Lisa pov
Aku sedang bersiap untuk menjemput jennie. Kurasa jennie sudah menungguku karena aku sudah mengingatkannya dari satu jam yang lalu, aku hanya ingin tidak terlalu lama menunggu nya disana. Kalian tau bahwa wanita akan sangat lama untuk bersiap.
Aku mengendarai motorku dengan santai. Kurasa cuaca hari ini cukup cerah dan udara cukup panas. Aku hanya mengenakan hoody tanpa jaket kulitku. Aku tidak mau badanku menjadi basah karena kegerahan.
Aku tiba dirumah nya dan kuputuskan untuk langsung mengetuk pintu. Eomma muncul yang kutau jennie berada di belakang nya.
Kenapa dia begitu cantik siang ini, rasanya aku ingin membawa nya ke kamar sekarang. Hehee,,
"eomma, aku ingin mengajak jennie kerumah irene unnie."
"jennie sudah bilang tadi, hati hati dijalan lisa." ucap eomma kemudian jennie menghampiri ku.
"tenang saja, jennie akan kembali dengan aman eomma."
"aku berangkat dulu eomma." jennie langsung memotong pembicaraanku dengan eomma nya. Kemudian dia menarik tanganku.
"kau cantik sekali" ucapku saat akan menaiki motor.
"aku selalu cantik. cepat kita berangkat, diluar sangat panas lisa." dia langsung naik di belakangku. Aku terkekeh karena kepercayaan diri nya tapi memang benar dia sangat cantik.
Perjalanan akan panjang karena butuh waktu setengah jam sampai kerumah irene. Sudah setengah dari perjalanan dan aku mengarahkan motorku ke salah satu toko dipinggir jalan.
"apa yang kau lakukan?" tanya jennie penasaran saat aku sudah memarkirkan motor.
"kita akan membeli beberapa minuman soda dan kue honey."
Aku menggandeng tangannya memasuki salah satu toko. Kami hanya akan membeli beberapa cemilan dan minuman. Aku tau irene tidak akan menyediakan banyak minuman soda dirumah nya, hidupnya sangat sehat.
Setelah beberapa menit, kami meneruskan perjalanan hingga sampai dirumah irene. Kulihat ada motor wendy disana. Tumben sekali dia datang lebih awal dari kami. Biasanya dia selalu yang paling akhir.
Aku memencet bel dan kulihat irene membuka pintu dan langsung memeluk jennie. Kenapa dia dekat dengan jennie, padahal aku yang lebih dulu berteman dengan nya.
"jennie, akhirnya kita bertemu." ucap irene sambil memeluk jennieku.
"aku senang unnie akhirnya kesini lagi."
"apa kau tidak ingin memelukku unnie?" ucapku dan irene langsung melepas pelukannya pada jennie.
"kau sudah sering dipeluk jennie kurasa. ayo masuk" ucap irene sambil terkekeh, kurasa irene unnie sudah mulai menyebalkan sekarang. Kami mengikuti nya sampai keruang tamu. Wendy sedang sibuk dengan ponselnya di salah satu sofa.
"tumben kau sudah tiba , ada angin apa?" tanyaku pada wendy dan langsung duduk disamping nya. Kulihat irene dan jennie beranjak ke dapur. Aku tau mereka pasti akan menyiapkan makan siang. Sedangkan makanan yang aku beli tadi saat di jalan, aku letakkan di meja ruang tamu.
"aku sudah rindu pada unnie" ucapnya sambil terus fokus pada ponsel nya itu.
"bilang saja kau rindu pada joy."
Dengan cepat aku meraih ponselnya, dan dia mencoba merebutnya dari tanganku.
"kembalikan manoban" ucapnya kesal sambil terus mendorongku.
"kau mengabaikan ku wendy, biar kulihat siapa yang kau hubungi." aku menyeringai dan menyembunyikan ponselnya di belakangku.
"kembalikan atau aku akan berteriak memanggil jennie." kulihat dia semakin kesal. Aku suka pemandangan ini.