael menatap jengah Ethan, sedangkan kedua temannya yang lain yang memperhatikan Rafael yang menyembunyikan Alexa di belakang tubuhnya, padahal mereka sudah melihat apa yang ingin dilakukan oleh Rafael dan Alexa.
Dan jangan lupa ... mereka memperhatikan Rafael dan Alexa di kapal yang mereka tumpangi menuju pulau ini, mereka juga meihat Rafael yang menggeram marah karena Alexa yang hanya memakai bikini.
Hingga saat timingnya tepat, mereka semua keuar dari kapal itu dan berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi, dan Ethan melancarkan renacannya untuk menggoda Rafael.
Alexa sudah selesai memaki kimono yang diberikan oleh Mia, tetapi matanya tidak lepas menatap Rafael dengan kesal, entah kenapa menurut Alexa, Rafael sangat berlebihan, bukankah semua temannya itu sudah biasa melihat perempuan yang memakai bikini—bahkan Rafael juga. Heh ... melihat Rafael yang menatapnya marah karena tidak memakai baju, membuat Alexa malah bertambah kesal dengan Rafael.
Mengabaikan Rafael yang sedang menatapnya, Alexa segera melangkah maju menuju vila dan dia membutuhkan tidur untuk menghilangkan rasa penatnya karena Rafael.
"Dia sedang merajuk, dan akan sangat susah untuk membuatnya tidak lagi seperti itu," ucap Mia saat Rafael menatap Alexa bingung yang sedang berjalan menuju vila.
Menghembuskan napasnya, Rafael segera berlari menghampiri Alexa, meskipun tidak tahu apa yang harus dia lakukan agar Alexa tidak merajuk lagi seperti yang dia lakukan saat ini kepada Rafael.
Rafael membuka pintu kamarnya dan melihat Alexa sedang tertidur di atas kasur dengan kimono yang masih melekat di tubuhnya—mungkin saja dia sedang berusaha untuk tidur.
Dan keinginan Alexa untuk tidur harus terganggu karena Alexa merasa kalau dagu Rafael sudah ada di bahunya, sedangkan tangan sebelah kanannya sedang mengelus-elus pelan rambut Alexa dan tangan kirinya juga sedang mengelus tangan Alexa.
"Are you piqkued with me?" bisik Rafael di telinga Alexa.
Alexa tetap seperti itu, diam dan tidak menjawab pertanyaan dari Rafael. Persetan kalau dia nanti yang jadi marah dengan Alexa, tapi menurut Alexa yang bersalah disini adalah Rafael. So what ... kenapa dia terlalu bersikap kekanak-kanakan, bukankah mereka semua sudah—bahkan sering melihat perempuan yang memakai bikini. Dan ini ... heh mengingatnya saja membuat Alexa kesal setengah mati dengan Rafael.
"Yang aku lakukan itu untukmu, Lexa. Aku tidak mau semua teman-temanku—Ethan yang utama, melihatmu yang tidak memakai pakaian, hanya memakai bikini."
"Damn it!" Alexa mengumpat kecil saat mendengar ucapan Rafael barusan. Rafael segera menarik kedua tangan Alexa hingga Alexa berada diatas Rafael.
"Sepertinya aku mendengar sesuatu yang sangat bisa membuatku meradang," ucap Rafael dingin, Alexa meneguk keras ludahnya saat melihat rahang Rafael yang mengeras menahan marah.
Rafael segera mencium bibir Alexa, mencecap, menghisap dan bermain-main di mulut Alexa. Itu adalah hukuman karena Alexa mengumpat, dan terdengar oleh Rafael. Rafael tidak memberikan Alexa kesempatan untuk mengirup napasnya, hingga Alexa mendorong kuat tubuh Rafael, dengan segera dia mengambil napasnya.
"Kau gila, Raf?" tanya Alexa prustasi, dia masih terus menetralkan pernapasannya. "Apa lagi yang kau inginkan?"
Alexa berdiri dan menatap tajam Rafael. "Kau mau apa lagi? Bermain? Aku lakukan. Bertunangan? Aku juga lakukan. Dan sekarang kau mau apa lagi dariku?"
"Aku sudah muak seperti ini, Raf. Aku mohon, biarkan aku bebas. Aku tidak mau terus-terusan seperti ini. Aku tidak mencintaimu, dan kau tidak mencintaiku."
Alexa berjalan keluar, saat dirinya sudah memegang kenop pintu, Rafael berkata.
"Lexa, aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu."
"Bullshit!" Alexa tersenyum miring tanpa menatap ke arah Rafael, membuka pintu kamarnya kemudian Alexa menutup pintu dengan keras, sekarang dirinya harus ke tempat Mia—tidak ada tujuan lain selain itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect CEO
Romance[Mature Romance] follow dulu baru baca. -cerita ini di publish ulang- Rafael Alexander-The perfect CEO. Tampang, harta, muda, dan berbakat, bisa membuat setiap orang jatuh hati dengan lirikannya, membuat Rafael digila-gilai seluruh wanita di penjuru...