Pada malam harinya, Alora mengunjungi ruang rekreasi Gryffindor, dia melihat golden trio duduk diatas sofa didepan perapian.
"Kita harus memberitahu Dumbledore." Terdengar Hermione berkata dengan nada cemas sekaligus marah.
Alora mengeryitkan dahinya, ada sesuatu yang tidak ia ketahui. "Memberitahu Dumbledore apa?" Alora duduk di samping Hermione dan menatap ketiga nya.
Hermione melirik punggung tangan Harry yang tampak terkelupas dan merah.
Langsung saja Alora menatap khawatir Harry, "Harry." Lirih Alora, matanya melotot ngeri. "Apa yang terjadi?"
"Umbridge menghukumnya, dia mengatakan hanya akan mengajar teori saja karena menurut nya siswa sudah aman dan Harry menentang." Kata Ron.
"Lalu apa gunanya belajar teori jika tidak diterapkan kedalam praktik?"
"Aku juga memikirkan hal yang sama," Hermione sama kesalnya dengan Alora, "Maka sebab itu kita harus memberitahu Professor Dumbledore."
"Itu hanya akan memperpanjang masalah, Hermione." Harry bangkit lalu meninggalkan ketiganya.
"Itu kekerasan, harusnya dilaporkan." Hermione masih bersikeras tapi Harry sudah lebih dulu pergi meninggalkan ruangan.
***
Tahun ini benar-benar terasa sangat sial dengan Umbridge yang mulai mengobrak ulang Hogwarts, semua guru diwawancari, berbagai peraturan baru yang tidak masuk akal dibuat, katanya untuk mendisiplinkan murid Hogwarts nyatanya tidak, itu hanya membuat para murid rasanya ingin cepat-cepat mengakhiri tahun ini.
Tak sampai situ juga, Umbridge memecat Professor Trelawney karena memberitahu nya akan hal buruk yang akan terjadi padanya, bersyukurlah karena Professor Dumbledore datang dan menyelamatkan Professor Trelawney dari pengusiran.
Karena semakin lama Umbridge semakin menggila, Golden trio memutuskan untuk mengadakan pertemuan disebuah gubuk kecil.
"Menurut mu apa yang akan Harry perbuat?" Tanya Alora sembari berjalan bersama ditengah salju bersama Ginny.
"Sesuatu yang menakjubkan pastinya." Jawab Ginny tersenyum.
"Kau terdengar seperti ibu yang bangga akan anaknya."
"Well for your Information i always proud of him."
"I know."
"Dan aku juga tau satu hal lain, Harry sedang menyukai seseorang."
"Maksudmu Cho Chang, seeker Ravenclaw?" Ginny mendelik tak suka.
Alora mengangguk.
"Bukankah dia lebih tua setahun dari Harry?"
"Lalu?"
"Aku rasa Harry tidak akan suka wanita tua."
Tawa Alora pecah begitu saja, "Ya, ampun, Ginny, kau lucu sekali jika cemburu, aku sudah lama tak melihat ekspresi itu."
Keduanya masuk kedalam sebuah gubuk tersebut, didalam nya sudah berkumpul beberapa orang dan sudah ada golden trio juga.
Ginny dan Alora mengambil tempat duduk disamping Luna.
"Ada wanita tua dibelakang." Bisikan Alora pelan.
Ginny berbalik dan matanya bertemu dengan milik Cho dan langsung membuang muka begitu saja.
"Aku tak menyangka kau bisa mengejek orang juga." Ginny terkikik pelan.
"Oh tentu saja aku bisa."
Tepat setelah kematian Cedric Diggory, Alora tak sengaja bertemu Cho di Koridor sendirian, tak biasanya Cho terpisah dari teman-temannya, dirinya berniat untuk mengungkapkan perasaan dukanya juga terhadap kematian Cedric tapi Cho malah membalasnya dengan bola mata yang terputar dan pergi begitu saja, hingga sekarang gadis itu benar-benar mengutuk dirinya sendiri karena mengasihani gadis seperti Cho.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUCKY MUDBLOOD {TAHAP REVISI}
FanfictionMereka yang disebut keluarga berdarah murni mempertahankan kemurnian mereka dengan tidak menjalin hubungan apapun dengan penyihir selain pureblood. Lalu bagaimana jika salah satu dari mereka tidak sengaja jatuh cinta kepada muggle-born? baca:cinta t...