Lisa pov
Rose mengirim ku pesan setelah makan siang. Saat aku membalas pesannya, dia sama sekali tidak berniat untuk membalas pesanku lagi hingga aku menelfonnya berkali kali. Aku berfikir mungkin dia sudah masuk ke dalam kelas dan guru sudah ada di sana. Akhirnya aku menghampiri jiso di kelas nya yang lumayan agak jauh karena memang kami berbeda jurusan.
Aku berjalan menyusuri lorong dan berpindah ke gedung lain yang berada di samping gedung fakultas ku. Aku mencari kelas jiso yang sebelum nya dia mengirim pesan pada ku posisi dia berada.
Saat aku sudah hampir tiba, kulihat jiso sudah memunggu ku di depan kelas. Dia bicara dengan seseorang yang entah aku tidak memgenal orang itu. Mungkin dia teman sekelas jiso.
"chu"
Aku memanggilnya dan dia langsung menoleh kearah ku. Aku lihat dia pamit dengan temannya.
"lisa, ada apa?" tanya jiso tanpa berbasa basi.
"rose mengabariku bahwa jennie ada di kelas hari ini." ucapku.
Jiso dengan santai nya mengajakku duduk ditaman yang tidak jauh dari kelas nya. Dia belum menanggapi ucapanku barusan. Akhirnya kami duduk berhadapan.
"apa kau sudah makan siang lisa?" tanya nya membuka obrolan kami.
"sudah, tadi sebelum kesini."
"rose juga mengabariku tadi. Jennie sudah di kelas bersama nya. Seperti nya kau harus menemui nya nanti sepulang sekolah."
Kulihat jiso mengeluarkan ponsel yang dia simpan di dalam tas kemudian mengetikkan sesuatu. Aku tidak tau dia bertukar pesan dengan siapa.
"tapi rose bilang dia dijemput kai oppa. Bagaimana aku harus bicara jika oppa nya ada disana chu." aku memang sedikit bimbang, aku hanya butuh waktu berdua dengan nya.
Saat mengetahui bahwa jennie sekolah dan dengan keadaan baik pasti nya, aku merasa lega. Dia masih bisa aku temui, tapi mengapa dia tidak menghubungi ku sedangkan dia tau bahwa aku menunggu nya. Apa yang jennie pikirkan sekarang, keadaan ini semakin janggal saja bagiku.
Aku berfikir untuk segera menghampiri nya tapi aku butuh saran sahabat didepanku ini. Jiso selalu punya pemikiran yang terkadang dewasa.
"setidak nya kau bisa melihat dia. Ikut denganku nanti karena aku akan menjemput rose. Apa kau masih ada mata kuliah lagi setelah ini?"
"tidak, sudah selesai sebelum makan siang."
Memang benar, hari ini cukup singkat karena hari pertama. Tidak ada orientasi seperti di sekolah, kondisi di universitas sangat jauh berbeda. Kami diberikan jadwal mata kuliah untuk satu semester dan setelah itu dosen meninggalkan kami. Kehidupan di kampus lebih bebas dan tidak terikat peraturan kecuali beberapa peraturan kecil. Dan aku menyukai situasi seperti ini lebih bebas.
"aku juga, kita menunggu sampai mereka pulang sekolah disini saja lisa. Wendy dan seulgi akan datang sebentar lagi." ucap jiso dan aku tidak kaget jika mereka akan datang toh kami sudah berada dalam kampus yang sama walau beda jurusan.
Beberapa menit kemudian terlihat wendy dan seulgi menghampiri kami. Mereka tersenyum lebar dan langsung duduk diantara aku dan jiso.
"bagaimana kabarmu lisa?" tanya seulgi yang memang kami jarang bertemu. Berbeda dengan jiso dan wendy yang selalu menemui ku karena mereka membantu ku saat liburan kemarin.
"baik, bagaimana dengan mu? Irene unnie tidak ikut bergabung?" tanyaku penasaran karena mereka hanya berdua.
"irene dan joy masih ada jam kuliah sampai sore jadi mereka tidak akan kesini lisa." jawab seulgi lagi. Dia memberikan minuman soda yang dia pegang pada ku dan jiso.