BEBERAPA BAB LAGI TAMAT!! DIMOHON UNTUK VOTE DAN KOMEN YA TEMEN-TEMEN 🙏🏻🙏🏻
***
"sayang...." Pagi pagi Reza sudah gelendotan di tubuh istrinya. Lelaki itu memeluk July dari belakang dengan tangan yang tidak mau diam. Menyusup kedalam kaos sambil mengelus dan meremas apa yang dia temukan. Tangannya juga gencar mengelus dua gundukan yang setiap harinya membesar.
"Mas, bisa diem? Malu ada bibi!" July berbisik, menyingkirkan tangan suaminya, tersenyum kikuk pada para pembantunya yang sedang menyiapkan makanan. Bik Minah, dan pembantu baru bik Siti.
"Gapapa sayang," bukannya diam, Reza malah menyimpan dagunya di bahu. Mengecup dan menghirup leher jenjang istrinya, sesekali mengecup basah leher itu membuat July bergidik.
"Mas...."
"Bibik udah selesai kan? Jangan lupa makan ya, ajak yang lain juga," bik Minah mengangguk "sudah tuan."
"Kalau begitu, kita pamit." Reza mengangguk, bik Minah dan buk Siti berlalu pergi dari sana.
Memang, Reza menyiapkan tempat makan untuk para pembantu dan para pekerjanya. Tempatnya tidak jauh hanya terhalang tembok. Para pekerjanya makan diruangan yang menyatu dengan dapur namun sangat luas. Sedangkan untuk dirinya dan keluarga di ruang makan yang terpisah dengan dapur. Bukan tidak mau makan bareng dengan para pekerjanya, Reza hanya tidak ingin terganggu saja. Reza kan selalu manja, merengek dan selalu minta di suapi. Malulah dia nanti.
"Kila udah bangun? Udah mandi? Harus sekolah dia sayang,"
"Udah, udah mandi juga tadi aku mandiin. Kayaknya sekarang dia lagi janggu Dede kembar yang masih tidur deh, anak itu kan suka usil."
July memberikan sepiring nasi beserta lauk pauknya pada Reza "kamu makan duluan, aku manggil Kila dulu---"
"---gak perlu bubu, Kila udah di sini!" Anak itu cengengesan dengan tangan memegang tali ranselnya.
July tersenyum mendekati anak perempuannya itu, dia membuka tas syakila lalu mengangkat syakila untuk duduk "cup, udah wangi eum, siap sarapan?"
"Siap bubu!" Mengelus poni dora syakila, July mulai mengambilkan syakila nasi "mau sama apa?"
"Ayam aja sama sosis!"
Ketiganya sarapan dengan hikmad, Reza tersenyum melihat istri dan anaknya. Matanya memfokuskan pada syakila "Daddy bahagia Kila bahagia, jadi anak kebanggan Daddy sayang." Batinnya berbicara.
Matanya terlihat memfokuskan pada July yang sesekali mengusap bibir sykila yang belepotan "makasih sayang, sudah mengurus dan menyayangi syakila seperti anak kandung kamu sendiri."
.
."Dadah bubuuuu, Kila sama Daddy berangkat!" Syakila melambaikan tangannya pada July dengan senyuman yang terpatri di wajah bulat itu, July mengangguk dan membalas lambaian tangan itu "hati hati kalian! Mas, jangan gebut!"
"Iya sayang, aku dan syakila berangkat, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh..."
Melihat mobil yang di bawa suaminya sudah mengulang menjauhi pekarangan rumah, July masuk kedalam rumah, dua anak kembarnya sudah menunggu.
.....
"Sebelumnya gue sama Gio mau minta maaf karena bertamu saat suami Lo gak ada di rumah," ucap Revan tak enak, lelaki itu tersenyum kikuk menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
July mengangguk lalu duduk di sofa single setelah memberikan jamuan kepada kedua sahabatnya "santai aja, gapapa,"
"Suami Lo, gak akan marah kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mr. Husband [Selesai]
Random[spin off 'menikah dengan CEO?' cerita sahabatnya Aya!] .... "Will you marry me?" Terdiam kaku dengan mulut menganga, ungkapan tadi membuat dirinya terkejut bukan main. Lelaki didepannya melamarnya? Sang duda melamarnya? "E-egh....." "Saya tidak men...