Brak!
"khamchagia" kaget lisa sambil mengelus dada nya dengan cepat.
"kenapa kau sangat terkejut honey?" kekeh jennie dengan wajah tidak bersalah nya itu. Sedangkan lisa masih tetap mengelus dada nya dan menatap ke arah kekasih nya dengan tatapan memelas.
"bisakah kau perlahan menutupnya, aku sangat terkejut." ucap lisa lirih.
"maaf sayang, aku terlalu bersemangat untuk bertemu denganmu pagi ini. Saat melihat mobil mu sudah terparkir, jantungku berdetak sangat cepat dan aku tidak sabar menunggu supir ku menghilang dan segera menemui mu." ucap jennie dengan wajah polos nya dan senyum lebar yang sangat menggemaskan. Lisa tidak dapat menahan diri, dia mencubit gemas ke arah pipi mandu kekasih nya itu.
"kau manis sekali pagi ini. Ada apa heum?" tanya lisa sambil mengecup kening jennie.
"aku merindukanmu."
Lisa terkekeh mendengar ucapan jennie yang memang selalu seperti itu jika manja nya sedang keluar.
"seperti ada yang berbeda pagi ini. Apa yang ingin kau bicarakan sayang? Cepat lah sebelum bel sekolah mu berbunyi dan kau harus masuk ke dalam sekolah." ucap lisa, dia tau jennie pasti memiliki sesuatu untuk dibicarakan, makannya jennie menyuruhnya untuk menemui sepagi ini di sekolah.
"bisakah kita pergi dari sini? Aku hanya ingin menghabiskan waktu denganmu."
Lisa menatap jennie dengan heran dan dia mengkerutkan alis nya. Ada rasa senang dihati nya bahwa jennie akan bersama nya tapi lisa tidak mau jika jennie mengorbankan waktu belajar nya.
"bagaimana dengan sekolah mu jennie? Kau sudah semester akhir sayang, apa kau tidak khawatir dengan ketidakhadiranmu di sekolah?" tanya lisa sekali lagi.
Jennie menatap lisa dengan tatapan yang dalam. Jennie tau lisa selalu memprioritaskan pendidikannya. Dengan hal yang jennie lakukan sekarang, lisa akan banyak bertanya.
"aku sudah bicara dengan rose semalam sayang, jangan khawatir. Hanya kali ini saja, bukankah kau senang bisa bersamaku? Ayolah kita habiskan hari ini berdua, aku hanya ingin bersamamu." jennie dengan wajah memelas nya akhirnya bisa membuat lisa menghela nafas dalam dan tersenyum.
"kau nakal sekali, siapa yang mengajarimu membolos heum?"
Lisa kembali mencubit pipi mandu kesukaannya itu. Jennie hanya terkekeh dan tersenyum malu. Kemudian lisa menyalakan mesin mobil nya dan memasangkan sabuk pengaman pada jennie.
"kau yang memulai dengan menculikku, apa kau lupa honey?" ucap jennie sambil tertawa kecil yang membuat lisa juga tertawa.
Lisa mulai menjalankan mobil nya meninggalkan sekolah. Sambil terus berbicara dengan orang yang sangat dia cintai yang ada di samping nya.
"maafkan aku, itu keadaan mendesak yang harus aku lakukan jennie. Jika tidak seperti itu, mungkin aku sudah kehilanganmu saat ini."
"tapi aku suka dengan kebodohan dan keberanianmu saat itu. Kau sungguh sangat menginginkan aku lisa. Jadi tidak ada salahnya aku meluangkan waktu untuk menemanimu hari ini."
Lisa masih fokus dengan jalan yang mereka lewati sambil terus menyetir lisa tersenyum lebar.
"terima kasih sayang, apa yang ingin kau lakukan hari ini? Apa kau sudah membuat rencana?"tanya lisa penasaran sambil sesekali melirik jennie yang ada di sebelah nya.
"tidak, aku hanya ingin bersamamu. Aku belum memikirkan akan kemana." ucap jennie kemudian dia mengalihkan pandangan keluar jendela sambil memikirkan sesuatu.