༓☾it's about us☽༓
I know, you know, we know
We weren't meant for each other
and it's fine
But if the world was ending
You'd come over, right?
You'd come over and you'd stay the night.
***Ketiga anggota Malfoy sudah berada di kursinya masing-masing, begitu juga dengan Snape, Amycus, dan tentunya Lord Voldemort.
"Bagi kalian yang belum tahu malam ini kita ditemani oleh Nona Charity Burbage, yang belakangan ini mengajar di Hogwarts sebagai guru telaah muggle." Dengan tongkat Lucius ditangannya, Voldemort memindahkan tubuh Burbage yang melayang keatas meja.
"Nona Burbage percaya bahwa muggle tidak berbeda dari kita, dia benar-benar menginginkan hal itu, menginginkan kita untuk menikahi muggle."
Gelak tawa meledak begitu saja dimeja pertemuan, tidak dengan Draco yang sepanjang Voldemort berbicara ia hanya menundukkan wajahnya.
Draco tak sanggup melihat keadaan gurunya yang sangat mengenaskan.
"Baginya, percampuran sihir dan darah muggle bukanlah hal yang patut dibenci dan harus di dukung." Ucap Voldemort.
Tau ajalnya sudah sangat dekat, Burbage memohon kepada Snape dengan air mata yang mengalir.
"Severus kumohon. Kita teman." Lirih wanita itu, Snape sama sekali tak menunjukkan belas kasihannya.
Dengan begitu Voldemort langsung melayangkan mantra pembunuh kearah wanita itu.
"Avada Kedavra!"
Bruukk!
Tubuh Burbage ambruk begitu saja keatas meja.
"Nagini." Panggil Voldemort, ular besar itu langsung menggeliat manja diatas tangan tuannya, "Makan malam."
Nagini dengan senang hati melompat kearah tubuh Burbage yang tak bernyawa dan melahap nya.
"Berbicara tentang muggle, aku mendengar rumor tentang mu Draco."
Ruh Draco seakan meninggalkan raganya, seluruh atensi sekarang tertuju padanya.
"Aku mendengar kau sedang dekat dengan seorang muggle dari professor baru kita, Amycus."
Amycus menyeringai puas, sedangkan Draco bergetar ketakutan.
"Aku yakin ada kesalahan tuanku, putraku tak mungkin-"
"Aku sedang tak berbicara denganmu, Lucius." Potong Voldemort, ia memberikan tatapan mengancam kearah pria tersebut.
Lucius pun langsung bungkam.
"Dan aku mendengar dia bukan sembarang muggle, dia saudari Miss Granger, bukan? Gadis muggle yang bersembunyi bersama Harry Potter." Nada berbicara Voldemort terdengar sangat tenang, namun tersirat ancaman di setiap kalimatnya.
"Kau memulai langkah yang baik, Draco. Kita bisa menggunakan gadis itu untuk menggali informasi tentang keberadaan Harry Potter, kita juga bisa menjadikannya tumbal agar Harry Potter mau keluar dari tempat persembunyiannya."
Draco perlahan mengangkat wajahnya, ia menatap takut kearah tuannya lalu kearah Snape.
Sayangnya yang ditatap tak menatap balik, pandangan Snape lurus pada Voldemort.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUCKY MUDBLOOD {TAHAP REVISI}
FanfictionMereka yang disebut keluarga berdarah murni mempertahankan kemurnian mereka dengan tidak menjalin hubungan apapun dengan penyihir selain pureblood. Lalu bagaimana jika salah satu dari mereka tidak sengaja jatuh cinta kepada muggle-born? baca:cinta t...