CHAPTER 43

865 117 9
                                    

Ginny melirik kesana-kemari dengan gusar, ia sedang menunggu seseorang.

"Ehem." Suara laki-laki itu membuat Ginny bernapas lega.

"Malfoy." Ucap Ginny.

"Ada apa?" Tanya Draco tanpa basa-basi.

"Luna disandera di rumahmu kau tau itu?"

Draco mengangkat satu alisnya.

"Jadi kau tak tau."

Draco menggeleng, dirinya cukup kaget mendengar hal tersebut.

"Jangan bilang kau juga tidak tau." Ginny dengan sengaja menggantungkan kalimatnya.

"Apa?"

"Alora."

Mendengar nama Alora, Draco yang tadinya acuh tak acuh sekarang memusatkan seluruh perhatian nya.

Ginny tertawa miris, "Ternyata kau juga tidak tau." Katanya.

"Alora kenapa Weasley?!" Tanpa Draco sadari ia meninggikan intonasi nya.

"Alora diculik oleh pelahap maut ketika hendak menjemput Luna."

"Sialan, kenapa pria tua itu tak melindungi nya???" Protesnya tak terima.

"Gunakan saja logika mu bodoh, Pelahap maut itu banyak sedangkan mereka hanya berdua, Mr. Lovegood terkena mantra petrificus totalus bagaimana bisa melindungi Alora." Ginny ikut terbawa emosi.

Draco mulai gusar, tangannya bergerak-gerak tidak jelas, otak nya berpikir dengan keras.

"Akan lebih baik jika Alora diculik ke mansion mu tapi seperti nya tidak."

Draco mengernyit kan dahinya, "Apa maksud mu?"

"Kau tau lah."

"Shit! "

"Aku minta tolong kepadamu Malfoy, selamat kan kedua temanku, aku tau kau tak seperti mereka." Kata Ginny.

"Oh ya? Dari mana kau tau?"

"Alora tak pernah salah mempercayai orang dan dia mempercayai mu."

Kedua nya saling melempar tatapan.

"Aku akan mengecek mansion." Kata Draco sambil membalikkan badan.

Ginny mengangguk dan menggumamkan terimakasih kepada laki-laki itu.

Draco ber-apparate menuju mansion nya.

Bangunan itu sangat mewah dan juga gelap, mansion Malfoy benar-benar sepi hanya terdengar suara jam yang berdenting.

Draco berjalan menuju ruang bawah tanah dengan penuh waspada, sesekali ia menoleh kebelakang untuk mengecek apakah ada yang mengikuti nya atau tidak.

Sesampainya di sana ia membuka kunci gembok penjara dengan sangat pelan.

"Lovegood?" Suara menggema di seluruh ruangan, ia mengeluarkan cahaya lampu dari ujung tongkat nya.

"Malfoy?" Terdengar suara balasan, Luna perlahan mulai berjalan menuju cahaya dengan keadaan nya yang berantakan.

Napas Draco tercekat, gadis itu benar-benar terlihat menderita dengan keadaan bajunya yang robek sana-sini, rambut nya yang berantakan, ujung bibirnya yang sobek dan beberapa luka lainnya.

Draco masih memiliki rasa kemanusiaan, apa lagi dihadapannya seorang perempuan, ia memanggil salah satu peri rumahnya dan menyuruh nya untuk mengobati Luna, ia juga membawakan selimut tebal untuk gadis itu dan beberapa potong roti dan botol air.

Draco menyihir ruangan itu agar menjadi hangat, ia berlutut dihadapan Luna yang tengah menikmati rotinya.

"Apakah mereka memberi mu makan?" Tanya Draco pelan.

Luna mengangguk, "Tapi tak seenak ini, roti yang diberikan biasanya sedikit keras."

"Mulai sekarang jika mereka memberi mu makan jangan terima saja tapi jangan dimakan, nanti Mindy akan memberimu roti yang lebih bagus."

Luna mengangguk, mulutnya penuh dengan roti.

Draco menghela napas pelan, "Kenapa mereka menculik mu?"

"Entahlah, mungkin karena ayahku yang terlalu koar-koar mereka juga menanyakan dimana Harry Potter tapi aku tidak tau dan mereka marah dan meng crucio aku." Kata Luna dengan enteng nya, seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

"Aku minta maaf karena tidak bisa mengeluarkan mu dari sini."

Luna mengangguk mengerti dan tersenyum penuh pengertian, "Tidak apa, aku tau kau tak ingin mereka mencurigaimu."

"Alora juga diculik, aku pikir dia berada disini juga."

Luna kaget mendengar nya.

"Kasihan sekali, bagaimana dengan ayahku?"

"Ayahmu baik-baik saja, sekarang dia pasti sedang memikirkan cara untuk mengeluarkan mu dari sini, jadi tunggu saja."

"Iya."

Dengan begitu Draco berjalan keluar dan kembali mengunci penjara itu dengan perasaan tak tega, tapi dia harus melakukan itu.

Sekarang dia harus fokus dengan Alora, berarti Alora memang diculik bukan atas nama Pelahap maut tapi atas nama pribadi dan untuk kepentingan pribadi juga, membayangkan seseorang menyentuh gadisnya saja sudah membuat pikiran laki-laki itu menggelap.

"Arghh!" Draco berteriak dan memukul tembok di samping nya, napasnya memburu, lagi-lagi ia gagal melindungi Alora dan itu salahnya.

"Kau ceroboh, Draco."

Snape tiba-tiba saja muncul dibelakang Draco.

"Seseorang menculiknya, dan itu tak ada hubungan nya dengan tugas yang diberikan The Dark Lord." Kata Draco tanpa melihat Snape, ia menempelkan dahinya ditembok dengan mata terpejam

"Lalu apa rencana mu?" Tanya Snape menatap Draco datar.

Laki-laki itu mengepalkan tangannya dan mengangguk ke arah Snape.

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


WKWKWK KIRA KIRA APA YAA RENCANA DRACO?? APAKAH DIA LANGSUNG DATANG BUAT MENYELAMATKAN ALORA?? TAPI KAN KALO GITU BAKAL KETAUN YAKK WKWKWK.

THE LUCKY MUDBLOOD  {TAHAP REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang