31. mimpi buruk July 💫

2.6K 345 81
                                    

Lelaki kalau sudah menyangkut fisik itu akan berubah. Contohnya Reza, berjanji mencintai July dengan setengah mati, mencintai July apa adanya, dan mencintai July tanpa memandang apapun. Tapi sekarang? Ucapannya itu hanyalah ucapkan rayuan agar July menerimanya. Reza berubah hanya karena fisik July berubah. Padahal kan, fisik July berubah juga karena sedang mengandung anaknya.

Nama yang cocok untuk lelaki seperti Reza, adalah berengsek!

Berubah hanya karena fisik istrinya berubah, katanya malu jika punya istri gendut seperti July, malu jika ada awak media yang mewawancarainya. Dia malu memperlihatkan July yang sekarang.

"Mas, July pasti sedih sih kamu berubah," Dewi mendongak melihat wajah lelaki yang menjadi sandarannya ia duduk. Tangan lentiknya membuat abstrak didada bidang itu.

"Aku gak peduli! Salah dia aja gak bisa jaga berat badan dan pola makan!"

"Dia begitu karena kamu kembali sibuk bekerja Reza! Coba, coba kalau kamu perhatian sama dia, bantu dia mengurus dirinya, mengurus keperluan nya! Hamil itu gak mudah seperti apa yang kamu bayangkan!" Wenda menyerobot membuat dua insan itu langsung duduk tegak mimisahkan dirinya.

"Sudah dapet teguran waktu dulu pas July pergi, sekarang mau lagi?! Mau July pergi lagi untuk yang kedua kalinya dari hidup kamu?! Mau dia pergi lagi membawa anak kamu! Iya?!"

"Pertama July pergi itu juga gara gara mamah!" Kata Reza menjawab.

"IYA! DAN MAMAH MENYESAL!! MENYESAL REZA!!" Wenda berteriak dengan mata memerah dan dadanya kembang kempis, dia menatap tajam pada Dewi yang hanya terdiam "dulu, kamu bilang mau minta maaf kalau ada kesempatan dikedua. Sekarang, kesempatan kedua itu ada! Dan kenapa kamu tidak memanfaatkan kesempatan kedua itu untuk meminta maaf pada July?! Kenapa kamu malah seperti ini Dewi?!"

"Maaf... Aku cinta sama mas Reza!!"

Menyesal, ini penyesalan Wenda. Dia menyesal kenapa dulu dia berniat menjauhkan Reza dan July, kenapa dia dulu tidak begitu menyukai menantunya itu. Dulu, Wenda memberikan restu pada anaknya itu hanya semata mata karena suaminya memberikan restu pada anaknya itu.

"Pulang Reza, jangan gini! Istrimu sedang hamil tua, dia membutuhkan mu!"

......

Pagi yang indah seperti senyum perempuan yang sedang hamil, July. Bangun pagi ini July langsung terseyum lebar dan sangat manis. Mengelus perutnya July tertunduk "pagi baby twins."

Menjelajahi isi kamar dengan matanya yang bergulir, July baru sadar kalau tidak ada Reza disisi-Nya "sampai sekarang mas Reza belum pulang?"

"Kemana dia?"

Menyibakkan selimutnya, dia ikat satu rambutnya yang berantakan itu. Turun dari kasur dengan hati hati July memakai sendal rumahnya, terseyum gentir melihat keadaan kakinya "bengkak ya baru delapan bukan juga, gede banget kakiku sekarang. Pantes mas Reza jarang nyentuh aku lagi."

"Aku udah bukan seleranya."

Ceklek

Pintu kamar terbuka, datanglah Reza dengan penampilan yang sama kaya kemarin belum berubah. Reza mendekat pada July, gak mau menunggu lama July mencium punggung tangan suaminya itu "urusannya banyak ya mas? Sampai satu hari satu malem."

"Iya," Reza menjawab singkat, lelaki itu membuka jaketnya dan duduk dipinggir kasur.

"Belum mandi?" Tanyanya.

July menggeleng "belum, baru bangun. Semalam aku gak bisa tidur karena gak ada kamu!" July cemberut dia ikut duduk disamping suaminya itu.

Meski July sekarang gendut namun lihatlah July masih cantik seperti dulu, wanita itu malah semakin terpancar kecantikannya. Tapi, kenapa Reza tidak melihatnya? Yang Reza lihat hanyalah July yang gendut dan dekil.

Hallo, Mr. Husband [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang