CHAPTER 45

1K 131 10
                                    

Alora kini sudah berganti baju dengan pakaian yang lebih layak dari yang tadi.

Rambutnya juga sudah disisir dan luka-luka ditubuhnya sudah diobati, Mindy menyemprotkan parfum banyak sekali ke tubuh gadis itu dan tak lupa menata rambut Alora.

Sebuah pita berwarna hitam yang terlihat cocok dengan gaun hijaunya terjepit di helaian rambut Alora.

"Nona cantik sekali, sekarang nona sudah siap untuk menemui nyonya." Kata Mindy, peri rumah itu tampak sangat menyukai hasil nya.

Alora menatap pantulan dirinya di cermin, haruskah dia seheboh ini untuk menemui Mrs. Malfoy.

Pasalnya ia sekarang menggunakan gaun mewah berwarna hijau yang tampak mengepel lantai dengan renda di bagian dadanya, dan rambutnya yang dihiasi pita besar.

Mindy menuntun Alora menuju rumah kaca, dan begitu pintu dibuka semerbak aroma bunga tercium di mana-mana dipadukan dengan aroma teh yang kuat.

Terlihat Mrs. Malfoy duduk manis disebuah kursi yang berada di tengah-tengah taman bunga dengan secangkir teh di tangannya.

Wanita itu tersenyum manis ke arah Alora dan mengundang nya masuk.

Alora dengan ragu mengambil duduk dihadapan wanita itu.

"Aku belum memperkenalkan diriku secara resmi, perkenalkan aku Narcissa Malfoy, Ibu dari Draco Malfoy salam kenal." Kata Narcissa.

Alora tersenyum canggung, "Ah saya Alora Granger, salam kenal juga Mrs. Malfoy."

"Narcissa saja." Ujar Narcissa ramah, "Draco banyak bercerita tentang mu."

Alora menaikan satu alisnya tak percaya, Narcissa tertawa melihat responnya.

"Anda tau?"

"Tentu saja, Miss Granger." Pandangannya jatuh kepada kalung liontin Alora, "Itu pemberian Draco, bukan?"

Wajah Alora memerah, ia memegangi liontin nya lalu mengangguk pelan.

Narcissa tersenyum kecut, awalnya ia berpikir Draco membeli kalung itu untuk nya tapi ternyata ada perempuan lain yang menarik perhatian putra tunggalnya.

"Awalnya aku heran ketika Draco memintaku untuk menemaninya ke toko perhiasan, ia menghabiskan waktu berjam-jam mencari kalung itu." Kata Narcissa.

"Kalung itu sangat pas untuk mu."

Alora tersenyum kikuk dan menggumamkan kalimat terimakasih.

Narcissa dengan anggun menuangkan teh ke cangkir milik Alora, wanita itu mulai bercerita tentang jenis-jenis bunga yang ada di tamannya sekedar untuk berbasa-basi, ia juga menceritakan kejadian-kejadian konyol Draco ketika laki-laki itu masih kecil dan banyak lagi.

Sampai akhirnya Narcissa sampai kepada inti pembahasan.

"Sebelum aku menikahi ayah Draco yang seorang Malfoy aku dulunya adalah seorang anak bungsu dari keluarga Black. Aku memiliki dua kakak perempuan, Bellatrix Black dan.... Andromeda Black."

"Aku dulunya sama seperti mu Miss Granger, aku bersekolah di Hogwarts bersama kakak-kakakku, kami bermain, belajar, melatih sihir kami, sesekali bertarung, aku merasa menjadi gadis paling beruntung karena dikelilingi orang-orang yang sangat sayang padaku."

"Aku juga sangat menyanyangi mereka lebih dari apapun, tapi kakakku Andy, ia jatuh cinta pada seorang muggle, peraturan dari keluargaku tentu saja menantang kisah cinta itu. Ayahku menyuruh Andy untuk memilih antara keluarganya atau laki-laki itu, dan aku tak menyangka Andy memilih laki-laki itu."

"Aku merasa dikhianati, aku tak percaya ia lebih memilih kekasihnya dibandingkan aku dan Bella, tapi ayahku tetap bersikeras, ia mengeluarkan Andy dari keluarga Black dan melarang aku dan Bella untuk menemuinya, pada awal-awal aku sering menemui Andy secara diam-diam dan membujuknya untuk kembali ke keluarga Black, tapi dia menolak dan bersikukuh pada pendiriannya, pada akhirnya aku berhenti menemui Andy hingga sekarang."

THE LUCKY MUDBLOOD  {TAHAP REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang