28. benda merah 💫

3.6K 405 85
                                    

"jadi gitu ceritanya, aku memang kecelakaan waktu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jadi gitu ceritanya, aku memang kecelakaan waktu itu. Tapi, cuman kecelakaan bisa, terhempas dari motor dan luka luka ringan." July menjelaskan dengan sebenar benarnya, menjelaskan bagaiman kronologi dia kecelakaan, dibawa kerumah sakit dan sampai dia dikabarkan meninggal, padahal nyatanya dia bersembunyi di rumah yang telah ia beli diam diam tanpa diketahui Reza maupun keluarganya.

"Jadi.... Mayat yang aku tangisi, makam yang aku datengin tiap hari, itu makan siapa?" Reza mendongak, melihat wajah cantik istrinya. Bertanya sambil terus memeluk July dengan erat, enggan untuk jauh dari July.

"Mungkin, mayat korban kecelakaan yang terlindas truk itu. Saat kecelakaan aku emang ada juga yang kecelakaan, aku hanya luka luka ringan, sedangkan dia.... Terlindas truk," July mengingat ngingat kejadian 3 bukan kebelakang. "Waktu aku kecelakaan juga, aku dirawat tiga hari dirumah sakit."

"Maaf, ya. Waktu kamu sakit aku gak ada didekat kamu," Reza menyendu, semakin mengeratkan pelukannya. Dirinya sangat sangat merasa bersalah pada July.

"Jadi.... Maksud kejadian ini gimana? Papa belum ngerti," Dani yang sedari tadi mendengarkan membuka suaranya, laki laki paruh baya itu belum juga mengerti.

Sekarang, rumah Reza sedang didatangi oleh kedua orang tua Reza. Setelah mendengar bahwa menantu mereka masih hidup, keduanya langsung berbondong-bondong datang kerumah Reza, ingin mengetahui apakah benar kabar yang Reza sampaikan memang benar adanya.

Untuk buk Marwa, dia sudah tahu satu bulan yang lalu mengenai bahwa bahwa anaknya masih hidup. Wanita paruh baya itu sangat syok saat diberitahu kabar itu oleh Revan.

Reza tanpa malu terus mendusel di badan July, lelaki itu bahkan tidak memperbolehkan anaknya untuk menempel pada July. Lihatlah syakila sekarang, anak itu terus saja mendelikkan mata kecilnya pada Daddy-nya.

"Jadi gini pah, saat aku kecelakaan, ada juga orang yang kecelakaan. Jadi kita kecelakaannya barengan. Aku hanya luka luka sedangkan yang kecelakaan satunya terlindas truk, saat itu aku nggak nabrak truk, tapi, motor aku ditabrakin ke tiang lampu jalan. Alhamdulillah, aku bisa menghindar dari truk itu."

July memejamkan matanya sebentar lalu ia buka lagi "gak tahu gimana kalau aku gak bisa ngehindar mungkin... Aku udah gak ada di dunia ini."

"Sayang!" Tegur Reza tidak suka omongan July.

"Alhamdulillah, Allah masih jaga kalian," Wenda tersenyum, menatap July. July ikut tersenyum membalas senyum mertuanya itu.

Ditempatnya, Wenda merasa gemetaran sendiri. Dirinya sudah panas dingin tidak karuan, ketika ia menatap July rasa takut di dirinya selalu muncul.

"Pah, ayo kita pulang. Kasian tuh Reza masih mau berduaan sama July, masih mau kangen kangenan dia. Jangan ganggu." Dani mengangguk, benar apa yang dikatakan istrinya, pasti anaknya itu masih mau kangen kangenan tidak mau diganggu, "yaudah kita pulang."

Hallo, Mr. Husband [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang