TAHUN KE LIMA
Derap langkah terdengar memenuhi lorong Hogwarts, kedua manik coklat itu memerah karena menahan tangis, kelopak mata nya mengembung dan tak lupa lingkaran hitam mengelilingi mata indahnya.
Jubah hijau Slytherin yang ia kenakan terombang-ambing terkena angin yang melawan arah jalannya, rambutnya yang sengaja diurai sehingga menutupi wajah nya yang sekarang tampak benar-benar menyedihkan, ia menggenggam erat tas yang ia bawa, tak sengaja beberapa kali ia menabrak murid tahun pertama yang tengah berkerumun.
"Miss Granger!" Suara tua milik Professor McGonagall menghentikan langkah Alora Granger, ia tersenyum terlebih dahulu dan membalikan badannya melihat wanita paruh baya itu yang tampak kaget akan penampilan nya.
"Demi merlin, apa kau baik-baik saja?" Professor McGonagall langsung mendekat dan meletakkan telapak tangannya diwajah Alora, menyingkirkan helaian rambut yang menutupi matanya. "Apa yang terjadi? Kau tampak kacau?"
Alora menggeleng pelan dan menyentuh punggung tangan Professor McGonagall dengan halus untuk memenangkan wanita itu, "Aku hanya panik karena terlambat menuju kelas Professor Slughorn."
Professor McGonagall mendecak, "Kau tak perlu berlebihan seperti itu, kau tak akan dikeluarkan dari Hogwarts hanya karena terlambat."
Alora mengangguk pelan, Professor McGonagall menepuk pundak gadis itu lalu menghela napas gusar.
"Aku tak tau apa yang sedang kau alami sekarang tapi apapun yang terjadi kau bisa memberitahu ku jika kau butuh bantuan." Professor McGonagall selalu peduli padanya.
"Terimakasih telah peduli Professor McGonagall, tapi aku baik-baik saja jadi jangan khawatir."
Tidak, gadis itu tidak baik-baik saja setelah kejadian ketika mereka baru saja sampai di Hogwarts untuk menjalankan tahun kelima untuk Alora dan tahun keenam untuk Draco.
Flashback
Alora, Ginny, Ron, dan Hermione begitu kaget melihat Harry yang datang dengan hidung berdarah dengan Luna yang ada disamping nya.
"Kenapa dia selalu berdarah?" Gumam Ginny khawatir, begitu Harry duduk langsung saja gadis itu mengeluarkan sapu tangan nya dan mengelap darah yang keluar dari hidung Harry.
"Apa yang terjadi, Harry?" Hermione menatap tajam Harry agar laki-laki itu tak menyembunyikan apapun.
Harry menjawab nya dengan tatapan mencari seseorang dimeja Slytherin namun nihil, satu nama langsung muncul dikepala Alora, Draco, ya, kalau bukan Draco siapa lagi musuh bebuyutan laki-laki ini.
Harusnya Alora tau sejak Draco yang menyuruh Pansy dan Blaise agar turun duluan dari kereta, tadi Alora duduk dengan Astoria dan Daphne tapi masih bisa memperhatikan Draco dari kejauhan, laki-laki itu tampak memakai setelan hitam dengan wajahnya yang nampak suram, ia terus mengumpat tentang sesuatu tapi sayangnya Alora tak bisa mendengar nya.
Alora memilih untuk masuk kedalam asramanya ketika jam hampir menunjukkan waktu tengah malam agar menghindari teman-teman Slytherin, alasan lain tadi Alora ikut menemani Harry menuju hospital wings.
Setelah menuruni tangga menuju bawah tanah dan berbelok diujung lorong, gadis itu mendapati laki-laki yang masih berbalut pakaian hitam tengah berdiri sembari melipat lengannya dan menempel ditembok lorong, matanya tertutup seolah ketiduran karena menunggu seseorang.
Draco tampak benar-benar kacau tapi Alora tak ada waktu untuk itu, seharusnya dari awal ia menetapkan akan berada di pihak mana karena Harry dan Draco jelas berada dikubu yang berbeda. Lantas Alora berjalan begitu saja melewati Draco.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUCKY MUDBLOOD {TAHAP REVISI}
FanfictionMereka yang disebut keluarga berdarah murni mempertahankan kemurnian mereka dengan tidak menjalin hubungan apapun dengan penyihir selain pureblood. Lalu bagaimana jika salah satu dari mereka tidak sengaja jatuh cinta kepada muggle-born? baca:cinta t...