Lisa pov
Seminggu sudah sejak kejadian aku menculik jennie saat itu. Kami belum bertemu lagi sampai hari ini. Walau begitu kami masih sering bertukar pesan dan menelfon satu sama lain jika jennie ada kesempatan. Dan sering kali aku hanya menunggu jennie menghubungi ku lebih dulu karena aku takut jika aku menghubungi nya di waktu yang tidak tepat. Appa nya benar benar ketat dalam mengontrol waktu jennie sekarang.
Bagaimanapun aku menikmati kondisi ini walau terkadang aku merindukan saat dimana kami bisa bebas bersama kapanpun dan dimana pun. Fakta bahwa kami masih bersama, itu semakin membuat ku kuat. Hanya jennie wanita yang mampu memberikan rasa ini.
Walau aku tau bahwa kedepannya akan semakin berat. Tapi aku yakin kekuatan cinta kita akan selalu menjadi benteng pertahanan yang kokoh. Aku percaya, jennie akan menjaga cinta nya untuk ku, dia adalah yang paling setia selama ini.
"apa yang kau pikirkan manoban?"
Jiso membuyarkan lamunanku dengan menepuk bahu ku, dan aku langsung menoleh. Kami sedang berada di kantin saat ini menikmati makan siang berdua. Tetapi pikiranku selalu saja ke jennie, sungguh aku sangat merindukan dia.
Sahabatku yang lain seperti wendy dan seulgi sedang sibuk dengan tugas nya, jadi hanya jiso yang sering menemani saat kami di kampus. Aku mengerti bahwa kami berada dalam mata kuliah yang berbeda.
"aku memikirkan jennie." ucapku singkat kemudian aku meminum jus yang aku pesan tadi.
"apa kalian belum bertemu lagi setelah minggu lalu?" tanya jiso penasaran. Dia tidak tau bagaimana kami, jiso hanya tau bahwa kami telah bersama. Dan jiso tau semua masalah nya, aku tidak bisa menyembunyikan apapun dari dia.
"belum, kami hanya bertukar pesan dan telfon." jawabku dan aku menghela nafas.
"bagaimana jika nanti kita kesana, bukankah mereka ada latihan basket hari ini? Sekalian aku menjemput rose."
Aku mengkerutkan keningku. Aku hampir lupa bahwa jennie ada latihan. Jennie pernah bilang bahwa pada saat dia latihan, aku bisa menemui dan menemaninya. Hadehh,, kenapa aku bisa lupa.
"baiklah, tapi bisakah kita datang lebih awal chu? Aku ingin mempunyai waktu lebih lama dengan jennie sebelum dia di jemput supir nya."
"okee,, kebetulan jam kuliah ku sudah selesai. Lebih cepat kita kesana, lebih baik li. Apakah kau yakin menjalani hubungan seperti ini lisa?" pertanyaan jiso membuatku menoleh lagi pada nya.
"tidak ada yang membuatku tidak yakin. Kau tau bahwa hanya jennie yang aku inginkan." jawabku.
"aku hanya memastikan. Apapun yangnkau jalani aku mendukung. Hanya saja, kau juga harus memperhatikan diri mu lisa."
"tenang chu, aku tau apa yang harus ku lakukan."
Aku tersenyum dan langsung menghabiskan makananku. Kali ini aku lebih bersemangat, dan ku lihat jiso juga tersemyum menatapku. Aku tau ke khawatiran jiso, karena kami bersahabat cukup lama, jadi dia tau bagaimana aku. Aku sudah memilih, jadi kuharap dia menghargai pilihanku.
...
Waktu berlalu hingga akhirnya kami mencapai sekolah lama kami. Aku membayangkan seandainya aku masih dsini, mungkin kami tidak begitu sulit. Tapi waktu memang terus berjalan, dan aku harus menjalaninya.
Aku keluar dari mobil ku yang sengaja aku parkir di depan sekolah, sedangkan mobil jiso ada di belakang mobil ku. Aku langsung menghampiri nya yang baru keluar juga.
"seperti nya mereka belum pulang sekolah chu." ucapku saat aku lihat keadaan luar sekolah masih sepi.
"kita tunggu saja di kantin, dan kirim pesan pada jennie bahwa kau menunggu, aku juga akan mengirim pesan pada rose."