Peringatan keras untuk readers dibawah umur karena chapter ini mengandung adegan 🔞
"aaahh,,, terus sayang, aahh,,"
Desahan jennie terdengar pelan karena dia menahan suara nya saat lisa asik memainkan klitoris jennie dengan lidah nya.
"kau sangat nikmat honey, aahhh"
Lisa bicara di sela jilatannya pada klitoris jennie. Sedangkan tangan kanan jennie sudah menggenggam kuat rambut lisa.
"hisaphhh,, aku akan cumhh,,, aahhh"
"lisaa,, aaahhh,,,, terushh,,,,,, "
Lisa makin kuat menekan lidah nya dan menghisapnya dengan rakus. Mendengar desahan jennie yang tertahan menambah gairah lisa.
"lisahhhhh,,, aaaaagghhhhhhhh,, hmmmppp"
Desahan jennie tertahan karena lisa membekap mulut jennie dengan telapak tangannya dan jennie secara spontan menggigit tangan lisa karena merasakan nikmat luar biasa dari orgasme nya yang sudah entah keberapa kali siang ini.
Lisa hanya menahan rasa sakit nya. Kemudian dia membersihkan sisa cairan yang keluar dari vagina jennie dengan menelannya hingga bersih.
Lisa beranjak dan tidur disebelah jennie yang masih lemas, kemudian lisa menggeser jennie agar bisa memeluknya dari belakang.
"aku mencintaimu."
Bisik lisa di telinga jennie yang sudah memejamkan mata karena lelah. Akhirnya mereka tertidur dengan jennie dalam pelukan lisa dan lengan kanan lisa sebagai bantalan. Lisa masih memeluk nya dari belakang.
Jennie pov
Aku membuka mata perlahan dan merasakan pelukan hangat di tubuhku. Tangan lisa sangat erat di perutku dan hembusan nafas hangat nya terasa di leher belakangku.
Aku bergerak perlahan untuk melihat nya yang ada di belakang ku. Aku tidak ingin membangunkannya yang kurasa masih terlelap. Saat aku sudah berhadapan dengannya, aku perhatikan wajah cantik nya itu. Aku tersenyum melihat nya, dia sangat cantik jika tertidur dan wajah polosnya itu membuatku semakin jatuh cinta.
Aku mendekatkan wajahku dan mencium bibir nya sekilas. Saat aku menarik mundur wajahku, kulihat lisa tersenyum tetapi masih dengan mata yang tertutup.
"apa kau ingin lagi honey?" ucapnya dengan tidak berniat membuka mata nya itu.
"mesum" ucapku sambil mencubit hidung nya pelan.
Lisa mulai membuka mata nya kemudian menatapku. "aku akan selalu mesum jika bersamamu sayang, maka jangan salahkan aku. Kamu terlalu sexy untuk aku abaikan."
aku mencubit pinggang nya dan dia terkekeh dengan tindakanku yang tiba tiba.
"ampun sayang, ini sakit." ucap lisa dan dia langsung mencium bibir ku sekilas sama seperti yang aku lakukan tadi.
"berhentilah mesum, aku lelah. Kau menguras habis tenagaku honey. Kenapa kau begitu bernafsu siang ini?" tanyaku penasaran.
Pagi sekali aku sudah berada di sekolah untuk persiapan akhir acara peepisahan besok, sedangkan lisa menelfonku untuk datang kerumah nya setelah selesai. Alhasil, setelah makan siang aku langsung kerumah nya dan saat aku tiba, lisa sangat bernafsu entah mengapa.
Aku berniat untuk membantu nya mempersiapkan apa saja yang akan dia bawa dan dia kenakan besok saat acara perpisahan nya. Tapi akhirnya kami berakhir diatas ranjang dan belum mempersiapkan apa apa.