Draco kembali ke asramanya, ia lantas menjatuhkan badannya di atas sofa ruang rekreasi Slytherin.Crabbe dan Goyle menyusul duduk di sofa lain.
Draco masih sangat kesal dengan Harry dan Professor Moddy yang seenaknya mempermalukan dirinya.
Tapi ketika ingatannya beralih kepada gadis berambut coklat yang mencium nya, pipinya memerah dan bibirnya mengulas senyum.
Namun senyuman itu menghilang begitu terdengar langkah kaki, ia melirik sekilas ke arah Blaise dan Pansy yang baru memasuki ruangan.
Pansy lantas menarik tangan Draco "Drake, ayo! Kita harus berjaga." Ujarnya.
Draco menepis tangan Pansy, "Aku lelah, Pans!" Keluh Draco.
"Sepertinya Alora belum masuk kedalam kamarnya." Kata Blaise tiba-tiba.
Pansy lantas duduk disamping Draco.
"Kau tidak ada hubungan sama sekali dengan si Granger itu, kan?" Tanya Pansy.
Draco mengangkat alisnya tinggi-tinggi "Pertanyaan macam apa itu?"
"Tapi kau memang terlihat berbeda ketika bersama si mudblood itu!" Tambah Goyle.
Draco melirik tajam, "Dia punya nama!"
"Lihat?" Ujar Pansy, "Kau- kau bersikap aneh! Dimulai kau menyuruh ku untuk berbuat baik padanya dan sekarang kau membelanya ketimbang membela sahabatmu sendiri!" Pansy benar-benar muak.
Blaise memilih diam saja, dia tau Pansy cemburu dengan Alora.
Draco bangkit, "Kita bicarakan sambil berjaga." Draco lantas melangkah pergi, dengan cepat Pansy menyusul.
Pintu ruang rekreasi terbuka, menampilkan wajah menyebalkan Theo yang terpampang jelas.
"Bagaimana setelah di cium peremuan pertama kali?" Goda Theo.
Draco hampir saja tersenyum namun dia langsung mendorong tubuh Theo kesamping, "Menjauhlah!"
Pansy yang berada di belakang Draco membuka matanya lebar-lebar.
"Apa maksudnya?"
"Ck!" Draco dengan cepat melarikan diri sebelum mendengar kembali jeritan Pansy.
Draco tanpa sengaja menabrak Alora yang tengah berjalan hendak memasuki common room.
"Ugh!" Alora yang terjatuh memijit pelan bahu kanannya yang tertabrak Draco.
Draco dengan cepat bangkit dan membantu gadis itu untuk berdiri.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Draco sembari mengulurkan tangan karena reflek.
Alora juga reflek menggapai tangan tersebut, mereka melakukan hal tersebut layaknya hal biasa yang teman baik lakukan.
"Masih sakit?" Tanya Draco murni khawatir.
Alora menggeleng pelan, "Tidak."
Mereka berdiam cukup lama, Alora sibuk memijit lengannya yang ia bilang tidak sakit sedangkan Draco hanya memperhatikan gadis itu.
Alora mendongakan kepalanya, melihat Draco yang menatapnya seperti itu membuat gadis itu meleleh seketika.
"Ada apa, Malfoy?" Tanyanya.
"Apa kau tak berniat meminta maaf padaku?" Draco mengubah ekspresi wajahnya menjadi kesal.
"Bukankah kau yang menabrak ku?" Alora masih tak paham.
Draco berdecak kesal, lalu tangan kanannya terangkat memegang pipi bagian kanan.
Kedua pipi Alora langsung memanas mengingat kejadian tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUCKY MUDBLOOD {TAHAP REVISI}
FanfictionMereka yang disebut keluarga berdarah murni mempertahankan kemurnian mereka dengan tidak menjalin hubungan apapun dengan penyihir selain pureblood. Lalu bagaimana jika salah satu dari mereka tidak sengaja jatuh cinta kepada muggle-born? baca:cinta t...