Chapter 24 - Comeback

5.1K 263 15
                                    

Happy Reading!!

* * *

Meskipun Alexa sudah memukul dan mencurahkan semua rasa kesal dan marahnya kepada Rafael. Tapi, tetap saja, Alexa masih mengabaikan Rafael.

Rafael sudah sangat frustasi, dia bahkan ingat kata-kata Mia, kalau Alexa sudah marah atau kecewa, pasti akan sangat susah untuk membujuknya kembali, dan sekarang Rafael percaya ucapan Mia.

"Hari ini aku akan pergi dengan Mia," ucap Alexa datar.

"Tidak! Kau tetap disini."

Tatapan kesal dan marah Alexa langsung menyerang Rafael. "Apa kau pikir aku ini adalah sanderamu?"

"Iya ... kita harus ke rumah sakit hari ini, Ryan dan Rebecca sudah ada disana."

"Kau bisa pergi sendiri, dan aku akan menyusul setelah aku bertemu Mia."

"Jangan membantah ucapanku, Lexa!" ucap Rafael tegas membuat Alexa bungkam, dan ikut saja apa yang dikatakan oleh Rafael.

"Jangan mendiamkan aku seprti ini ... aku tidak suka," ucap Rafael saat mereka sudah berada di dalam mobil, Alexa mengabaikan Rafael dan lebih memilih melihat ke arah jendela.

Rafael yang sudah tidak tahan lagi, menarik dagu Alexa hingga dia menoleh kerah Rafael, dan Rafael dengan segera langsung mencium bibir Alexa. Alexa sudah meronta untuk melepaskan ciuman dari Rafael, tapi lama-kelamaan Alexa mengikuti alur yang dibuat oleh Rafael, dan membalas ciumannya.

"Maaf, Tuan. Kita sudah sampai," kata Robert membuat Rafael dan Alexa terpaksa berhenti melakukan hal intim itu, dan segera keluar dari mobilnya menuju ke ruang inap Antonio.

Kalau diingat kembali, Alexa marah karena ucapan Ethan yang mengatakan kalau dia tidak mencintai Alexa. Pikiran itu membuat senyum Rafael mengembang, Rafael sangat yakin itu adalah rasa cemburu, berarti Alexa menyukai Rafael dan tinggal satu lamgkah lagi membuat Alexa benar-benar mencintainya dan Alexa benar-benar menjadi milik Rafael.

"Kau tahu, Lexa," Rafael menunduk sedikit agar sejajar dengan wajah Alexa kemudian dia mendelatkan kepalanya ke teling Alexa. "Aku sangat dan sangat mencintaimu."

Rafael segera membuka pintu dan memegang pinggang Alexa untuk masuk kedalam kamar inap Antonio. Saat sudah berada di dalam kamar Antonio, Rafael dapat melihat semua temannya beserta Ryan dan Rebecca yang sudah kembali dari Madrid.

"Becky," teriak Alexa senang kemudian dia memeluk Rebecca uang juga ikut senangnya seperti Alexa. "Aku merindukanmu."

"Aku juga," Rebecca membalas pelukan Alexa. "Apa ada masalah dengan Kakakku itu?"

"Ya ... begitulah, aku tidak ada teman cerita selain dirimu. Aku ingin menceritakan semua hal denganmu."

"Kapanpun kau mau, Kak Lexa," Rebecca tersenyum kemudian dia meninju bahu Rafael dengan keras sehingga membuat Rafael mengadu kesakitan. "Dasar bajingan!"

"Apa?!" teriak Rafael marah. Benarkah? Adiknya barusan mengatakan kalau Rafael bajingan? Oh God ... apa Alexa menceritakan semua hal kepada Rebecca?

"Lebih baik kau tidak perlu menikah," Rebecca berkata datar hingga membuat suasana di dalam kamar Antonio menjadi sunyi dan menatap kearah Rebecca. "Kau tidak bisa menjaga janjimu sendiri Kak Rafael."

Rebecca berjalan keluar meninggalkan kamar Antonio, Alexa merasa tidak enak dengan apa yang diucapkan oleh Rebecca barusan. Saat Rebecca keluar, tatapan berganti kepada Rafael, mereka semua menatap Rafael bingung—kecuali teman-teman Rafael dan Alexa.

My Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang