20. Why?

1.2K 99 1
                                    

Sudah seminggu lisa dalam masa ujian kelulusannya dan ini adalah hari terakhir untuk nya. Dan sudah lebih dari seminggu juga aku tidak bertemu dengan nya, kami hanya bertukar kabar melalui pesan dan telfon. Bukan tanpa alasan, semua aku lakukan hanya untuk memberi ruang lisa agar lebih fokus pada ujian akhir nya. Sedangkan aku, minggu depan aku baru melaksanakan ujian akhir kenaikan kelas. Aku juga butuh ruang untuk belajar.

Terkadang lisa merengek untuk bertemu tapi aku tidak pernah menemui. Aku mau yang terbaik untuk nya.

Tapi hari ini aku berjanji untuk menemui nya dirumah setelah dia selesai menyelesaikan ujian di hari terakhir. Sudah tengah hari dan lisa belum juga memberi kabar, setauku ini sudah batas waktu terakhir ujiannya.

Aku mengirim pesan beberapa menit yang lalu tapi dia tidak membaca nya. Akhir nya aku putuskan untuk menelfon jiso unnie. Setelah beberapa dering akhir nya dia mengangkat telfon ku.

"hallo jennie"

"jiso unnie, apa lisa bersamammu?"

"dia sudah pulang dari 5 menit yang lalu, apa dia tidak memberi kabar padamu?"

What? Sudah pulang, kenapa dia tidak membalas pesanku. Apa dia tidak membawa ponsel nya, tapi tadi pagi dia sempat memberi kabar sebelum masuk kelas.

"benarkah dia pulang? Jiso unnie dimana?" tanyaku penasaran.

"ya, kulihat dia terburu buru, aku pikir dia ada janji denganmu. Aku masih disekolah, tapi sebentar lagi aku akan kerumah rose. Memang ada apa jennie?"

"tidak ada apa apa unnie, yasudah klo begitu, terima kasih. Aku tutup telfonnya unnie." ucapku lalu aku mematikan telfon.

Aku berfikir mungkin lisa lelah dan ingin cepat pulang. Aku putuskan untuk menunggu sampai dia membalas pesanku mungkin jika sudah sampai rumah dia akan membalas nya. Akhirnya aku putuskan untuk belajar sambil menunggu kabar nya.

Sudah 15 menit berlalu dan lisa belum juga memberi kabar. Ada apa dengan nya, dia membuatku khawatir. Aku menelfon nya dan dia tidak juga mengangkat telfon ku. Karena aku sangat khawatir, aku putuskan untuk datang saja kerumah nya.

Aku berjalan kaki siang ini, sungguh cuaca sangat panas. Tapi tidak masalah bagiku, aku hanya ingin segera menemui kekasih ku.

Aku sampai di depan rumah nya, setelah beberapa kali aku memencet bel, maid membuka gerbang untuk ku. Kulihat motor lisa sudah ada di garasi.

Ada apa dengan nya? Kenapa dia mengabaikan ku?

"apa lisa ada di dalam ahjumma?" tanyaku pada maid sambil berjalan ke dalam.

"nona ada di kamar nya. Semenjak pulang tadi dia belum keluar lagi non."

"baiklah aku akan langsung ke kamar nya." ucapku.

Aku langsung ke kamar nya. Aku mengetuk pintu beberapa kali tapi dia tidak membuka pintu nya akhir nya kuputuskan untuk memutar kenop dan ternyata tidak dikunci.

Aku memperhatikan sekitar, dan kulihat lisa duduk diatas kasur nya dan menyembunyikan wajahnya diantara kaki yang ditekuk, tangannya menahan kedua kaki nya.

"lisa" ucapku tapi dia tetap pada posisi nya.

Akhir nya aku mendekatkan diri, saat sudah disamping nya aku kaget, badannya bergetar dan dia terisak. Aku segera duduk disamping nya.

"kau kenapa honey?" tanya ku khawatir. Dia makin terisak mendengar suara ku. Apa yang terjadi? Pikirku.

Aku meraih tubuh nya dan aku peluk erat. Dia melepas tangan dari kaki nya dan memelukku. Wajah nya di ceruk leherku dan dia makin menjadi. Tangis nya membuat ku sakit, kenapa dia begitu sedih.

Me,  My Self and You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang