Alora's Pov
Chooo chooo!
Kereta perlahan mulai bergerak meninggalkan stasiun menuju Hogwarts, aku selalu senang setiap kembali ke sekolah sihir itu dan kembali berkumpul dengan teman-teman yang lain.
Tapi kali ini berbeda, tak ada Hermione, Ron ataupun Harry di kereta ini, dan.. Tidak ada Draco. Entah Draco akan kembali ke Hogwarts atau tidak, tapi setelah berita tentang dia yang membunuh Dumbledore menyebar aku tak yakin dia berani memunculkan batang hidungnya di Hogwarts.
"Tahun ini benar-benar terasa berbeda." Celutuk Ginny.
"Ya." Mataku tak lepas dari pemandangan dari jendela, tampak sebentar lagi akan turun hujan, seperti nya semesta mengerti perasaan ku sekarang.
***
Ginny membangun kan ku begitu kereta sampai, aku segera mengambil barang-barang dan bergegas turun dari kereta.
Sesampainya nya di Hogwarts suasana nya terasa sangat berbeda, aku segera bergabung dengan siswa-siswi di meja Slytherin, dan satu hal yang ku tau.
Tidak ada Draco.
Aku sudah menebak hal tersebut, dia tak akan berani memunculkan dirinya di Hogwarts setelah apa yang dia perbuat terhadap kepala sekolah terdahulu, dan sekarang posisi tersebut di ambil oleh Professor Snape, oh Merlin, aku rasa tahun ini benar-benar kelam, mengapa tidak Professor McGonagall saja yang menjadi kepala sekolah?.
Tak ada senyuman yang terpatri di wajah Snape, wajahnya datar dan matanya yang menatap tak suka kepada murid-muridnya.
Professor Snape layaknya seorang kepala sekolah memberikan beberapa kata sambutan kepada murid-murid di tahun pertama dan sedikit pengumuman.
"Aku rindu dengan suara Professor Dumbledore." Gumamku.
"Begitu juga denganku." Celutuk Theo, aku langsung menoleh kearahnya dan dia memberikan ku senyuman.
"Sejak kapan kau disitu?"
Dia mengacak rambut ku, "Makanya jangan melamun." Tangannya kembali dilipat di atas meja dan matanya kembali terarah ke Professor Snape, dia bertingkah seolah tak melakukan apa-apa.
Aku berdeham canggung dan perlahan memperbaiki rambutku yang diacak nya, aku bersyukur Draco tak ada disini, aku tak ingin dia berpikir yang tidak-tidak.
Acara jamuan pun dimulai setelah Professor Snape menyelesaikan pidatonya, yang jelas Hogwarts sekarang dikuasi oleh pelahap maut dengan diangkatnya Professor Snape sebagai kepala sekolah dan Carrows menjadi Professor di Hogwarts.
Setelah selesai jamuan aku menghabiskan waktu di ruang rekreasi Gryffindor, sampai waktu menunjukkan pukul sepuluh malam baru aku memutuskan untuk kembali ke asrama ular itu, kenapa aku tidak diletakkan di Gryffindor saja, sampai sekarang aku belum menemukan alasan kenapa aku berada di Slytherin.
"Berhenti." Suara bariton itu berhasil membuat bulu kuduk ku berdiri.
Aku berbalik perlahan, oh tidak! Amycus Carrows, sekarang tubuhku benar-benar dingin.
"Kenapa kau berkeliaran, hah?!" Bentaknya seraya mengikis jarak diantara kami.
"Aku... Aku habis dari perpustakaan menyelesaikan tugas."
Dia memamerkan smirk jahatnya, "Sekolah saja belum dimulai, kau pikir aku bodoh! Berani membohongi Professor mu!" Dia berteriak tepat didepan wajahku, liurnya sampai muncrat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUCKY MUDBLOOD {TAHAP REVISI}
FanfictionMereka yang disebut keluarga berdarah murni mempertahankan kemurnian mereka dengan tidak menjalin hubungan apapun dengan penyihir selain pureblood. Lalu bagaimana jika salah satu dari mereka tidak sengaja jatuh cinta kepada muggle-born? baca:cinta t...