Chapter 13 - Suspicious

7.3K 337 9
                                    

Happy Reading!!

***

Tangan Rafael mencari Alexa untuk dia peluk ketika dia menyadari bahwa dia tidak bisa menemukan apapun kecuali ranjang yang kosong.

Rafael langsung terjaga, melangkah cepat dari kasurnya, mengambil boxer yang dia pakai dan kemudian dia langsung turun untuk mencari keberadaan Alexa, dan berharap jangan sampai Alexa pulang ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafael langsung terjaga, melangkah cepat dari kasurnya, mengambil boxer yang dia pakai dan kemudian dia langsung turun untuk mencari keberadaan Alexa, dan berharap jangan sampai Alexa pulang ke rumahnya.

"Pagi, Mom," Rafael mendekati Brieana kemudian mengecup pipinya singkat. "Mom lihat Alexa?"

"Dia sedang lari pagi dengan Becky."

"Hanya berdua?"

Brieana hanya mengangguk, setelah selesai menyiapkan sarapan diatas meja makan, Brieana langsung menatap Rafael. "Apa kalian bermain semalaman?"

Rafael hanya diam, tidak menjawab pertanyaan Brieana. Dia langsung masuk kedalam kamarnya, sedangkan Brieana hanya terkekeh.

Kembali ke kamarnya, Rafael tidak bisa berhenti tersenyum saat mendapati keadaan kamarnya yang sangat berantakan akibat ulahnya semalam.

Well ... hari ini adalah hari yang terbaik dari hari sebelumnya bagi Rafael.

Rafael turun dari kamarnya setelah dia membersihkan diri, orang yang pertama dilihatnya adalah Rebecca dan Alexa yang sedang sarapan.

"Morning," Rafael mengecup pipi Alexa singkat kemudian dia duduk disamping Alexa. Rebecca yang melihat Rafael dan Alexa hanya terkikik senang saat melihatnya.

Setelah agak lama mereka sarapan, datang seorang laki-laki paruh baya yang Alexa yakin adalah Antonio Alexander, dan juga untuk pertama kalinya Alexa tidak tahu harus melakukan apa saat ada di depan orang itu.

"Pagi Rafael," Antonio duduk di depan Rafael, Alexa hanya menunduk berpura-pura fokus dengan sarapannya tanpa menatap sedikitpun Antonio. "Pagi juga, Alexa."

Alexa langsung mengangkat kepalanya, mencoba untuk tersenyum. "Pagi juga Mr. Alexander."

"Aku akan pergi," ucap Rafael yang hendak berdiri tapi ditahan oleh Alexa.

"Wait ... aku akan ikut," Alexa langsung berlari cepat ke kamarnya, mengganti baju dan kemudian dia kembali ke bawah menemui Rafael yang sudah ada di dalam mobil.

"Ada apa ini?" tanya Rafael penasaran—lebih tepatnya pura-pura penasaran. "Bukannya kau lebih suka tidak di dekatku?"

Alexa menatap jengah Rafael, "sudah, jalankan saja mobilnya. Atau tidak kau antar aku ke rumahku."

"Lebih baik ikut aku," jawab Rafael yang langsung melanjukan mobilnya menuju perusahaannya.

Saat sudah sampai di perusahaan Rafael, Alexa menatap gedung pecakar langit itu, Alexa sudah melihatnya—lihat di televisi dan majalah maksudnya.

My Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang