51. End

2.6K 130 6
                                    

Kami sampai di tempat yang tidak asing bagiku, mengingatkan ku pada hari bahagia saat menghabiskan waktu bersama kekasih tercintaku ini. Tempat ini selalu menjadi tempat favorit lisa, dan aku mulai menyukai juga.

Kami menuju salah satu bangku yang biasa kami tempati saat dsini. Kebetulan ini masih siang hari di hari sibuk jadi tidak terlalu banyak pengunjung yang terlihat.

Aku duduk disamping lisa yang sedang memilih menu untuk memesan minum,  karena kami sudah makan dan perut masih terasa kenyang jadi lisa hanya akan memesan minum saja untuk kami.

Saat lisa telah memesan minum pada pelayan,  aku segera menarik lengannya untuk mendekat. Aku bersandar pada lengannya yang terasa sangat nyaman. Kami menatap ke arah yang sama. Pemandangan danau yang tenang dan pepohonan rindang disekitar nya menyejukkan.

Aku selalu merasa nyaman berada dsini,  selain suasana yang tenang,  pemandangannya sangat indah. Beberapa menit kami hanya terdiam menikmati pemandangan yang ada,  hingga akhirnya aku memecah keheningan.

"kenapa membawaku ksini lisa?" tanya ku penasaran.

"aku hanya ingin menghabiskan waktu dsini. Bukankah ini tempat bersejarah untuk kita sayang?" tanya lisa kembali padaku. Dia masih menatap danau di depannya.

Pelayan datang dengan dua minuman yang kami pesan. Aku menyukai makanan dan minuman dsini,  sayang sekali aku sudah sangat kenyang.

"ya,  tempat ini sangat penting. Aku jadi teringat satu setengah tahun yang lalu,  saat kita memutuskan untuk memulai hubungan. Tepat dsini,  dibangku yang kita duduki ini honey, aku menjadi milikmu."

"aku merasakan hal yang sama,  semua seperti de javu dan waktu terasa begitu cepat bukan?"  tanya lisa lagi dan dia mencium pipiku.

"ya sangat cepat,  hingga aku merasa bahwa aku baru saja jadian denganmu kemarin." aku tersenyum pada lisa yang juga tersenyum menatapku. Kemudian aku mengingat sesuatu yang menjadi tujuan awal mengapa aku mengajak lisa untuk menghabiskan waktu berdua hari ini. "Emm,,  sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan padamu honey."

Aku mengumpulkan keberanian untuk bercerita pada lisa tentang apa yang terjadi kemarin. Sedari tadi aku menunggu waktu dan suasana yang tepat agar lisa bisa mendengar nya dengan tenang. Aku takut dia berfikir lain karena tempramen nya kadang sulit di tebak.

Lisa menoleh kearahku dan menatap mataku,  aku menegakkan duduk ku dan duduk menyamping kearah nya. Kami saling menatap beberapa detik.

"sebenarnya ada apa jennie?" tanya lisa penasaran. Wajah nya sangat serius dan aku jadi takut melihat nya.

"ada sesuatu yang terjadi kemarin,  tapi aku mohon kau bisa mendengar nya dengan baik." ucapku dengan nada yang sedikit lebih lembut. Kulihat lisa tersenyum dan merapikan rambutku.

"ceritakan saja,  aku akan selalu menjadi pendengar terbaikmu sayang."

Aku lega mendengar perkataan lisa,  dia akan selalu menjadi manis dalam kondisi apapun.

Akhirnya aku menceritakan semua yang terjadi kepada lisa, tidak ada yang dilebihkan dan dikurangkan. Semua aku ceritakan sesuai dengan yang terjadi dan itu sangat detail. Lisa sangat serius dan tidak menunjukkan ekspresi apapun saat mendengarkan ku. Dia juga tidak menyela omonganku,  jadi aku sedikit lebih santai.

Setelah selesai menceritakan semua nya,  kulihat lisa menarik nafas dan menghembuskan nya dengan kasar. Dia menarik ku ke dalam pelukannya beberapa saat sampai akhir nya kami duduk dengan tegak lagi.

"aku selalu tau tentang siapapun yang mendekatimu honey,  kuharap kedepannya kau mendengarkanku. Aku tidak ingin ada orang lain diantara kita,  maaf jika aku terkesan sangat posesif padamu." ucap lisa setelah aku menyelesaikan ceritaku padanya.

"maafkan aku juga tidak mendengarmu. Aku tidak tau jika hal itu benar terjadi dan aku akan lebih berhati hati nanti. Dan jangan khawatir,  aku selalu milikmu." ucapku tulus.

"terima kasih telah menjaga hatimu untukku jennie. Aku akan memberikan kepercayaan padamu,  tapi aku mohon jangan mengecewakanku. Aku banyak berharap padamu tentang masa depan."

Aku tersentuh dengan apa yang lisa bicarakan,  sungguh dia sangat serius padaku. Tidak menyangka lisa telah memikirkan jauh kedepan,  sedangkan aku masih memikirkan study ku. Tapi aku pastikan,  aku tidak akan berpaling dari nya dan dengan sabar berjuang bersama nya.

"aku akan menjaga nya untuk mu. Dan mari kita memulai perjuangan ini kembali lisa,  maafkan ke egoisanku sebelum nya. Aku menyadari bahwa yang aku butuhkan saat ini adalah kau,  kau adalah semangatku. Setelah melewati banyak masalah akhir akhir ini,  aku semakin takut akan kehilanganmu lisa."

Lisa menangkup pipi ku dengan kedua tangannya.kemudian dia mengecup bibirku sekilas dan tersenyum manis setelah nya.

"mari berjuang bersama,  perjalanan kita masih panjang. Aku hanya butuh dirimu disampingku,  maka aku akan merasa kuat menjalani hari yang berat ini jennie. Taukah kau,  hanya dirimu alasanku bertahan. Aku sungguh sangat mencintaimu jennie,  kau membuka lembaran baru dalam hidupku dan mengajarkan banyak hal."

Lisa bicara panjang lebar yang membuatku tidak dapat menahan air mata yang sedari tadi akan keluar. Akhirnya aku menangis,  lisa menarikku dalam pelukan hangat nya. Aku terisak,  dada ku sesak karena terlalu bahagia. Semua masalah telah kami selesaikan,  dan aku harap tidak banyak lagi masalah yang datang nanti nya selain berhadapan dengan appaku.

Setengah jam dia hanya terdiam sambil menenangkanku yang menangis dalam pelukannya. Akhir nya aku merasa sedikit lebih lega karena sentuhan lembut nya.

"aku sangat mencintaimu lisa. Tidak ada seorang pun yang bisa mencintaiku seperti dirimu. Kau cinta pertamaku dan mungkin akan menjadi yang terakhir bagiku. Jangan pernah lelah dengan kondisi ini,  aku berjanji bahwa aku akan kuat disampingmu."

Ucapku tulus masih bersandar pada dada nya. Lisa terus saja mengecup pucuk kepala ku.

"aku akan bertahan. Bersabarlah sampai aku bisa mengambil hati seluruh keluargamu nanti. Aku ingin kita mempunyai hubungan normal dan berjalan dengan baik dan tenang."

"terima kasih honey,  aku percaya padamu." ucapku lirih masih sambil terisak.

Lisa mengangkat daguku lagi kemudian dia mendekatkan wajahnya. Lisa menciumku dan sedikit melumat bibirku yang langsung aku balas dengan melingkarkan lengan ku di leher nya. Kami berciuman beberapa menit sampai lisa melepaskan ciuman kami karena kami sudah kehabisan nafas. Aku tidak peduli dengan sekitar karena memang suasana masih sepi. Yang aku pedulikan hanya lah lisa,  orang yang selalu membuatku jatuh cinta makin dalam disetiap hari nya.

Kami berpelukan, dan kembali menatap danau yang masih tenang di depan kami. Dan aku merasakan lisa mendekatkan wajahnya ke telingaku dan membisikkan sesuatu.

"Aku akan menjaga hati ku seperti kau menjaga hatimu untukku. Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita honey sekalipun sangat berat yang harus aku hadapi. Yang aku tau saat ini dalam hidupku yang ada hanyalah....

Aku,  Diriku sendiri dan Kau.

End...










Hello readers setia author yang baik hati karena telah memberikan vote dan komen nya. Akhirnya author bisa menyelesaikan cerita ini. Maaf ya klo ending tidak sesuai keinginan kalian,  tapi ini lah yang terjadi.

Jika minat kalian masih bagus dengan cerita yang membosankan ini,  maka author akan memikirkan untuk membuat season 3 nya. Jadi tetap berikan vote dan komen.

Terima kasih banyak perhatiannnya.

Bye....

Me,  My Self and You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang