3. Kiss

2.2K 150 2
                                    

"apa yang kau lakukan di hari jadi kalian kemarin manoban?" tanya seorang wanita cantik berambut hitam.

"kami menghabiskan waktu di rumah kemudian makan siang di danau." aku menjawab sambil terus menghabiskan makan siang ku di kantin.

"apakah kalian tidak melakukan sesuatu?" tanya wendi penasaran.

"sesuatu apa? Tolong diperjelas wendy." ucapku sambil menatap nya.

"ya seperti ini." dia menggerakkan tangannya seperti gerakan erotis dan itu membuat kami tertawa.

"pikiranmu kotor,  biar nanti aku cuci." ucapku kemudian aku melemparnya dengan tisu yang sudah aku remas.

"ayolah,  aku tau bagaimana perangaimu monkey, apa jennie begitu sexy?" jiso menaik turunkan alis nya.

"yang pasti lebih sexy daripada chipmunk mu itu." jawabku santai dan jiso melemparku dengan tisu yang tadi aku remas.

Kami selalu seperti ini,  dengan candaan yang tidak berguna dan omong kosong. Tapi mereka adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki. Kami sudah di semester terakhir di sekolah ini dan mungkin beberapa bulan lagi kami akan lulus. Sedangkan irene unnie dan joy sudah lulus tahun kemarin dan sekarang dia sedang menjalani pendidikan di universitas terbaik di kota seoul. Walau begitu,  tapi kami tidak menghilangkan kebiasaan untuk berkumpul pada saat saat tertentu.  Kami sering menghabiskan hari di rumah irene atau pun di kedai saat irene sedang tidak ada jadwal kuliah.

Irene unnie memutuskan untuk berada pada jurusan hukum sedangkan joy mengambil jurusan psikologi. Aku jadi teringat impian somi yang selalu ingin menjadi seorang psikolog.

Irene sudah memutuskan untuk menerima seulgi menjadi kekasih nya sesaat setelah kelulusan nya.  Mereka rukun hingga saat ini,  sama seperti hubungan jiso dan rose. Sedangkan joy masih saja betah menjomblo,  entah mengapa dia tidak menjalin hubungan saja dengan wendy,  kurasa mereka cocok.

"kau harus mentraktir kami lisa,  ini sudah satu tahun kau bersama pujaan hati mu itu." ucap jiso.

"baiklah, kita akan ke kedai sore nanti, kau bawa rose untuk menemani jennie." kemudian jiso mengacungkan dua jempol nya.

Tidak lama berselang,  kulihat jennie datang dengan rose. Dia tersenyum padaku kemudian duduk disampingku. Sedangkan rose langsung menghampiri jiso.

"apa kau sudah makan?" aku bertanya pada jennie.

"sudah tadi aku makan bersama rose di dalam kelas,  dia membawa bekalnya."

"aku hanya membawa beberapa makanan yang disiapkan eomma tdi pagi." jawab rose.

"kau tidak menyisakan untukku rose?" tanya wendi.

"jangan berharap." jiso menjawab dan itu membuat rose memelototi nya.  Jiso tertunduk dan itu terlihat lucu.

"nanti sore kita akan ke kedai,  apakah kau ada kegiatan jennie?"

"seperti nya aku tidak ada kegiatan kecuali jiso unnie membuat rapat dadakan." jawab jennie sambil merilik ke arah jiso.

Memang saat ini posisi ketua osis yang dipegang irene dulu sudah beralih ke jiso. Karena suara terbanyak berpihak pada nya. Walau menyebalkan, jiso adalah seorang yang bijaksana dan dapat diandalkan oleh karena nya dia dipercaya pada jabatan penting itu. Sedangkan jennie,  dia hanya akan memegang keuangan yang memang dia sangat teliti dengan hal itu.

"tidak ada rapat sampai hari yang ditentukan,  tenang saja jennie." ucap jiso.

"baiklah, kita akan berkumpul disana."

Kami pun memulai omong kosong lagi sampai bel berbunyi dan kami akan kembali ke kelas.

Author pov

Me,  My Self and You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang