Chapter 27 - Can Help Me?

5K 257 11
                                    

Happy Reading!!

* * *

"Panggil sana," suruh Rafael sambil menarik kopornya, dan menunjuk rumah Alexa dengan dagunya.

"Panggil apa?" tanya Alexa tidak mengerti, tetapi saat dia terdiam beberapa saat, dia mengerti dan segera berteriak memanggil Sarah dan Jeremy. "Mommy! Daddy! Alexa pulang!"

Rafael hanya menggelengkan kepalanya saat Alexa berteriak memanggil Jeremy dan Sarah. Rafael sangat suka sisi ini dari Alexa, karena Alexa menuruti perkataan Rafael dan juga Alexa terlihat sangat polos. Tetapi, ada sisi yang sangat bisa membuat Rafael menggeram marah, yaitu sisi dimana hilangnya kepercayaan darinya, keras kepalanya, dan semua itu pernah membuat Rafael sangat marah dan kesal.

Sarah dan Jeremy keluar dan tersenyum lebar saat melihat Alexa dan Rafael yang sedang menunggu mereka keluar dari rumah.

"Miss you so badly, Dad, Mom," ucap Alexa sambil memeluk Sarah dan Jeremy secara bergantian. Setelah melepaskan pelukannya, Sarah dan Jeremy langsung melihat ke arah Rafael.

"Apa kabar Rafael?" tanya Sarah sambil memeluk Rafael singkat.

"As you look, Sarah. I'm good," ucap Rafael membuat Sarah terkekeh.

Alexa dan Rafael masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar Alexa yang berdominasi berwarna biru tua dan abu-abu.

"Kamarmu nyaman," ucap Rafael sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur milik Alexa. "Apa kita harus mengganti walpaper di kamar seperti ini juga?" tanya Rafael seperti kepada dirinya sendiri, membuat Alexa menggeleng yang sedang memperhatikan Rafael dari kaca meja riasnya.

"Raf," panggil Alexa membuat Rafael langsung bamgkit dan duduk di pinggir kasur sambil menatap Alexa bingung. "Can help me?"

Rafael berdiri, berjalan menghampiri Alexa, dan berdiri tepat di belakang Alexa. "Apa yang bisa kubantu?"

"Tolong buka kancing bajuku," ucap Alexa sambil menggigit bibirnya, sangat terancam saat melihat Rafael yang sudah teraenyum miring saat Alexa mengatakan itu.

Rafael berlutut membuat Alexa makin terasa sangat terancam dengan apa yang mungkin saja dilakukan oleh Rafael nanti.

"Hanya buka, tidak perlu melakukan apapun!"

"Yes, Miss."

Rafael membuka satu per satu kancing baju Alexa dengan perlahan-lahan membuat Alexa menjadi geram menunggu kapan selesai kancing itu terbuka.

Saat beberapa kancing baju Alexa terbuka yang menampakkan punggung mulus Alexa, Rafael tersenyum miring tanpa bisa diketahui oleh Alexa karena wajah Rafael tertutup oleh badan Alexa.

Rafael mendekatkan bibirnya dan mencium punggung telanjang Alexa membuat Alexa terkejut. Saat Alexa hendak berdiri, Rafael menahannya dengan cara melingkarkan tangannya di perut Alexa.

Alexa mencoba untuk tidak menggerang dengan apa yang dilakukan oleh Rafael saat ini. Tetapi saat satu kancing terbuka, ciuman Rafael terasa lama hingga kancing yang terakhir terbuka dengan segaja Rafael meloloskan gaunnya dari tubuh Alexa.

"Opss ... sorry, kelepasan," ucap Rafael aambil terkekeh membuat Alexa langsung menarik gaunnya ke atas lagi, menutupi dadanya. "Kenapa dipakai lagi?" tanya Rafael sambil berjalan kearah ranjang Alexa dan duduk disana. "Ayo main!"

"Jangan gila!" teriak Alexa sambil berjalan menuju kamar mandi, membuat Rafael terkekeh senang.

***

"Jadi, kapan acara pernikahannya?" tanya Jeremy sambil menyesap kopinya. Jeremy dan Rafael saat ini sedang berada di taman belakang, mengobrol tentang masa kecil Alexa dan juga masalah pernikahan mereka.

"Segera, Jeremy."

"Raf, tolong buat acara garden party," ucap Jeremy. "Keinginan Alexa seperti itu, dia sering bercerita kepada istriku bahwa dia ingin menikah dengan konsep seperti itu. Tolong lakukan untuk Alexa, Raf."

Rafael tersenyum tulus, tentu saja, Rafael akan melakukan apapun demi Alexa bahagia. Semuanya, apapun yang Alexa mau, akan Rafael berikan.

"Apapun, Jeremy. Demi Alexa."

Jeremy tersenyum bahagia, setidaknya Alexa bisa merasakan kebahagiaan yang luar biasa saat acara pernikahan Alexa.

"Membicarakan apa?" tanya Alexa sambil duduk di samping Jeremy.

"Duduk disana," tunjuk Jeremy, di sebelah Rafael membuat Alexa menghembuskan napas kesal dan duduk di samping Rafael. "Aku akan masuk, disini sangat dingin," ucap Jeremy, mengambil cangkir kopinya, dia langsung pergi meninggalkan Alexa dan Rafael.

"Ayahmu lucu, ini bahkan bukan musim dingin."

"Iya, sangat lucu. Bahkan aku tidak tertawa saat dia melucu. Dia memang seperti itu," ucap Alexa sambil menatap kolam renang.

"Alexa ...," panggil Sarah membuat Alexa menoleh. "Mom akan pergi ke rumah Mr. Tomlinson. Jangan kemana-mana."

"Yes, Mom," ucap Alexa kemudian dia kembali menatap lurus. "Percuma saja kesini, setiap aku berdua denganmu mereka selalu pergi, mencari alasan saja," gerutu Alexa membuat Rafael tersenyum.

"Mau berenang?" tawar Rafael, Alexa menatap Rafael dengan seksama.

"Dan kau juga, selalu mencari alasan untuk bisa bermain."

"Aku suka melihatmu menggerutu seperti itu," kekeh Rafael membuat Alexa menatap Rafael dengan tajam. "Cepat, ganti baju."

"Aku sedang tidak mau berenang, Raf. Kau saja, aku duduk di pinggir kolam," ucap Alexa sambil berjalan menuju kolam dan duduk di pinggir kolam. Rafael membuka celananya, dan sepertinya dia memang sudah berniat untuk berenang, melihat celana yang dia pakai saat ini adalah celana renang.

Rafael segera masuk ke dalam kolam dan berenang, sedangkan Alexa hanya melihat Rafael berenang. Rafael berenang menghampiri Alexa yang masih duduk di pinggir kolam dengan kaki yang terendam di air kolam renang.

"Menyenangkan kalau punya baby, Lexa," ucap Rafael tiba-tiba membuat Alexa yang tadinya tersenyum langsung berwajah datar. "Kita harus membuat secepatnya," kekeh Rafael.

Alexa hanya diam memandangi Rafael yang terlihat sangat senang saat membicara tentang anak. Memikirkannya saja membuat Alexa terdiam seribu bahasa, dia merasa tidak siap apabila dia hamil dan melahirkan. Alexa tidak mau.

"What's wrong?"

"Tidak bisakah kita tidak membicarakan sesuatu yang vulgar?" tanya Alexa membuat Rafael mengangkat sebelah alisnya. "Perkataanmu sungguh membuatku geli, Raf."

"Benarkah?" tanya Rafael sambil terkekeh. Kemudian dia duduk di samping Alexa dan mengangkat dagu Alexa serta mengecupnya singkat setelah itu Rafael memeluk Alexa. "Aku tahu kau tidak nyaman, I'm sorry."

TBC

My Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang