Semuanya sudah siap!
July, memanasi motor matic bututnya, perempuan itu sudah siap untuk kepasar membawa tetangganya. Dengan kulot hitam dan baju kaos hitam juga, namun, sudah berubah warna. Mengambil tas selempang nya disampirkan dibahu. Mengikat rambutnya lalu ia pakai topi hitam yang bertulisan 'mari cari cuan' dikepalanya.
"July, angkut dulu ini kerupuknya!" Dengan semangat July mengambil kerupuk yang sudah dikemas dalam keresek merah besar, menyimpannya didepan.
"Udah siap semua?" Buk Sarah, tetangga July bertanya. Buk Sarah itu langganan ojek pada July, buk Sarah juga menjadikan July pegawainya. Buk Sarah dipasar berjualan kupat tahu.
"Udah buk, tinggal capcuss!"
"Yaudah" buk Sarah, dengan dua termos ditangannya naik keatas motor, July sudah siap. Perempuan itu terseyum manis pada ibunya yang sedari tadi melihat aktivitas nya "ibu, aku berangkat! Baik baik dirumah, assalamualaikum!"
"Waalaikum salam, hati hati nak" mengangguk, buk sarah pun sama mengucapkan salam, July mulai melakukan motornya "bismilah..."
🌺🌺🌺
Suara bising serta bau campur aduk, seperti lautan manusia yang hilir mudik. Pasar Laok, disinilah July sekarang. Gadis kuat Serta memiliki semangat tinggi itu sedang membantu buk Sarah menurunkan bawaannya dari motornya. Membereskan bahan jualannya itu.
"Kupatnya simpan didepan gerobak dua gantung Jul" July menuruti, perempuan itu menyimpan dua gantung ketupat didepan gerobak.
Pagi pagi gini banyak sekali pengunjung yang mau makan kupat tahu buk Sarah, banyak orang disini membeli kepat tahu buk Sarah untuk sarapan. Apalagi bapak bapak penjual sayuran yang selalu berangkat dini hari kepasar, mereka selalu membeli kupat tahu pada buk Sarah. Bisa disebut mereka sudah berlangganan.
July mulai bekerja, seperti pramusaji. July mengantarkan pesanan itu. Semua sama, orang seperti dirinya yang sedang mencari uang untuk makan. Namun bedanya, Meraka juragan namun dirinya hanya pegawai.
"Boleh minta air teh hagatnya dua gelas neng?" tanya kakek kakek yang sedang makan kupat tahu, July mengangguk "sebentar July ambilkan dulu ya kek?" Kekek kakek itu mengangguk.
July membawa satu gelas teh hangat itu pada kakek tadi yang meminta, "maksih neng!"
"Sama sama kek."
Peluh sudah membanjiri wajahnya, matahari mulai naik lebih tinggi lagi. Dagangan buk Sarah hampir ludes hanya ada beberapa porsi lagi, July duduk dikursi kayu. Mengelap keringatnya menggunakan bajunya sendiri, dia kipasi wajahnya yang panas dengan topi yang dia pakai.
"Nih, makan dulu Jul, pasti laper kamu!" Buk Sarah memberikan satu porsi kupat tahu.
July terseyum senang "wah, maksih buk!" Buk Sarah hanya mengangguk, kembali pada gerobaknya. July bekerja pada buk Sarah hanya diberi bayaran 35 ribu satu hari, dan ditambah diberi satu porsi kupat tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mr. Husband [Selesai]
Random[spin off 'menikah dengan CEO?' cerita sahabatnya Aya!] .... "Will you marry me?" Terdiam kaku dengan mulut menganga, ungkapan tadi membuat dirinya terkejut bukan main. Lelaki didepannya melamarnya? Sang duda melamarnya? "E-egh....." "Saya tidak men...