"Hallo! "
Alora mengangkat wajahnya, seketika jantungnya seperti berhenti berdetak ketika melihat benda putih melayang di tengah kegelapan, awalnya ia mengira itu Malfoy ternyata seorang gadis Ravenclaw bernama Luna Lovegood.
Luna mendekati Alora yang membeku di tempat.
"Apakah kau juga tidur
berjalan?" Tanya Luna dengan senyuman manisnya.Alora menggeleng, dia masih bingung apa yang dilakukan gadis ini pada jam segini.
Alora menundukkan pandangannya, gadis itu berjalan tanpa alas kaki.
"Kenapa kau tidak memakai
alas kaki?" Tanya Alora heran.Luna menatap kakinya dan menggerakkan jari-jari kakinya lalu terkekeh.
"Sepatuku hilang kemarin sore, sepertinya nargles yang menyembunyikannya." Ucap Gadis itu dengan tatapannya.
Alora hanya tersenyum sekilas, mencoba mengerti.
Alora berjalan beriringan bersama Luna yang sedari tadi mengoceh tentang segala hal, dan Alora berusaha untuk tertarik akan segala topik yang Luna bawakan.
"Hermione Granger itu Kakak kandung mu bukan?" Tanya Luna.
Alora mengangguk, pikirannya masih sedikit kacau.
"Kau beruntung memiliki seorang saudara perempuan, Alora Granger- "
"Alora. Panggil saja, Alora. " Ujar Alora memotong kalimat Luna.
Luna tampak mengangguk mengerti, "Aku harap aku juga bisa memiliki saudara yang bisa aku ajak bermain, jadi aku tak perlu sendirian lagi." Luna mengatakan itu tanpa beban.
Alora sedikit tak paham, "Kau tak memiliki saudara?"
"Ibuku meninggal saat aku berusia sembilan tahun."
Alora menggigit bibirnya, menyesali pertanyaan nya, dia sangat bodoh! Namun tampaknya Luna sama sekali tak apa.
"Maafkan aku, Luna." Ujar Alora dengan rasa bersalah nya.
Luna langsung menggenggam tangan Alora, "Oh, tak apa. Aku justru senang ketika orang mengajak ku bicara tentang Mom, dia penyihir yang sangat hebat! Mom suka melakukan percobaan-percobaan yang sangat keren, tapi suatu hari percobaannya gagal."
Alora justru semakin tak enak hati.
Mereka berdua kembali berjalan di tengah kegelapan.
Luna berkali-kali mencuri pandangan kearah Alora yang tampak berjalan lesu.
"Ada apa, Alora?" Tanya Luna lembut.
"Tidak ada, Luna." Jawab Alora hampa.
"Baiklah, aku tak akan memaksamu untuk bercerita jika kau tak mau." Alora bersyukur Luna tak mendesaknya.
Mereka berpisah di ujung lorong, Alora kembali ke asrama seperti yang ia rencanakan, Luna? Entahlah, gadis itu terus berjalan sembari melompat-lompat tanpa tujuan.
Alora sampai di asramanya, dan begitu ia masuk tanpa basa-basi gadis itu langsung membaringkan dirinya di sofa, dia tidak sanggup kalau harus naik ke kamarnya.
"Argh! Aku rasa aku akan tidur di sini saja!" Ucapnya pada dirinya sendiri.
Alora membenarkan posisinya, matanya menatap atap ruangan ini. Sunyi, hanya terdengar suara api yang terbakar di perapian, satu-satunya yang membuat gadis itu hangat.
Alora tak sengaja kembali mengingat Ginny yang tertidur di common room dengan Harry.
"Aaaaaa! Apa yang sedang di lakukan Harry kepada Ginny!" Rengek Alora, dia menggulingkan badannya ke samping dan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUCKY MUDBLOOD {TAHAP REVISI}
FanfictionMereka yang disebut keluarga berdarah murni mempertahankan kemurnian mereka dengan tidak menjalin hubungan apapun dengan penyihir selain pureblood. Lalu bagaimana jika salah satu dari mereka tidak sengaja jatuh cinta kepada muggle-born? baca:cinta t...