"udah cocok jadi ibu kamu Jul!" Perempuan yang baru beberapa bulan melahirkan itu tersenyum kearah July, berucap dengan binaran dimatanya."Nikah dong! Bikin anak! Nanti biar anak kita satu angkatan dan bisa jadi teman sekelas!" Aya, perempuan itu memegang tangan July, sedikit menggoyangkannya.
July menggeleng "gak segampang itu Aya! Calon aja belum punya. Denger ya? Semuanya butuh proses! Awal cari calon dulu, terus perkenalan atau bisa disebut pacaran. Minta restu orang tua, baru nikah itu juga kalau direstui. Udah nikah juga gak langsung jadi, haru ehem dulu alias nganu. Harus masuk angin dulu lagi sembilan bulan. Ribet, gak gampang!" July nyerocos panjang lebar, tangannya mengusap rambut syakila. Anak itu anteng berada di pangkuannya.
Keduanya sekarang sedang berada dikediaman Aya. July bermain kerumah Aya karena suruhan Aya, ibu dari baby Agam itu katanya kangen pada July. Karena tidak diperbolehkan keluar rumah oleh sang suami, jadilah ibu dari baby Agam itu meminta July yang kerumahnya.
"Udah sejauh mana kak Reza deketin kamu Jul?" Tanya Aya tiba tiba, perempuan itu penasaran.
July menaikan satu alisnya, keningnya berkerut tidak mengerti, "maksudnya?"
"Itu----
-----sayang baby Agam nangis, pengen nen dia" ucapannya terpotong, tatkala suara bariton milik suaminya terdengar. Andra mendekati Aya dengan bayi digendongnya, bayi itu merengek rengek.
Aya menghela nafasnya, mau cerita dia, di ganggu. Huh! Biasa tidak bisa bebas!
Karena hanya ada July dan sang suami, juga syakila, Aya tidak malu membuka kancing bajunya sampai payudaranya terlihat. Memberi asi pada baby Agam.
"Aku keatas ya? Mau lanjutin pekerjaan" Andra mengusap rambut Aya, lelaki itu semakin manis pada Aya. Kelakuannya tidak lagi kasar namun sikap manis, kasih sayang, cinta da kebahagiaan yang laki laki itu sekarang berikan pada Aya.
Aya mengangguk, Andra mendekati Aya berbisik ditelinga istrinya itu "jangan cerita tentang Reza pada July, biarin July tahu sendiri sayang."
Aya mengerjap, dia menatap manik mata suaminya. Andra memberikan senyuman menyakinkan "oke?"
Mengangguk saja, Andra mengecup kening istri dan anaknya. Lalu berlalu pergi setelah memberikan senyum kecil pada tamunya, July.
"Suami Lo senyumin gue ya!" Girang July "gila! Harus di screenshot ini!"
"Gimana caranya?" Tanya Aya polos.
Tersadar saat temannya itu agak loading, ya salah sendiri ucapannya juga tidak masuk akal. July mengangkat tangannya "udah lupain! Tadi Lo mau bilanga apa?"
"Yang mana?"
"Yang tadi yang sama suami Lo kepotong gara gara baby Agam mau nyusu!" Ck, tidak bisa disaring kah sedikit. Terlalu bar bar Jul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mr. Husband [Selesai]
Diversos[spin off 'menikah dengan CEO?' cerita sahabatnya Aya!] .... "Will you marry me?" Terdiam kaku dengan mulut menganga, ungkapan tadi membuat dirinya terkejut bukan main. Lelaki didepannya melamarnya? Sang duda melamarnya? "E-egh....." "Saya tidak men...