Draco sedang bersantai di common room bersama Blaise dan Pansy, Draco duduk di single sofa seperti biasa.
"Kau menyukai Alora, mate?"
Pertanyaan Blaise berhasil membuat Draco terdiam, kedua sahabatnya langsung bisa menyimpulkan jawaban Draco.
"Tidak." Ujar Draco dengan cepat.
"Kau pikir kau bisa membohongi
ku?" Blaise tampak terkekeh dengan senyuman jahilnya.Draco mendecak kesal, tentu saja temannya sudah tau.
Pansy yang tak terima dengan jawaban Draco langsung mengingatkan laki-laki pirang itu, "Yang benar saja, Drake, dia seorang mudblood! Kau tak mungkin menyukainya, lagi pula orang tuamu tak akan setuju." Ujar Pansy.
"Aku sudah bilang aku tak menyukainya!" Bentak Draco, sesaat dia menyesali telah membentak sahabatnya, "Lupakan dia. Kita fokus saja ke Potter, dia terpilih menjadi peserta." Draco mengalihkan pembicaraan.
Pansy langsung menyahut, "Sangat curang! Dia memanfaatkan ke popularitasannya untuk menyuruh siswa yang lebih tua memasukkan namanya."
Namun Blaise merasa jika itu tidak benar, "Menurut ku itu tidak benar! Ku lihat dari awal dia tak sesemangat bocah Weasley itu untuk mengikuti Triwizard tournament, aku rasa memang ada yang menjebak nya." Blaise mengatakan apa yang ada di dalam hatinya.
Draco menarik bibirnya, "Aku tak peduli dengan alasan mengapa dia bisa terpilih, yang terpenting aku akan memanfaatkan situasi ini."
Dalam waktu yang bersamaan, Crabbe dan Goyle lewat, langsung saja Draco membawa keduanya ke suatu tempat.
***
Hermione menatap perapian yang menyala, memberikan gadis itu kehangatan.
Alora merangkul Kakaknya yang sedari tadi khawatir dengan sahabatnya.
Hingga kini Harry belum kunjung datang, ia sedang di interogasi oleh pihak yang berwenang, dan itu Hermione, Alora, Ginny, dan Ron setia menunggu di common room Gryffindor.
"Aku berharap mereka bisa mengundurkan Harry, sehebat apa pun dia, dia tak mungkin menang di perlombaan kali ini." Ucap Ginny, menenangkan semua yang sedang khawatir.
Hermione mengangguk, "Aku rasa mereka cukup waras untuk tidak membiarkan anak di bawah usia mengikuti perlombaan gila itu. "
Ron bangkit dari tempat duduknya, "Apa kalian akan menunggunya hingga pagi? Jika kalian tanya padaku maka aku akan jawab tidak. " Ron mulai berjalan menjauhi ketiga gadis itu.
Hermione juga langsung berdiri, "Jangan bertingkah kekanak-kanakan, Ron, sahabat mu sedang dalam bahaya tapi kau malah iri padanya? " Hermione tampak tak percaya.
"Aku yakin Harry Potter dapat selamat dari bahaya apapun, dia bahkan selamat dari kematian."
"Kenapa kau jadi bertingkah seperti ini?" Ginny tak terima.
Ron melangkah mundur, sedikit kecewa dengan bentakan adiknya, "Well, Ginny, aku yang menjagamu dari kecil dan sekarang kau malah membela Harry hanya karena kau menyukainya? "
Ginny menghela napas berusaha mengatur emosinya, namun belum sempat ia mengatakan sesuatu, Ron sudah lebih dulu pergi meninggalkan mereka bertiga
"Ron!" Hermione dengan cepat menyusul Ron, Ginny dan Alora hanya saling pandang.
Setelah Ron dan Hermione lenyap, Ginny langsung menghambur ke pelukan Alora.
"Alora! Aku sangat khawatir dengan Harry!" Dan Alora juga dengan sigap memeluk gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LUCKY MUDBLOOD {TAHAP REVISI}
FanfictionMereka yang disebut keluarga berdarah murni mempertahankan kemurnian mereka dengan tidak menjalin hubungan apapun dengan penyihir selain pureblood. Lalu bagaimana jika salah satu dari mereka tidak sengaja jatuh cinta kepada muggle-born? baca:cinta t...