Peringatan keras untuk readers dibawah umur karena chapter ini mengandung adegan 🔞
"kau cantik hari ini." aku memuji wanita yang sedang menikmati makan siang nya didepanku. Kulihat dia tersipu malu sambil menundukkan kepala nya.
"gombal" ucapnya singkat.
"aku serius jennie, apakah aku harus memberikan otakku agar kau tau isi nya."
"jangan berlebihan manoban, kau membuatku malu." aku terkekeh mendengar jawabannya, sangat jarang sekali dia memanggil ku dengan sebutan manoban.
"kau masih saja malu." ucapku lalu aku mencubit pipi nya dengan lembut. Dia hanya tersenyum padaku. Manis sekali, pikirku. "apa kau ada kegiatan lagi setelah pulang sekolah?"
"tidak, kita bisa langsung pulang."
"aku akan mengantarmu, setelah itu aku akan kembali lagi ksini untuk latihan. Apakah boleh?" kulihat dia sedikit berfikir dengan perkataanku. Aku tidak ingin dia menungguku disini sendirian, latihanku akan lama hari ini karena sebentar lagi ada kenaikan sabuk untuk para junior.
"apa aku tidak bisa menunggu mu saja disini?"
"latihanku akan lama honey, aku tidak mau kau sendirian menunggu, itu akan mengganggu konsentrasiku." dia menganggukkan kepala nya, dia sangat penurut dan jarang sekali protes dengan apa yang aku ucapkan.
Kami hanya makan siang berdua di kantin sedangkan yang lain entah dimana. Saat bel istirahat memang aku langsung bergegas ke kelas nya hanya untuk makan bersama.
Aku kembali ke kelas menjelang bel masuk, tetapi ku lihat jennie mampir ke dalam ruang osis, entah apa yang akan dia kerjakan lagi. Seperti nya dia akan sibuk, dan tidak masalah bagiku.
Sepulang sekolah aku langsung mengantar jennie. Saat di jalan dia banyak bercerita kegiatannya, dan aku senang mendengar ocehannya, itu seperti musik bagiku. Sampai tidak terasa kami sudah di depan rumah jennie.
Ada sesuatu yang mengganggu, ada motor terparkir di depan rumah jennie dan aku baru pertama kali melihat motor itu. Apakah eomma sedang menerima tamu? Karena aku mengejar waktu, jadi aku tidak begitu mempedulikan pemilik motor itu. Aku langsung berpamitan dengan jennie dan menunggu nya sampai masuk ke dalam rumah.
Sepanjang perjalanan aku masih memikirkan motor itu, aku berharap itu salah satu tamu eomma. Tidak mungkin itu appa atau kai oppa, aku sangat tau kendaraan mereka.
Aku berniat akan bertanya pada jennie setelah pulang dari latihan. Dia pasti akan menceritakannya.
Jennie pov
Saat aku sampai depan rumah, aku melihat ada motor terparkir dan itu baru bagiku. Aku belum pernah melihatnya sebelum ini.
Lisa kembali ke sekolah setelah aku sudah di dalam rumah. Dia sangat protektif, aku sempat menolak untuk dia antar karena aku berfikir dia akan lelah jika harus bolak balik mengantarkanku. Tapi kalian tau dia sangat keras.
Saat aku sudah di dalam, kulihat ada seseorang yang aku kenal. Dia sedang berbicara dengan eomma di ruang tamu. Ada apa dia kesini? Dan kenapa dia sampai tau rumahku.
"kau sudah pulang jennie?" eomma menyapaku saat dia menyadari bahwa aku didekat nya. Kulihat orang itu tersenyum ramah padaku.
"aku baru tiba eomma." aku mendekati eomma lalu mencium pipi nya, sebuah kebiasaan yang selalu aku lakukan.
"ini temanmu yang waktu itu kita temui saat berbelanja, eomma akan ke dapur sebentar." aku ditinggalkan hanya berdua di ruang tamu.
"hai jennie" dia mulai menyapa ku saat aku sudah duduk didepannya.