2. Lunch

2.4K 153 6
                                    

Lisa pov

Jennie tertidur di bahu ku,  aku hanya tersenyum melihatnya, dia sangat lelah. Akhirnya aku meletakkan radio kecilku di atas meja dan kemudian aku menggendong jennie untuk ku pindahkan ke atas kasur. Badannya akan sakit jika tidur dengan posisi seperti ini.

Aku terus saja memandang nya yang sedang tertidur.  Dia semakin cantik, seiring berjalan waktu aku semakin mencintai nya.  Aku sangat bersyukur pada Tuhan yang telah memberikan kesempatan padaku untuk memiliki nya.

Awalnya aku sempat pesimis dengan apa yang aku lakukan dan perjuangkan. Aku sempat berfikir bahwa sangat sulit mendapatkan jennie dengan latar belakang yang sangat berbeda dengan ku. Dia gadis lugu dan polos yang hanya mengenal percintaan antara lelaki dan perempuan. Hingga akhirnya dia menunjukkan sikap tertariknya dan aku optimis aku pasti mendapatkan nya.  Inilah kami sekarang, sepasang kekasih yang mungkin tidak bisa jauh satu dengan lainnya.

Jennie sangat menempel, karena memang aku yang membiasakannya bergantung padaku. Aku tau ini tidak baik untuk nya, tapi aku melakukannya demi agar dia tidak lepas dari ku. Egois memang,  tapi itulah caraku mempertahankan apa yang sudah aku dapatkan dengan susah payah.

Aku sangat menghargai dia sebagai pasangan dan tidak sekalipun berani menyentuhnya hingga semalam aku dan dia khilaf.  Aku sudah menahan begitu lama, hanya demi menjaga diri nya. Tetapi aku tidak melakukannya secara berlebihan,  tidak sampai mengambil apa yang menjadi mahkota dari seorang perempuan. Aku meyakinkan dia bahwa nanti akan ada waktu nya untuk itu.  Jennie begitu alami, aku lah orang pertama yang menyentuh semua yang ada pada tubuhnya.

Sedangkan somi, dia lebih berpengalaman dariku. Saat dia memintaku untuk menjadi kekasihnya,  dia sudah pernah melakukan nya dengan orang lain yang aku tau mantan pertama nya. Dan dia dengan jelas menceritakan semua pengalamannya. Walaupun kami melakukan hal lain di ranjang,  tetapi dia tidak mengambil mahkota ku. Hanya aku yang bekerja keras untuk memuaskan diri nya. Tapi sudahlah,  itu masa lalu yang aku ingin kalian tau. Jennie dan somi sangat lah jauh berbeda.

Aku membersihkan kamar ku dan membereskan barang sambil menunggu jennie bangun. Aku tidak berniat untuk tidur karena akan menjadi lama nanti dan jennie pasti akan kesal karena nya.

Jennie selalu saja merajuk dengan hal kecil dan itu lucu menurutku. Aku senang memanjakannya dan dia selalu lembut memperlakukan ku. Dia tidak pernah mengeluarkan kata kasar ataupun umpatan. Jika dia sangat marah,  maka dia akan diam dan itu akan menyiksaku. Aku lebih memilih beradu argumen dengan nya dari pada diacuhkan. Aku tidak bisa jika dia menjadi asing.

Orang tuaku sangat menyukai jennie,  mereka berfikir bahwa memiliki jennie di keluarga sangat lah baik. Dan aku bahagia dengan kenyataan itu. Walau dalam hati aku masih sedih dengan apa yang kami sembunyikan terhadap keluarga jennie dan orang sekitar jennie.

Orang tua jennie sudah menganggapku seperti anaknya sama seperti jennie di keluarga ku.  Bedanya ada lah keluarga jennie tidak mengetahui fakta bahwa kami menjalin hubungan. Jennie masih takut akan hal itu,  dan aku sebagai kekasihnya hanya bisa sabar dan menguatkannya. Aku tau ini berat,  dan suatu waktu fakta pasti terungkap. Tapi aku sudah siap dengan segala resiko nya. Selama jennie berada di sisi ku dan dia mempertahankan ku,  maka aku akan bertahan sesulit apapun itu. Aku berjanji pada nya untuk tetap disamping nya, aku merasa bertanggung jawab dengan semua yang aku lakukan pada nya.

Sudah dua jam berlalu,  kulihat jennie bergerak dan merubah posisi tidur nya. Aku sudah selesai dengan kegiatan bersih bersih ini.

"apa kau tidak tidur honey?" dia bertanya padaku yang duduk di sofa dengan mata nya yang setengah terbuka. Suara serak khas bangun tidur nya terdengar sexy di telinga ku.

Me,  My Self and You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang