Untuk kedua kalinya Draco gagal melakukan misi pembunuh Dumbledore, lagi-lagi salah sasaran.
Kali ini Ronald Weasley yang menjadi korban nya.
Draco meratapi nasibnya di atas menara astronomi, air matanya tak berhenti mengalir, dadanya terasa sesak.
"Kenapa aku tak pernah berhasil?" Draco memukul-mukul dadanya sendiri, rasa sakit itu tidak sebanding dengan semuanya.
Kedua mata abu itu menatap langit malam sendu, bulan tampak bersembunyi diantara awan abu-abu, tampaknya hujan akan segera turun.
Rasa takut dan kekecewaan mendorong Draco untuk perlahan melepaskan genggaman nya pada pagar astronomi, ia perlahan menundukkan kepalanya keluar dari pagar, menutup kelopak matanya dan sebelum tubuhnya benar-benar terjatuh dari menara, seseorang memeluknya dari belakang dengan erat.
"Draco!!!" Jerit gadis itu.
"Alora?" Lirih Draco pelan, masih dengan mata tertutup.
Gadis itu Alora tentu saja, sejak tadi dia mencari-cari keberadaan Draco setelah mengetahui kejadian yang terjadi kepada Ron.
Alora menarik mundur tubuh Draco dan mendudukkan laki-laki tersebut.
"APA YANG KAU LAKUKAN, HAH?" Tentu saja gadis itu sangat marah dan juga khawatir, bagaimana bisa, Draco melakukan hal bodoh seperti itu.
Draco perlahan membuka matanya, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Alora dengan mata yang berkaca-kaca menatap kearahnya.
Tangan kekar Draco menyentuh setiap sudut wajah cantik Alora, seakan meyakinkan dirinya sendiri kalau gadis didepannya ini asli bukan halusinasi semata.
"Alora? Apa kau juga sudah mati?"
"Bodoh!" Alora memukul dada laki-laki itu.
"Belum ternyata." Gumam Draco yang terdengar oleh Alora.
Alora semakin tersulut emosi kalau mendengar Draco seakan menyesal karena aksi bunuh dirinya ternyata tidak berhasil.
"Kau ingin meninggalkan ku, Draco?"
Draco menggeleng pelan, "Aku bukan orang baik Alora."
"Aku juga bukan orang baik."
"I'm a bad guy, kau pantas mendapatkan orang yang lebih baik dari pada aku."
Alora menggeleng keras, "Aku tak mengerti maksudmu."
Draco menghela napas, dia tak bisa terus menerus menyembunyikan rahasia ini.
"Aku." Draco perlahan menarik keatas lengan bajunya namun ditahan Alora.
"Aku tau kau siapa, Draco."
Draco sedikit terkejut, tapi setelah mengingat fakta Alora menemani nya semalaman ketika ia tak sadarkan diri semuanya menjadi masuk akal, "Lalu kenapa kau tak menjauhiku? Aku berbahaya."
"Kau tidak berbahaya."
"Bisa saja aku membunuhmu disini."
Alora tertawa hampa, "Lebih baik aku mati di tanganmu dari pada harus menjauhi mu." Mata coklat itu mulai meneteskan buliran air mata, "Aku tak ingin jauh dari mu, Draco." Alora tak lagi mampu menahan air matanya.
Draco menarik Alora kedalam pelukannya, "Aku juga tak ingin jauh darimu."
Ditempat lain.
"Duduklah, Severus." Ujar Narcissa mempersilahkan Snape untuk duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUCKY MUDBLOOD {TAHAP REVISI}
FanfictionMereka yang disebut keluarga berdarah murni mempertahankan kemurnian mereka dengan tidak menjalin hubungan apapun dengan penyihir selain pureblood. Lalu bagaimana jika salah satu dari mereka tidak sengaja jatuh cinta kepada muggle-born? baca:cinta t...