41. Affray

1.4K 104 2
                                    

Ada apa dia disini?

Batinku, karena aku sangat kaget dengan kehadirannya.

Kulihat orang itu menghampiri ku dan rose yang masih terdiam karena mungkin dia sama denganku yang kaget melihat kehadiran orang itu. Jiso masih belum datang, jadi rose masih disampingku.

"jennie" sapa orang itu lagi saat sudah ada di depan ku. Aku tersadar dari rasa keterkejutanku barusan.

"hey, chahe unnie." aku balik menyapa nya kemudian dia tersenyum dan beralih menatap rose.

"hey rose"

Chahe menyapa rose yang hanya disambut dengan senyum terpaksa oleh rose. Tumben sekali rose terlihat tidak ramah dengan seseorang. Rose tidak biasa nya mengabaikan orang lain, dia terkenal sangat ramah selama ini. Ada apa dengannya.

"ada apa unnie disini? Apa unnie menemui seseorang?" tanya ku penasaran.

"owh ya, aku sedang mengajukan eskul taekwondo di sekolahmu jennie. Aku baru saja menemui wakil kepala sekolah dan pembina osis. Karena dsini belum ada, jadi ku pikir pihak sekolah akan mau bekerja sama dengan perguruanku. Kenapa kau baru pulang sesore ini jennie?"

Chahe menjelaskan padaku dengan senyum nya dan dia menatapku. Aku sedikit aneh kenapa dia tiba tiba mengajukan kerjasama. Padahal disekolah ku sudah ada karate, yang lisa latih biasanya.

"seperti itu ya, semoga diterima unnie. Aku baru saja selesai latihan basket. Apa kau sendirian?" aku melihat sekeliling dan memastikan bahwa tidak ada orang lain selain dia.

"tidak, tadi aku bersama temanku. Tapi dia sudah pulang duluan. Saat aku akan pulang juga, aku melihat kalian. Jadi aku pikir bahwa lebih baik jika aku menyapamu dulu jennie, sudah lama sekali semenjak reuni kita tidak bertemu lagi."

Chahe menjelaskan padaku, memang benar kami terakhir kali bicara adalah saat reuni beberapa bulan lalu. Setelah itu tidak ada lagi komunikasi karena aku mengganti nomor hp ku. Belum banyak yang tau kecuali keluarga ku dan supir pribadi ku. Bahkan rose tidak aku beritahu.

"iya sudah lama sekali unnie." jawabku singkat. Kulihat rose sedang asik dengan ponsel nya, entah apa yang dia lakukan disampingku.

"Apa kau akan pulang dengan rose?"

Chahe bertanya lagi sambil melihat ke arah rose yang sedari tadi hanya diam dengan ponsel ditangannya. Aku tau mungkin rose tidak merasa nyaman kali ini, entah mengapa.

"jennie tidak bersamaku unnie, aku dijemput sebentar lagi."

Tiba tiba rose menjawab pertanyaan chahe sebelum aku membuka suara.

"bagaimana jika aku mengantarmu jennie? Seperti nya kau terlihat sangat lelah setelah latihan." chahe menawarkan, jelas saja aku tidak akan ikut dengannya.

"maaf unnie, tapi aku juga sebentar lagi dijemput oleh supir ku." ucapku dan kulihat chahe terdiam. Senyumnya hilang dari wajahnya.

"baiklah, aku pulang duluan jennie. Owh iya, ponselmu tidak dapat dihubungi, apa kau mengganti nomormu?" pertanyaan chahe membuatku terdiam dan kulihat rose ikut menatapku dengan tatapan serius. Karena selama ini rose berusaha meminta nomor dan aku tidak memberitahu nya.

"ponselku hilang unnie dan aku belum membeli yang baru." aku berbohong pada nya. Chahe hanya mengangguk dan tidak banyak pertanyaan lagi dari nya.

Chahe mendekatiku. Dia menyodorkan tangannya untuk bersalaman, dan aku membalasnya. Saat aku ingin menarik tanganku, tiba tiba chahe lebih dulu menarikku kemudian memberikan salam pada kedua pipi ku dengan menempelkan pipi nya, sedangkan tangan yang lain melingkar dipundakku.

Me,  My Self and You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang