HAPPY READING!!
* * *
Alexa menatap dirinya di depan cermin, memperhatikan lekuk tubuhnya dan berfokus pad perutnya yang masih rata. Wanita itu lama sekali memperhatikan dirinya sendiri hingga dering ponselnya membuat Alexa beranjak dan mengambil ponselnya.
"Ada apa Ethan?" tanya Alexa setelah mengangkat dan menaruh di telinganya.
"Kau dimana? Mau makan siang bersama?"
"Datang saja kemari, aku sudah memasak untuk makan siang. Sepertinya Rafael tidak akan pulang untuk makan siang, beberapa hari ini dia trlihat sangat sibuk dan masalah di England juga lumayan parah."
Setelah berbincang cukup panjang dengan Ethan, Alexa mematikan ponselnya dan bersiap-siap untuk makan siang bersama. Well, Alexa sungguh tidak tahu apa yang akan Ethan katakan, karena pria itu sepertinya sedang berada di dalam mode yang serius terdengar dari suaranya saat di telepon tadi. Biasanya pria itu akan berbicara sambil terkekeh dan menggoda Alexa, tapi tadi sungguh seperti bukan Ethan.
Alexa turun ke ruang makan setelah maid mengatakan bahwa Ethan sudah berada disana, wanita itu memperhatikan Ethan dengan seksama. Jas hitam rapih yang sangat cocok di badannya, rambut hitam yang sangat mendominasi dan tidak dapat dipungkiri bahwa Ethan juga sangat tampan seperti teman-teman Rafael yang lainnya.
"Selamat siang Ethan," ujar Alexa sembari menepuk pelan pundak Ethan dan duduk di kursi dimana tempat yang biasanya dia duduki. "Apa ada sesuatu yang mengganggumu? Kau sedikit terlihat berbeda hari ini."
Ethan hanya menatap Alexa sekilas kemudian mengambil makanan yang tersedia di atas meja untuk memulai makan siang mereka.
"Aku tahu kau sedang hamil Alexa," ujar Ethan datar yang masih tetap fokus mengambil makanan.
Alexa bergeming, menatap Ethan. Sebenarnya Alexa sama sekali tidak masalah mereka semua mengetahui kalau dirinya saat ini sedang hamil. Tapi, tidak tahu mengapa Alexa merasa ada sesuatu yang tidak beres atau mungkin ada hal yang mengganjal dari datangnya Ethan.
"Ya ..., lalu?"
"Aku rasa kau harus melarikan diri saat ini."
* * *
Ethan salah, prediksi pria itu saat ini sungguh salah besar. Memang benar bahwa Rafael awalnya tidak ingin memiliki anak untuk saat ini karena pria itu takut kehilangan Alexa dan lebih takutnya lagi jika pria itu tidak mampu menjadi ayah dan suami yang baik.
Rafael sama sekali tidak fokus pada rapatnya kali ini, berulang kali dia meminta bawahannya untuk mengulang kembali hal-hal penting yang mereka katakan, dan tidak lama setelah itu dia menyelesaikan rapatnya dengan cepar dan kembali ke ruangannya.
"Ariana tolong buatkan aku kopi," ujar Rafael dan segera membantingkan tubuhnya ke atas sofa besar yang berada di ruangannya. Menutup matanya dengan menggunakan lengannya Rafael mencoba untuk tetap berpikir jernih dan harus memperbaiki kinerjanya beberapa hari ini.
Dering ponsel milik Rafael membuat Rafael segera mengambil ponsel dari saku jas miliknya dan tertera nama Alexa yang sedang meneleponnya. Tanpa pikir panjang, Rafael langsung mengangkat panggilan itu dan segera duduki.
"Ada apa, honey?"
"Sudah makan siang?" tanya Alexa.
Rafael terkekeh, Alexa sungguh sangat menggemaskan. Membayangkan jika putri mereka akan menggemaskan seperti Alexa membuat hati Rafael hangat.
"Masak apa hari ini?"
"Kau akan pulang? Apakah masalah di kantor telah selesai?"
Pria itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bahkan pria itu belum memikirkan solusi untuk permasalahan yang sedang terjadi di perusahaannya. Pikirannya sungguh sangat kacau.
"Aku akan pulang sebentar," ujar Rafael, menyesap kopinya dan beranjak dari duduknya. "Aku ingin memelukmu, baby."
Terdegar suara kekehan yang merdu dari ponsel Rafael. Setelah itu Rafael segera pergi untuk pulang ke mansion mereka, sebelumnya Rafael juga telah berpesan kepada Ariana dan Robert jika ada permasalahan mendadak di kantor untuk segera menghubungi Rafael.
Pria itu mengendarai mobil mewahnya dengan santai, hingga hampir sampai di mansion Rafael melihat mobil Ethan yang melaju sangat cepat yang sepertinya baru saja dari mansion Rafael, kemudian Rafael melaju dengan cepat untuk sampai tujuan dan menanyakannya kepada Alexa.
Alexa telah menunggu kedatangan Rafael di depan pintu, tersenyum manis saat Rafael dengan tampannya keluar dari mobil mewahnya dan menghampiri Alexa. Begitu pula dengan Rafael yang tersenyum manis dan segera merentangkan tangannya untuk memeluk Alexa.
"Hari ini terlihat sangat cantik," ujar Rafael mencubit pelan pipi Alexa setelah melepaskan pelukannya. Alexa hanya mencibir dan menggiring rafael untuk masuk dengan merentangkan sebelah tangannya di pinggang Rafael.
Rafael segera memakan makan siangnya yang telah disiapkan oleh Alexa. "Apakah Ethan kemari?" tanya Rafael.
Alexa yang sedang memperhatikan Rafael makan hanya mengangguk. "Hanya menumpang makan siang," ujar Alexa dengan tersenyum simpul.
Sebenarnya Alexa tidak bohong, wanita itu hanya tidak menceritakan hal detail dari datangnya Ethan kemari. Jujur saja, Ethan sama sekali tidak menjelaskan alasannya mengapa menyuruh Alexa untuk melarikan diri dari Rafael. Apakah benar Rafael kembali bermain-main dengan wanita lain?
Memikirkan hal tersebut saja membuat Alexa diam, dan untuk saat ini Alexa masih benar-benar mempercayai Rafel sebagai suaminya dan kelak sebagai ayah dari anak-anak mereka.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect CEO
Romansa[Mature Romance] follow dulu baru baca. -cerita ini di publish ulang- Rafael Alexander-The perfect CEO. Tampang, harta, muda, dan berbakat, bisa membuat setiap orang jatuh hati dengan lirikannya, membuat Rafael digila-gilai seluruh wanita di penjuru...