Dengan perasaan dongkol Alora mulai menata buku yang berserakan dimeja perpustakaan dan dengan mantra penerbang objek, ia mengembalikan buku-buku tersebut ke tempat nya masing-masing.
Mulutnya tak berhenti menggerutu pelan dan memaki-maki Pansy dengan kata-kata mutiaranya.
Perpustakaan tidak terlalu ramai karena sudah hampir mendekati jam tidur, hanya masih ada beberapa murid yang seperti nya masih mengerjakan tugas mereka dan salah satunya ada Lavender Brown, Padma dan parvati patil.
Alora mendekati ketiganya atau lebih tepatnya dia tertarik begitu melihat sebuah buku bersampul biru dan dipenuhi dengan bintang-bintang, tulisan judulnya yang berwarna silver membentuk kalimat Rasi Bintang, seperti nya itu buku muggle, Alora pernah melihatnya disalah satu perpustakaan di kotanya.
"Buku ini terlihat familiar." Gumam Alora sambil mengangkat buku tersebut, ketiga gadis itu langsung memberikan nya tatapan bingung.
Lavender melihat jubah berwarna hijau yang menempel di tubuh gadis berambut coklat ini, "Slytherin? Alora Granger?"
Alora mengangguk pelan dan mengembalikan buku tersebut keatas meja.
"Aku seperti pernah melihat nya, apa buku itu milik salah satu dari kalian?"
"Itu milik saudarimu, aku meminjamnya untuk membantu Lavender menyelesaikan tugas Astronomi nya." Ujar Padma, "Omong-omong rasi bintang sangat identik dengan ramalan, bukan?"
"Maksudmu seperti zodiak? Aku rasa begitu, apa kau percaya ramalan?"
Padma mengangguk, "Setelah ramalan Professor Trelawney terjadi kepada Lavender dan Parvati aku langsung mempercayai nya."
Alora mengerutkan keningnya, ramalan Professor Trelawney? Seketika ia langsung mengingat ramalan buruk akan dirinya.
"Apa yang terjadi pada Lavender dan Parvati?" Mungkin dia terdengar lancang karena mereka baru saja bertemu tapi dia sudah menanyai hal pribadi seperti itu tapi ketiganya tampak tak keberatan.
Lavender menarik napas gusar dan wajahnya berubah menjadi sedih, "Jika mengingat itu membuatku sedih, di tahun ketiga ku Professor Trelawney meramal akan datangnya hari terburuk ku pada tanggal dan dihari tersebut aku mendapat kabar kelinci kesayangan ku mati, hiks."
Parvati mengusap pundak Lavender bermaksud menenangkan nya, gadis itu juga membuka suara.
"Di tahun ketiga ku juga Professor Trelawney memberitahu ku untuk berhati-hati dengan laki-laki berambut merah dan benar saja, ketika yule ball Ronald Weasley mengacaukannya, dia mengajakku pergi ke yule ball bersama dan tidak mengajakku berdansa! Aku masih sangat kesal ketika mengingat kejadian itu, what a jerk!"
"Hei jangan mengatainya seperti itu," Lavender tiba-tiba membela Ron, entah atas tujuan apa ia membela laki-laki tersebut ketimbang sahabat nya.
"Kenapa? Apa kau menyukai pria seperti itu? Bla bla bla."
Alora meninggalkan ketiganya ketika perdebatan antara Lavender dan Parvati semakin memanas, Alora sempat mengambil buku rasi bintang milik Hermione karena dia melihat Lavender sudah tak membutuhkan lagi dan dia buru-buru pergi ke menara Astronomi.
"Hendak kemana?"
Oh tidak! Rutuk Alora dalam hati, dia berbalik dan mendapati Pansy yang berkacak pinggang.
"Tugasmu sudah selesai?" Tanyanya.
"Sudah."
"Bagus, kembali keasramamu atau aku akan memberikan hukuman tambahan."
"Tapi Pansy!"
"Satu!"
"Ck!" Alora kalah, dia memilih menurut saja karena Pansy tak pernah bermain-main dengan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUCKY MUDBLOOD {TAHAP REVISI}
FanfictionMereka yang disebut keluarga berdarah murni mempertahankan kemurnian mereka dengan tidak menjalin hubungan apapun dengan penyihir selain pureblood. Lalu bagaimana jika salah satu dari mereka tidak sengaja jatuh cinta kepada muggle-born? baca:cinta t...