CHAPTER 22

1.4K 195 5
                                    


Alora berjalan mencari tempat duduk lain hingga ke ujung meja, tak ada satupun orang yang tampak menerima nya untuk duduk disamping mereka, hingga akhirnya gadis berambut coklat menyapanya.

"Alora Granger?"

Alora menoleh dan menghentikan langkah nya, seorang gadis cantik seusianya dengan kedua rambut yang dikepang dan wajah pucat nya tengah memandangnya dengan berbinar.

"Ya?" Tanya Alora ragu.

"Itu benar-benar kau, jika kau tak keberatan mau duduk disamping ku?"

Disamping kiri gadis itu ada cowok berambut ikal dan di hadapan cowok itu ada gadis berambut pirang seperti Luna namun lebih tertata dan rambut milik gadis itu lebih pendek dari rambut Luna.

Alora mengangguk saja karena sudah tak ada tempat lain, "Terimakasih." Kata Alora setelah duduk.

"Tak usah sungkan, perkenalkan aku Astoria Greenggras, aku berada satu tahun dibawah mu. " Kata gadis berambut coklat yang ternyata bernama Astoria.

"Alora." Alora balas tersenyum ramah.

"Disamping ku ada Theo dan itu Kakakku, Daphne." Astoria menunjukkan gadis berambut pirang tersebut.

Alora tersenyum kikuk.

"Jadi kau keturunan muggle born? " Astoria bertanya dengan semangat.

"Begitulah." Jawab Alora secukupnya.

"Bisakah kau ceritakan padaku bagaimana dunia muggle itu?" Tentu saja yang ditanya menatap keheranan, baru kali ini ada purblood yang terlihat tertarik dengan dunia tanpa sihir.

"Well-"

"Kau bisa bertukar tempat, Astoria? Aku juga ingin mendengar nya." Tak disangka-sangka kalimat itu keluar dari cowok tampat berambut ikal tersebut, Alora langsung menyukai nya begitu melihat cowok itu.

"Kenapa kau tertarik?" Celutuk Daphne.

"Ya, siapa tau menarik. " Jawab Theo enteng, Alora menahan senyumnya ketika mendengar Theo berkata seperti itu dengan ekspresi wajah yang lucu.

"Tentu." Astoria kemudian bertukar tempat dengan Alora, jadinya Alora berada ditengah-tengah Theo dan Astoria.

Setelah bertukar tempat Astoria dan Theo memandang gadis itu dengan mata yang melebar.

"Eee." Alora menjadi gugup dan tidak nyaman, tatapan Theo membuat jantung gadis itu seakan tengah berpesta.

"Hentikan kalian membuat nya tidak nyaman!" Untunglah Daphne mengerti dan segera memperingati adik dan temannya itu, ternyata Daphne tidak sejahat tampangnya yang sedikit jutek dan menakutkan dengan kepala yang terangkat keatas.

"Terimakasih." Kata Alora pelan yang dijawab anggukan kecil dari Daphne.

Alora tampak berpikir sebentar, "Jadi kalau di dunia ku orang-orang terbang menggunakan pesawat, tidak menggunakan sapu." Alora memulai dari sesuatu yang menurut nya menakjubkan.

"Seperti apa bentuk pesawat?" Tanya Astoria.

"Pesawat itu seperti burung besi yang sangat besar dan di dalam nya ada puluhan kursi untuk duduk serta seorang pilot errr- pilot itu yang mengendarai pesawat, kita bisa terbang ke negara manapun dengan pesawat."

"Apa itu lebih hebat dari firebolt?" Tanya Theo yang terlihat juga tertarik.

"Aku rasa ada benda lain yang lebih hebat dari firebolt yaitu roket, jika pesawat bisa digunakan keliling dunia maka roket bisa digunakan keliling angkasa, contohnya ke bulan."

THE LUCKY MUDBLOOD  {TAHAP REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang