Kedua Granger bersaudara ini tengah menikmati liburan mereka dengan membaca buku.
Sesekali salah satu dari mereka akan tertawa ketika sampai pada adegan yang lucu.
Alora bangun dari posisi telentangnya dan menatap Hermione yang duduk manis sambil menyenderkan badannya di pinggir ranjang.
"Hermione?"
Hermione menurunkan bukunya dan menatap adiknya itu.
"Apa kau tidak rindu Hogwarts?" Tanya Alora, tiba-tiba saja ia ingin berbicara tentang sekolahnya.
"Tentu saja aku rindu." Jawab Hermione cepat.
"Siapa yang paling kau rindukan?" Tanya Alora.
Hermione menjawab cepat.
"Perpustakaan.""Seseorang?"
"Harry dan Ron, tapi aku sudah mengirimkan surat pagi ini."
Mendengar dua nama itu disebut langsung membuat Alora tersenyum.
"Kau menyukai Ron?" Entah itu pertanyaan atau pernyataan.
Hermione terdiam, pikirannya langsung melayang ketika ia pertama kali tak sengaja menggenggam tangan Ron ketika di kelas Hagrid, dan ketika ia memeluk Ron waktu mendengar suara Buckbeak di hukum mati.
Hermione langsung menggeleng cepat dan langsung kembali ke bukunya, Alora yang melihat kakaknya salah tingkah langsung tertawa dan membaringkan badannya.
"Kau dekat dengan Harry, Hermione. Apa dia pernah bercerita tentang, entahlah mungkin. Seseorang yang ia suka?" Alora sudah sejak lama ingin menanyakan itu
Hermione tak langsung menjawab, anak tertua Granger itu menutup bukunya yang sudah ia beri pembatas dan ikut membaringkan dirinya di kasur yang sama dengan Alora.
"Dia tidak pernah bercerita tentang gadis manapun." Jawab Hermione. "Kau menyukai Harry, Alora?" Sambungnya.
Alora memilih untuk jujur saja, "Siapa yang tidak menyukai the choosen one yang populer itu?" Seru Alora.
"Aku."
Alora memandang kakaknya, "Karena kau tidak normal!" Ejek Alora sambil tertawa puas.
Hermione membelalakkan matanya, "Tidak normal katamu?" Ulang Hermione.
Alora dengan cepat menyembunyikan wajahnya di bantal, bertingkah seakan takut melihat wajah Hermione.
Sebelum Hermione sempat mengomelinya, Alora sudah lebih dulu memanas-manasi gadis ini.
"Kau tau Hermione, Harry mengatakan kalau kau melempar nya dengan batu, kau sungguh kejam!" Kata Alora di sela-sela tawanya.
Hermione kembali membelalakkan matanya tak percaya, "Aku sedang menyelamatkan nya, dasar laki-laki tidak bersyukur!"
"Kau mencari kesempatan dalam kesempitan."
"Alora, hentikan!"
"Hahahaha." Tawa Alora puas.
Hermione berusaha mengalah, dia mulai mengalihkan pembicaraan, "Apa kau tau kalau Ginny menyukai Harry?" Hermione tersenyum puas, pertanyaan nya berhasil mengubah mimik wajah adiknya menjadi murung.
"Itulah yang aku pikirkan, aku tak mungkin mengkhianati sahabatku sendiri," Kata Alora pelan, "Ginny menyukai Harry sudah sejak lama sedangkan aku baru menyukai Harry di tahun kedua, sekitar delapan hari yang lalu ketika Harry memberikan ku jaketnya, adegan tersebut seperti adegan di film-film." Alora kembali membayangkan dirinya dan Harry bisa berkencan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUCKY MUDBLOOD {TAHAP REVISI}
FanfictionMereka yang disebut keluarga berdarah murni mempertahankan kemurnian mereka dengan tidak menjalin hubungan apapun dengan penyihir selain pureblood. Lalu bagaimana jika salah satu dari mereka tidak sengaja jatuh cinta kepada muggle-born? baca:cinta t...