24. Packing

971 96 4
                                    

"bisakah kau tidak cemberut terus?" ucapku pada lisa yang sedari tadi menekuk wajahnya.

"kau menyebalkan." jawabnya singkat sambil terus merapikan baju yang akan dibawa nya besok ke busan. Sedangkan aku memeriksa apa saja yang akan dibawa dan memasukkannya ke dalam tas ransel besar nya ini.

"honey,  aku tidak enak jika menginap terus dsini. Lagipula akhir pekan nanti aku pasti akan menginap lagi." jawabku meyakinkannya.

Ya,  lisa masih merajuk padaku karena semalam aku tidak mau menginap dirumah nya.  Hingga siang ini dia masih saja kesal dan cemberut, padahal aku sudah datang untuk membantu nya berkemas,  besok dia akan brangkat ke busan dengan semua temannya dari sekolah kami.

"aku hanya ingin kau temani semalam. Dan tidak masalah bagi kluarga ku jika kau terus disini jennie." jawabnya lagi.

"tapi aku belum bilang pada orang tua ku lisa,  jangan dibahas okey." aku meyakinkannya lagi.

Lisa hanya diam saja dan terus merapikan pakaiannya. Tanpa mau menoleh kearahku, dia seperti anak kecil.

"aku sekarang disini menemanimu, apa ini tidak cukup?" aku mendekati nya dan duduk disamping nya.

"kau tau aku ingin selalu didekatmu. Aku tidak ingin ke busan." ucapnya lagi dan aku hanya menggelengkan kepala.

"honey,  dengar aku. Ini perpisahan mu dengan semua temanmu sayang. Jangan seperti anak kecil." aku mengelus lengannya lembut.

"tapi kau juga akan pergi dengan teman temanmu di acara reuni, aku mau ikut." lisa menoleh kearahku dan menatapku.

"ya tuhan lisa,, kau ini kenapa heum?. Apa kau masih cemburu?  Ada rose disana, aku akan selalu dengan nya okey." ucapku sambil terus menatapnya.

"berjanjilah bahwa kau akan selalu bersama rose dsana." ucapnya lagi dan aku hanya mengangguk setuju.

Kami meneruskan kegiatan yang tertunda sebentar sampai selesai dan kurasa semua sudah siap. Lisa tinggal membawa nya besok.

"kurasa sudah selesai." ucapku pada lisa yang sudah merebahkan diri nya diatas kasur.

"sini."

Lisa menepuk ruang kosong disampingnya,  menyuruhku untuk tidur disebelahnya.

Aku mendekatinya, tidur disebelahnya dengan lengannya sebagai bantalan kepala ku dan kemudian aku memeluk nya yang tidur telentang.

"aku akan sangat merindukanmu nanti honey." lisa berkata sambil membelai kepalaku.

"yang benar saja,  kau hanya akan pergi 2 hari sayang." ucapku terkekeh.

"dua hari itu waktu yang lama jika kita berjauhan,  apa kau tidak merasakan hal yang sama?"

"ya,  aku juga pasti akan rindu. Berjanjilah bahwa kau akan selalu menghubungi ku." ucapku lagi untuk menenangkan nya.

"pasti, aku akan slalu menelfonmu dari sana."

Lisa mengangkat daguku untuk menatap wajahnya. Saat mata kami bertemu lisa diam beberapa detik hingga tanpa kusadari bibir nya sudah menempel pada bibirku.

Dia melumatnya yang langsung aku balas, beberapa menit hingga kurasakan lumatannya semakin agresif. Lisa menggeser badannya hingga sudah berada diatasku. Saat aku hendak melingkarkan tanganku di lehernya,  dia melepas ciuman kami dan berbisik di mulutku.

"aku ingin jennie."

Aku mengangguk dan lisa mulai menciumku lagi hingga kami melakukan kegiatan enak ini disiang hari.

Me,  My Self and You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang